Guru SMK Memotivasi Siswa SMP Menulis, Bagi Kiat Nubar untuk Semangat Menulis
Menurut guru berhijab ini, paling gampang menulis dan membuat buku dengan cara nubar atau nulis bareng.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Dua guru Bahasa Indonesia dari SMK memberi motivasi menulis 55 siswa kelas 9 dari lima SMP di Kota Malang.
Dua guru ini, Ningtyas dan Lilik Suhartini sekaligus melakukan bedah buku mereka.
Kegiatan berlangsung di SMK Sriwedari JL Bogor, Rabu (5/2/2020).
Ningtyas, guru Bahasa Indonesia SMKN 2 Kota Malang menyatakan keberadaan di acara itu sebagai guru penulis.
Begitu juga Lilik yang merupakan guru Bahasa Indonesia SMKN 6 Kota Malang.
"Saya memotivasi siswa agar mau menulis," jelas Ningtyas ini pada suryamalang.com.
Dijelaskan, bakat itu hanya satu persen. Sisanya adalah kemauan.
Ada anak SMP telah menulis "Surat Kecil Untuk Tuhan". Ada tuna netra dan penjual tempe mampu menulis buku.
Maka yang diperlukan adalah kemauan yang besar. Karena itu, ia memberi tips agar bisa memulai menulis bagi siswa SMP.
"Misalkan dari mengamati. Sekarang ramai soal perundungan. Dari seorang peserta tadi cerita pernah melihat sendiri temannya jadi korban perundungan di sekolahnya," tuturnya.
Menurutnya ini juga bisa jadi ide menulis. Begitu juga sekarang sedang ramai berita tentang virus corona.
"Bagaimana jika jadi korban yaitu di posisi sebagai pasien?" kata dia.
Hal-hal yang diamati di sekitar lingkungan bisa menjadi ide menulis.
Bisa juga timbul ide setelah membaca buku atau lainnya.
Menurut wanita berhijab ini, paling gampang menulis dan membuat buku dengan cara nubar atau nulis bareng.
"Buku saya yang nubar (nulis bareng) dengan siswa juga ada. Judulnya "Otak Setengah Kristal"," cerita guru yang suka menulis sejak 2016.
Baru pertama kali ini ia memotivasi siswa SMP untuk menulis. Biasanya memotivasi sesama guru-guru.
M Said Ibrahim, Wakasis SMK Sriwedari Kota Malang sengaja mengundang siswa SMP untuk lebih mengenal SMK nya dan dunia menulis.
"Kami nanti memberi reward bagi siswa yang menghasilkan karya. Entah cerpen atau puisi. Nanti kami ingin juga hasilnya ada terbitan buku," jelas Said terpisah.
Sedang kegiatan bedah buku baru pertama kali dilakukan di SMK-nya.
Karena itu setelah selesai kegiatan akan dibuatkan grup komunikasi dengan sekolah ini agar menghasilkan karya.