Ibu & Bocah Selamat Saat Motor Ditabrak Kereta Api di Tulungagung, Perempuan Pemboceng Tewas

Yayuk Tri Wahyuni (35), asal Desa Tugu, Kecamatan Rejotangan, selamat setelah nekat melompat dari motor bersama anak yang digendongnya

Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
IST
Kondisi sepeda motor korban yang rusak berantakan. Setelah ditabrak kereta api di Tulungagung, Kamis (20/2/2020) 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Seorang ibu dan seorang bocah, anaknya, selamat dari peristiwa maut saat motor yang ditumpangi ditabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Lingkungan 9, Desa/Kecamatan Ngunut, Kamis (20/2/2020) pukul 10.45 WIB.

Ibu muda itu, Yayuk Tri Wahyuni (35), asal Desa Tugu, Kecamatan Rejotangan, selamat setelah nekat melompat dari motor bersama anak yang digendongnya.

Yayuk yang saat itu dalam posisi dibonceng, di belakang, sambil menggendong anaknya memilih melompat dari motor ketika rekannya yang mengemudikan motor nekat melintasi rel saat kereta api sudah mendekat.

Yayuk dan anaknya selamat meski mengalami luka-luka, sedangkan rekannya yang mengemudikan motor, Ika Yuli Wilujeng (20) tewas di lokasi kejadian.

Tubuh Ika terlempar sekitar 10 meter, saat sepeda motornya ditabrak kereta api.

Tubuh perempuan asal Dusun Selorejo, Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri ini terlempar hingga di tengah tanaman tebu, yang ada di tebu jalur kereta.

Nyawa gadis manis ini tak tertolong, dan meninggal di lokasi kejadian.

Menurut Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Munawaroh melalui Kanit Reskrim, Kompol Hery Poerwanto, saat itu Ika mengendarai motor Honda Vario 150 warna hitam, AG 2881 EAR.

Dia mengantarkan temannya yang bernama Yayuk Tri Wahyuni (35), untuk mencari tempat kos.

“Saat kejadian, temannya ini dibonceng di belakang sambil menggendong anaknya yang masih kecil,” terang Hery yang melakukan olah TKP.

Menurut keterangan Yayuk, saat itu motor melaju dari arah selatan hendak melintasi rel kereta.

Di saat yang sama melaju kereta api Malioboro Ekpres CC 2040306 jurusan Malang-Jakarta dari arah timur, dan sudah dekat ke lokasi perlintasan.

Yayuk sudah meneriaki Ika agar berhenti sebelum perlintasan, karena kereta semakin dekat.

“Sepertinya korban ini tidak menguasai situasi dan dia mengabaikan peringatan temannya. Dia terus melaju, padahal kereta api sudah sangat dekat,” sambung Hery.

Yayuk memilih melompat dari motor bersama anaknya, hingga terjatuh sebelum rel.

Sementara Ika yang terus melaju dengan motornya tertabrak kereta dari arah kanan.

Tubuhnya terlempar, masuk ke kebun tebu yang ada di selatan rel kereta api.

“Korban meninggal dunia di lokasi dengan luka di kepala dan kaki. Sementara temannya yang loncat bersama anaknya selamat, hanya luka ringan saja,” ungkap Hery.

Seorang warga bernama Nanang (40), asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut saat kejadian juga akan melintas.

Saat itu Nanang yang datang dari arah utara juga berteriak memberitahukan Ika, bahwa kereta api akan melintas.

Namun Ika seolah asik dengan dirinya, dan tidak memperhatikan peringatan itu.

“Sudah saya teriaki agar berhenti, tapi seolah dia tidak memperhatikan teriakan saya,” ucap Nanang kepada polisi.

Kerasnya benturan membuat sepeda motor yang dikendarai Ika rusak berantakan.

Jok motor dan roda belakang lepas, serta boni motor nyaris tak berbentuk lagi.

Manajer Humas PT KAI Daops 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, lokasi kecelakaan ada perlintasan tanpa penjaga di Km 143+2 petak jalan Ngunut-Sumbergempol.

“Setekag kejadian, kereta api berhenti di KM 135+6 untuk pemeriksaan sarana dan melaporkan ke Stasiun Tulungagung,” terang Ixfan.

Selain itu masinis juga menghubungi petugas keamanan Stasiun Ngunut dan Sumbergempol, untuk datang ke lokasi kejadian.

Dari hasil pemeriksaan, sarana kereta api ini dinyatakan aman dan bisa diberangkatkan kembali.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved