Media Sosial
Pengakuan Mantan Bupati Nias Setelah Viral Dilempar Kotoran Babi, Beberkan Kronologi Sebenarnya
Pengakuan Mantan Bupati Nias setelah viral dilempar kotoran babi oleh sekelompok warga, beberkan kronologi sebenarnya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Orang tua, anak, adik, teman mereka pun bisa marah dan tidak terima kalau orang yang disayangin dilempari kotoran..
.
Dimana nurani kalian?
Kalian berteriak minta keadilan.
Sudahkah kalian bersikap adil????
Padahal kalian kesenggol dikit aja berteriak menuntut hukum..
.
Yang terhormat Mas @nadiemmakarimm ( beliau ga mau dipanggil bapak ), menteri pendidikan Republik Indonesia,
PR terbesarmu tak hanya radikalisme, tetapi bagaimana menciptakan generasi muda yang berperikemanusiaan, yang bisa memanusiakan orang lain..
.
Melempar kotoran , menyiram bensin ke tubuh aparat keamanan!!!..
.
Mereka harus ditindak tegas, karena HAM bukan hanya milik mahasiswa.
HAM juga hak aparat keamanam dan seluruh manusia di muka bumi ini..
.
Wanda Ponika..' tulis Wanda.
Postingan itu banyak diamini netizen yang bersimpati dengan sosok sang polisi.
'Duch kasihan pak polisi sangat ... keterlaluan..'
'Sedihhhhhh,'
'I am truly SAD,'
Dikutip dari Kompas.com, mahasiswa Kendari melempari polisi dengan batu dan kotoran sapi yang dibungkus dalam plastik bening.
Polisi membubarkan massa dengan menyemprot air dari mobil water canon.
Akibatnya, kotoran itu berceceran di seragam dan tameng petugas kepolisian.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt dihubungi via WhatsApp membenarkan insiden itu.
Ia mengatakan, lemparan kotoran itu kepada personel pengamanan dibuktikan dengan mengirimkan foto dokumentasi anggota humas polda yang sudah terkena lemparan kotoran hewan itu.
“Itu beberapa dokumentasi kotoran/tinja yang dilemparkan massa pengunjuk rasa ke personel pengamanan. Belum tahu, kotoran manusia atau hewan,” kata Harry.