Cara Busuk Kadek Tipu Istri Orang Lewat Video Call WhatsApp, Ajak Kencan Seminggu & Peras Uang Suami

Kadek tipu istri orang lewat video call whatsApp, ajak kencan seminggu lalu peras uang suaminya.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase NET/
Ilustrasi video call whatsApp 

Penyebab eksibisionisme

Dilansir Tribunnews.com, kelainan seksual eksibisionisme lebih sering diderita kaum laki-laki.

Menurut keterangan psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ketika pengidap eksibisionisme hendak mendekati lawan jenis dalam urusan asmara, ia sering merasa kesulitan dan minder.

"Pergaulanya kurang, jadi sebenarnya untuk mendekati wanita itu tidak bisa, pacaran tidak bisa, dan untuk menyatakan perasaanya ke wanita itu sulit," kata Adib saat diwawancarai Tribunnews, beberapa waktu lalu.

Orang yang mengidap eksibisionisme memiliki kecenderungan sifat yang tertutup, pendiam dan pasif.

Lebih lanjut Adib menjelaskan orang-orang yang cenderung mempunyai prilaku seks menyimpang ini bisa didasarkan sebagai akibat dari pengalaman masa kecilnya.

Anak-anak dengan pola asuh yang salah, tidak adanya penghargaan dan apresiasi orang tua, berpotensi menjadikan seorang anak memiliki kecenderungan sikap menyimpang.

Menurut Adib, kasih sayang, pengawasa, dan penanaman nilai-nilai kehidupan perlu ditanamkan orang tua.

Hal tersebut penting untuk membuat seorang anak dapat tumbuh dewasa tanpa mengalami perilaku menyimpang.

"Saat ini anak-anak banyak yang pola asuh dari orang tuanya salah, mengabaikan anak, kurang menghargai anak, kurang mengapresiasi anak."

"Sehingga anak menjadi tidak tahu untuk membedakan mana yang benar mana yang salah sehingga anak melakukan aktivitas yang salah atau menyimpang," imbuh Adib.

Adib juga menambahkan pendidikan seks penting untuk diajarkan kepada anak.

Bisa munculkan trauma

Sementara itu, Maya menuturkan, penyimpangan seksual tersebut juga dapat menimbulkan trauma bagi seseorang yang sensitif.

"Buat seseorang yang sensitif dan perasa, jelas akan memunculkan suatu trauma," kata Maya

Lebih lanjut, Maya menjelaskan, trauma tersebut baru bisa disembuhkan dengan konseling, hypnotherapy.

Namun, bagi korban yang memiliki sikap tegas dan berani, Maya mengatakan, korban dapat meminimalkan traumanya dengan coping dalam dirinya.

"Untuk korban yang punya sikap tegas, berani, itu bisa meminimalkan trauma yang dialami dengan coping dalam dirinya," tutur Maya.

Dilansir Wikipedia, coping merupakan cara individu untuk menyelesaikan masalahnya, mencoba menguasai, dan meminimalisir stres yang dialami.

Kronologi insiden pelecehan seksual

Saat dihubungi Tribunnews.com, korban pelecehan seksual berinisial EL mengaku mendapat video call dari nomor yang tak dikenal pada Rabu, sekitar pukul 18.00 WIB.

Nomor yang tak dikenal itu menghubunginya saat EL sedang beristirahat di kamar.

EL menyampaikan, saat itu, dirinya baru saja pulang dari kampus.

Sebenarnya, EL tak ingin menjawab panggilan tersebut, tapi secara tidak sengaja tangannya menekan tombol jawab.

"Saya nggak berniat angkat video call-nya karena nomornya asing, tapi kepencet jadi saya angkat," terang EL dalam keterangan tertulis, Jumat (29/11/2019).

Karena tidak sengaja mengangkat panggilan itu, EL langsung mengarahkan kamera ponselnya ke tembok.

Rupanya, pelaku juga tak langsung menampilkan wajahnya.

"Ternyata kameranya (pelaku) juga mengarah ke tembok, lalu saya tanya 'halo ini siapa?' tapi dia masih diam saja," cerita EL.

Tak lama kemudian, penelpon tiba-tiba menunjukkan alat vitalnya.

"Nggak lama kemudian, kamera dia langsung diarahkan ke alat vitalnya sambil dimainin," ujar EL.

Sempat screenshot video call

EL pun mengaku kaget dan langsung mengambil tangkapan layar video call pelecehan itu untuk menjadi bukti tindakan pelecehan seksual yang dialaminya.

"Sebelum saya akhiri panggilannya, saya sempatkan untuk screenshot supaya ada bukti kalau saya kena pelecehan seksual," jelas EL.

Untuk saat ini, EL mengaku belum mengetahui akan melaporkan pelaku ke pihak berwajib atau tidak.

Namun EL berharap, dengan membagikan kejadian yang dialaminya di media sosial, bisa menjadi pelajaran bagi perempuan lain agar lebih berhati-hati saat menjawab panggilan video dari nomor asing.

"Kalau semisal punya adik, saudara cewek, dan teman cewek, atau siapa pun itu, minta tolong banget dikasih tahu pesan gua tadi."

"Ini nyangkut kesehatan mental buat mereka ke depannya," tulis EL di akhir unggahannya saat menceritakan pelecehan seksual yang ia alami.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved