Nasional
Disajikan Sarapan Ubi Goreng Anggota DPR Ngamuk Viral, Endingnya Anak Buah Prabowo Minta Maaf
Disajikan Sarapan Ubi Goreng Anggota DPR Ngamuk Viral, Endingnya Anak Buah Prabowo Minta Maaf
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Disajikan ubi goreng untuk sarapan anggota DPR di daerah ngamuk dan menjadi viral di media sosial.
Anggota DPR di daerah ini tertangkap kamera sampai membuang makanan yang telah disiapkan ke lantai.
Setelah aksinya menjadi viral, anggota DPR yang diketahui dari Partai Gerindra ini akhirnya minta maaf atas perbuatannya.

Media sosial sempat dihebohkan dengan tingkah tak pantas anggota DPR kabupaten/kota dari Partai Gerindra.
Ubi goreng yang telah disiapkan untuk para anggota DPR di daerah ini dibuang dan dilempar begitu saja ke lantai.
Tingkah laku tak terpuji anggota dewan ini pun akhirnya viral di media sosial Twitter.
Diketahui jika kejadian ini dilakukan oleh anggota dewan La Ode Masihu di DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.
Setelah aksi tak terpujinya viral di media sosial, La Ode Masihu pun meminta maaf terkait aksi buang ubi goreng ke lantai.
La Ode Masihu menyampaikan permohonan maafnya terkait hal tersebut pada, Selasa (21/1/2020) kepada masyarakat Maluku khususnya masyarakat Kabupaten SBB.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan bukan tindakan disengaja namun murni spontanitas lantaran kecewa dengan sajian makan minum yang tidak layak.
Padalah penyediaan makan minum di Sekretariat DPRD Kabupaten SBB masuk dalam pagu anggaran.
“Saya La Ode Masihu, anggota komisi II DPRD SBB yang juga Ketua Fraksi Gerindra dan Ketua DPC Gerindra SBB, atas nama pribadi meminta maaf kepada lembaga DPRD, internal Partai Gerindra, masyarakat Maluku dan terkhususnya masyarakat Kabupaten SBB, apa yang saya lakukan bukan merupakan tindakan disengaja, hal ini murni spontanitas akibat tersulut emosi lantaran pengelolaan makan minum di Sekretariat DPRD SBB tidak sesuai dengan pagu anggaran,” ungkap Masihu, kepada wartawan, dalam keterangan persnya di Ambon, Selasa (21/1).

Tindakan yang dilakukan Masihu disebutnya bukan tanpa alasan, melihat kondisi makanan yang disajikan tidak layak.
Hal ini juga bukan pertama kali terjadi, dan sempat diprotes olehnya, namun protes tersebut tidak dijadikan sebagai masukan untuk evaluasi namun diacuhkan dan dilakukan berulang kali.
“Anggaran ada, makanan ubinya itu seperti karet susah dikunyah, ini bukan baru sekali tapi berulang ulang dan saya pernah sampaikan ke bendahara namun tidak digubris. Jadi maksud saya untuk perbaikan namun mungkin cara saya yang kurang berkenan di masyarakat, untuk itu saya minta maaf atas kejadian itu,” tandasnya.