Kasus Pemulung Dituduh Culik Anak Masih Berlanjut, Korban Trauma, Keluarga Tempuh Jalur Hukum
Ingat kasus viral pemulung dituduh culik anak di Lampung yang terjadi belum lama ini? keluarga sang nenek pemulung akan mengambil jalur hukum.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Ingat kasus viral pemulung dituduh culik anak di Lampung yang terjadi belum lama ini?
Rupanya kasus ini masih berlanjut, kini keluarga sang nenek pemulung akan mengambil jalur hukum.
Sebelumnya diketahui nenek Surawati sempat ditampar oleh seorang perempuan yang menuduh sang nenek sebagai penculik anak.
Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Sawah Brebes, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Video penamparan tersebut pun akhirnya viral dan banyak dibagikan di media sosial.
Namun menurut hasil pemeriksaan pihak kepolisian Bandar Lampung, tak ada indikasi penculikan anak.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai isu mengenai penculikan anak.
Apabila warga menemukan adanya informasi mengenai penculikan segera lapor ke pihak kepolisian.
"Segera lapor, nanti kami akan menurunkan personel untuk memastikan informasi tersebut," tegasnya.
Sementara itu dikutip melalui laman Instagram @respekpeduli_lampung juga membagikan kejadian pilu tersebut.
Melalui laman Instagram tersebut, mantan majikan dari Irawati bernama Sri mengungkapkan sosok yang sebenarnya dari korban tuduhan penculik ini.
"Kejadian yg menimpa ibu Irawati benar adanya, kejadian terjadi pada hari kamis tanggal 13 februari 2020 di kawasan Jl antasari, kel kedamaian, kec Tanjung Karang Timur Kota bandar lampung.
Kami pun mendatangi kantor polisi dan mendapat informasi bahwa ibu irawati tidak bersalah dan sudah di antar ke rumah Ibu Sri Astuti selaku mantan majikannya . . .
Mendapat kabar tsb, Team @respekpeduli_lampung pun bergegas ke Rumah Ibu Sri Astuti sekaligus ingin bertemu dg Ibu Irawati . . .
Ibu Sri bercerita, jika ibu irawati atau yg akrab di sapa Bik Wati pernah bekerja dengannya, Bik wati adalah orang yg jujur, baik, dan gak aneh aneh. . . .
Saya kaget mas melihat berita tsb, akhirnya saya ke kantor polisi guna memastikan berita tsb, dan benar adanya itu adalah bik wati Ungkap ibu Sri . . .
saya gak maling bu , saya gak nyulik anak .. saya duduk karna saya capek jalan seharian .. saya gak mau buka karung" saya karna ada bh dan celana dalem jadi saya malu
pisau itu saya beli bu , karna setiap mulung atau ngemis dipasar dia suka dikasih ikan , sayur dan buah sama pedagang pasar .. trs dia masak pake panci nya .. kalo palu ya saya kan mulung jadi apa yg bisa saya ambil ya saya ambil ungkap Ibu Sri menirukan Ibu Irawati atau bik Wati .
hari itu ibu irawati baru dpt uang 7rb , katanya uang nya buat beli nasi tp pas istirahat dia malah dtuduh maling juga penculik anak . . .
Curiga boleh menghakimi jangan. Jika blm terbukti, jangan langsung menuduh orang sembarangan
kita gak pernah tau tingkat stres nya orang. kasian bik wati , sudah dianiaya , di fitnah dan beliau sangat trauma melihat orang
Semoga Hukum terus berlanjut . . .
Kita Janjian bersama ibu sri astuti untuk bertemu dg ibu irawati
Karna saat ini ibu irawati berada dirumah saudaranya di kalibalok . . ." tulis akun tersebut.
Keluarga nenek Surawati merasa tak terima dengan kejadian itu, dan menempuh jalur hukum, berikut faktanya.
1. Awalnya Dituduh Pasnagan Suami Istri
Tuduhan Penculikan Anak pada nenek Surawati ini berasal dari sepasang suami istri yang bernama Gita dan Ari.
Tuduhan tersebut ontak membuat massa geram dan mulai mengeroyok pemulung yang diketahui bernama Surawati ini.
Surawati hanya bisa terdiam ketika warga memaksa melepas kerudungnya dan membongkar isi karung yang ia bawa.
Ketika ditemukan sebuah pisau, palu, serta panci di dalam karung tersebut, makin murkalah warga setempat.
Bahkan Gita sempat menampar Surawati beberapa kali sambil berteriak.
Nenek Surawati hanya bisa terdiam dan pasrah mendapat perlakuan seperti itu hingga polisi datang dan mendinginkan suasana.
"Saya ini cuma pemulung, mana berani saya nyulik anak," ujar Irawati melansir dari Instagram @fakta.indo (16/2/2020).
2. Surawati Trauma
Surawati mengaku dirinya berasal dari Puncak Sekuing, Palembang, yang merantau ke Lampung untuk mencari penghidupan.
Namun setelah polsek Tanjungkarang Timur melakukan penyelidikan, ternyata tuduhan Gita dan Ari tidak terbukti kebenarannya.
Pasca kejadian itu, Surawati menjadi trauma dan tidak pernah keluar rumah.
Hal ini membuat pihak keluarga dari pemulung malang tersebut kemudian melaporkan pasangan tersebut pada polisi untuk menuntut keadilan.
3. Keluarga nenek Surawati Menempuh Jalur Hukum
Diberitakan oleh Instagram @fakta.indo pada Senin (17/2/2020), keluarga dari Nenek Surawati mengajukan laporan ke Polda Lampung agar namanya bisa bersih di dunia maya.
"Saya minta keadilan, saya minta keadilan untuk bersihin nama dia (nenek Surawati)," ujar Kartini yang mewakili pihak keluarga.
"Setelah kejadian, nenek Surawati trauma gak bisa lihat orang banyak dan liat pintu (rumah) terbuka," lanjutnya.
4. Pasutri Tak Minta Maaf
Setelah menampar dan menuduh nenek Surawati, pasangan suami istri Gita dan Ari rupanya tak pernah minta maaf.
"Tidak, tidak ada (permohonan maaf)," tutur Kartini ketika salah satu media menanyakan adakah permohonan maaf dari pihak penuduh tersebut.
Karena kejadian itu, banyak netizen yang kemudian mem-bully nenek Surawati.
Hal inilah yang membuat keluarga nenek Surawati memutuskan untuk menempuh jalur hukum.