Jenis Kelamin Lucinta Luna Membingungkan, Info di KTP dan Paspor Beda, Padahal Pernah Ngaku Hamil

Dr Richard Pulson dari American Society for Reproductive Medicine mengatakan tidak ada alasan anatomi yang menghalangi operasi transplantasi rahim pada transwomen.

Pulson mengatakan tulang panggul laki-laki dan perempuan memang berbeda.

Namun, bukan berarti tidak ada rongga atau ruang untuk menempelkan rahim pada laki-laki.

Memang saat ini masih dikaji ulang.

Tetapi kemungkinan transwomen untuk memiliki rahim masih terbuka.

Tentunya bukan dalam waktu dekat ini.

Pulson menambahkan akan ada tantangan tambahan untuk melakukan operasi transplantasi rahim pada transwomen.

Prosedurnya akan sangat rumit.

Bahkan kemungkinan transwomen hanya bisa melahirkan melakui operasi caesar.

Selain itu, suntikan hormon tambahan juga mungkin diperlukan.

Namun, kebijakan studi transplantasi rahim ini mungkin tidak etis dan dapat menimbulkan risiko bagi transwomen dan bayinya.

Cangkok rahim disertai suntikan hormon dosis tinggi bisa mengakibatkan kematian bagi inang rahim (transwomen).

Kalaupun berhasil, belum tentu janin bisa berkembang di dalam rahim buatan tersebut.

Bahkan lebih jauh, ditakutkan janin itu akan berkembang di luar rahim, dan itu sangat berbahaya.

Hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli bedah di Inggris.