Pawang Ular Kobra Menjemput Ajal Setelah Atraksi, Direkam Saat Dipatuk Berkali-kali
Pawang Ular Kobra Menjemput Ajal Setelah Atraksi, Direkam Saat Dipatuk Berkali-kali
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Detik-detik pawang ular kobra menjemput ajal saat atraksi berhasil menjadi sorotan.
Atraksi yang pawang ular kobra saat dipatuk berkali-kali pun sempat diabadikan dalam sebuah video.
Terlihat sehat dan baik-baik saja setelah dipatuk ketika beratraksi, sang pawang ular kobra akhirnya meregang nyawa.
Melansir unggahan video akun Instagram @ndorobeii, Senin (27/1/2020), memperlihatkan detik-detik pawang ular menjemput maut saat main king kobra, baru saja terjadi.

Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria paruh baya sedang bermain dengan ular jenis king kobra.
"Pawang ular di patuk king cobra nya sendiri berkali kali saat melakukan atraksi ( bermain dgn ular).
Akhinya meninggal dunia.," tulis akun @ndorobeii.
Melalui keterangan yang dituliskan diketahui jika kejadian pawang ular kobra yang meninggal dunia setelah dipatuk ular peliharaannya tersebut terjadi di Toho, Mempawah, Kalimantan Barat pada Minggu (26/1/2020).
Dari posting-an akun Instagram @ndorobeii, tampak pria yang hanya memaki celana pendek tanpa mengenakan baju itu berkali-kali dipatok kobra yang ukurannya cukup besar.
Namun, pria itu hanya tertawa sambil memukul-mukul kepala ular tersebut.
Namun, pada video berikutnya, tampak pria itu berada di dalam sebuah ruangan dalam kondisi lemas.
Melihat posting-an di atas, sejumlah warganet menulis komentar.
Pemilik akun @meilanidwp menulis komentar, "Menjemput maut :(."
Pemilik akun @aliyarizkyadrianalubis15 menulis komentar, "Karena kurangnya ilmu pengetahuan,, semoga amal ibadahnya almarhum diterima di sisi Allah SWT."
Pemilik akun @cintyaaurella21 menulis komentar, "Innalillahi wainnailaihirojiun.. Kasihan."
Pemilik akun @mommy_raissa_rafa menulis komentar, "Ya allah si bapak bercanda dg maut sih...semoga tenang ya pak."
Pemilik akun @tyaspungkas menulis komentar, "Bapaj a yg dipatok aku yg takut nonton a sambil merem merem plus jauhin hp (ada yg sama?)."
Pemilik akun @yoeirwansyah menulis komentar, "Duhh permainan berbahaya."
Pemilik akun @semvak.aromatic menulis komentar, "Kobra nya kesakitan makanya nyerang pawang sendiri."
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanudin mengatakan, peristiwa itu terjadi di Dusun 1 RT 002 R W001 Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat ( Kalbar ), Sabtu (25/1/2020).
"Benar memang ada warga yang juga diduga pawang ular yang dipatok ular dan akan dimakamkan hari ini, namanya Norjani alias Nek Tadong warga Desa Pak Utan, Toho," ujar Dede, Senin (27/1/2020).
Awalnya, Norjani sekitar pukul 16.00 waktu setempat di sekitaran rumah korban melakukan atraksi bersama ular king kobra.
Pada saat atraksi itu, kobra menggigit tangan sebelah kanan dan kening Norjani.
Setelah digigit, atraksi dihentikan dan Norjani dilarikan ke klinik.
Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
"Sekitar pukul 18.30 korban di bawa ke klinik susteran yang terletak di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak dan sempat ditangani. Tetapi nyawa korban tidak tertolong dan korban meninggal dunia," ujar Dede.
Ular mematikan Ular kobra adalah salah satu jenis ular yang berbahaya dan berbisa serta mampu membunuh manusia.
Ular kobra mampu menegakkan dan memipihkan lehernya.
Leher memipih dan melengkung itu bentuknya seperti sendok. Itu biasanya terjadi jika kobra merasa terganggu oleh musuhnya.
Panjang ular ini bisa mencapai 5 meter.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), jika sebagian besar tulang rusuk kobra itu untuk membentuk tudung.
Tudung adalah suatu yang dipakai untuk menutup atau melingkupi bagian atas kepala.
Kobra memiliki indera penciuman dan penglihatan yang sangat tajam.
Konon kedua indera ular Kobra mampu mengawasi mangsanya dari jarak sekitar 100 meter.
Ular kobra mudah ditemukan daerah tropis, Afrika Selatan, kemudian ke pulau-pulau di Asia.
Di Indonesia, ular kobra banyak ditemukan di tengah hunian warga saat ini.
Di Indonesia, ular kobra cenderung berwarna hitam atau coklat tua.
Di bagian kepala cenderung berwarna lebih terang, sisik bawah tubuh berwarna keabuan.
Kondisi Panji Petualang Setelah Digigit Ular Kobra Peliharaannya, Kulit Sampai Sobek dan Berdarah
Kejadian tak terduga dialami oleh Panji petualang dengan salah satu hewan peliharaan miliknya.
Panji Petualang yang dikenal penakluk hewan buas digigit oleh ular king kobra peliharaanya, Garaga, saat hendak memeriksa kandang.
Serangan ular kobra perliharaan Panji Petualang tersebut terjadi sangat mendadak dan tak terduga.
Momen saat Garaga, ular king kobra peliharaan Panji Petualang menggigit dirinya tersebut terekam dalam sebuah video Youtube terbaru miliknya, Selasa (31/12/2019).
Akibar dari serangan Garaga, kulit pada bagian jari manis Panji pun robek dan berdarah.
Video dimulai saat Panji Petualang terlihat duduk termangu bersandar ke dinding depan kandang Garaga. Kulit jarinya sampai sobek karena terkena gigitan ular king kobra.
Berdasarkan kronologinya, Panji memang dalam keadaan kondisi tubuh yang lelah saat sedang memeriksa ular king kobra.

Saat subuh atau di pagi buta, Panji Petualang bersama seseorang dari timnya, Yoga masih mengurus hewan peliharaan.
"Jadi kejadiannya tak diinginkan, tadi aku ngegergaji kandang igunana karena dipake kandang anak biawak, sama Yoga berdua.
Kita capek banget karena emang banyak banget kegiatan kemarin itu sampai tadi subuh Panji masih otak-atik ular sama Yoga berdua," kata Panji Petualang.
Setelah itu, ia kemudian menuju rumahnya yang satu lagi.
Rumah itu memang digunakan menjadi tempat untuk menyimpan kandang-kandang karantina dari hewan peliharaannya.
Disebutkan, Panji bertujuan untuk memindahkan kardus kosong ke rumah tersebut.
Kemudian, ia pun sekalian memeriksa kandang Garaga. Tujuannya untuk melihat apakah ular king kobra di kandang itu buang air besar atau tidak.
Namun, kejadian tak terduga pun terjadi. Panji Petualang justru kena gigitan sang raja ular.
Panji Petualang mengaku, kala itu gerak refleksnya memang berkurang karena kondisi yang belum istirahat atau kelelahan.
Saat menggigit, satu taring ular king kobra Garaga pun menembus jari Panji.
"Pas liat ekornya dia buang air atau enggak, aku udah capek, refleks ku kurang, (langsung) digigit di sini, langsung masuk satu taring," kata Panji Petualang sambil menunjukkan jari tangan yang digigit Garaga.
Panji menyebut, ular berukuran jumbo itu memang sedang dalam fase akan ganti kulit.
Menurutnya, karakter raja ular memang sensitif saat akan ganti kulit dan matanya juga jadi agak rabun.
"Si Garaga kan mau ganti kulit, saat fase ganti kulit king kobra itu sensitif banget, iseng lah kita buka kita cek dan hal yang tidak diinginkan itu terjadi. Mungkin karena masih rabun kulit matanya masih abu-abu tertutup," katanya.
Lalu, bagaimana nasib Panji Petualang setelah digigit king kobra?
Panji mengaku kondisinya sudah agak baikan.
"Tadi waktu subuh masih biru, cuma alhamdulillah ditiupin istri, sembuh sekarang bisa kumpul sama kalian," ungkap Panji sembari mengobrol bersama timnya.
Namun, terlihat jari Panji masih agak lebam dan bengkak.
"Masih ada lebam sedikit, keliatan lebih gede dikit karena walau bagaimana tetap lah bisa masuk ke badan," katanya sambil menunjukkan jari bekas gigitan Garaga.
Selain itu, Panji Petualang juga mengaku masih merasa pegal di tangannya dan tak enak badan yang kemungkinan efek dari bisa ular akibat gigitan Garaga.
"Jujur kadang pegel juga, daritadi enggak enak badan, walaupun terlihat ceria ini badan masih enggak enak karena mungkin ada beberapa bisa yang masuk ke sini. Walaupun satu taring, bisa king kobra, berbahaya," ujarnya.
Menurutnya, baru kali ini ia digigit ular king kobra Garaga. Walaupun begitu, sebelumnya Panji Petualang juga sempat beberapa kali kena gigitan ular king kobra lain.
Namun, hidupnya beruntung karena masih selamat dari gigitan ular berbisa yang mematikan itu.
"Ini juga kesalahan datang dari Panji, Garaga lagi fase sensitif dia lagi mau ganti kulit, aku ganggu, akhirnya dia nyerang, refleksku kurang, lagi capek juga, subuh juga kondisinya, kena cantol," ujarnya.
Kemudian, ia juga berpesan agar orang lain tidak senasib dengannnya.
Menurutnya harus tetap hati-hati jika memelihara ular berbisa.
"Intinya aku juga mau ngingetin bagi temen-temen yang memelihara ular berbisa, reptiler harus hati-hati lagi, harus lebih menjaga keselamatan karena celaka itu bisa kapan aja. Jangan sombong jangan takabur karena ketika kalian sombong ketika kalian takabur kalian tinggal nunggu waktu kapan kalian celaka," katanya.