Ayah Jual Ginjalnya di Perempatan Jalan Demi Anak yang Sakit Epilepsi & Lumpuh, Tak ada Pilihan Lain

Ayah jual ginjalnya di perempatan jalan demi anak yang sakit epilepsi dan lumpuh, tak ada pilihan lain.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase TribunMedan.com/Suar.grid.id
Pak Rahmat Jual Ginjal 

SURYAMALANG.COM - Seorang ayah menjual ginjalnya di perempatan jalan demi biaya pengobatan anak yang sakit epilepsi dan lumpuh. 

Usaha ayah bernama Rahmat (35) itu jadi pilihan terakhir saat tak pilihan lain dapat uang dalam jumlah besar. 

Perjuangan Rahmat ini sekaligus mengobati luka lamanya setelah sebelumnya kehilangan 2 anaknya akibat masalah yang sama. 

Anak Rahmat bernama Siti Rahayu (7) menderita disabilitas dan epilepsi akibat panas tinggi yang dialami saat berusia 9 bulan.

Melansir dari Tribun-medan.com, Rahmat nekat menjual ginjal di perempatan jalan Simpang Kampung Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumatra Utara untuk biaya pengobatan buah hatinya. 

Rahmat diketahui memiliki gaji yang terbilang pas-pasan.

Kisah Pak Rahmat yang menjajakan ginjalnya di jalanan.
Kisah Pak Rahmat yang menjajakan ginjalnya di jalanan. (iNews via Suar.grid.id)

Rahmat sehari-hari bekerja sebagai satpam di sebuah kompleks perumahan.

Gaji per bulan hanya Rp 1,1 juta, sedangkan untuk biaya pengobatan anaknya mencapai Rp 3 juta per bulan.

Meski istrinya mempunyai penghasilan Rp 45 per hari, uang tersebut masih belum cukup untuk menutup baiaya perawatan anak, Siti Rahayu. 

Kini dia berharap ada orang yang membeli satu ginjalnya.

Menyusuri jalan-jalan dengan sang istri, Ia mengalungkan karton yang bertuliskan, "Saya Jual Ginjal untuk Pengobatan Anak Saya".

Sesekali ia berhenti pada pengendara mobil dan motor sembari menyatakan keinginannya.

"Pak, saya berniat mau jual ginjal pak, berniat jual ginjal," ucapnya lirih kepada pengendara.

Pak rahmat jual ginjal di jalanan.
Pak rahmat jual ginjal di jalanan. (Tribun Medan)

Tak hanya menjual ginjal, sebelumnya Rahmat juga pernah menjual darah di rumah sakit.

"Saya mendapatkan uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dari dua kali jual darah," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved