Cemburu Berujung Kematian, Istri Bunuh Suami Gara-gara Pijatannya Disebut Tak Seenak Mantan Istri

SURYAMALANG.COM - Gara-gara Pijatannya Disebut Tak Seenak Mantan Istri, seorang istri bunuh suaminya.

Peristiwa istri bunuh suami ini terjadi di Koto Batuang Jorong Lubuk Alung Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Akibat terbakar cemburu, sang istri pun tega menusuk suaminya dengan pisau.

Saat ini, Polres Agam telah mengungkap serta menangkap pelaku pembunuhan pria berinisial MD (58) itu.

Pelaku tak lain adalah istri MD, berinisial S (62).

Dilansir dari kompas.com dalam artikel "Ini Alasan Seorang Istri di Sumbar Bunuh Suami dengan Pisau Dapur", S mengaku cemburu dan sakit hati.

Hal itulah yang menjadi alasannya tega membunuh sang suami.

Kapolres Agam, AKBP Dwi Nur menjelaskan semula S dan MD berdua di kamar.

Saat itu S diminta MD memijit badannya.

Namun, saat itu korban membandingkan pijatan S tak seenak istri MD terdahulunya.

S yang sudah terbakar cemburu tak lantas beradu mulut.

Pelaku hanya diam sembari menuju ke dapur.

Dia mengambil sebilah pisau.

Pisau itu disembunyikan dalam sarung yang dikenakan S.

S pun kembali ke kamar tidur, tempat suaminya berbaring.

"Di saat itu lah, S menusuk perut korban dengan sebilah pisau dapur yang dipersiapkannya."

"Setelah menusuk, tersangka keluar rumah sehingga membuat curiga tetangga," kata Dwi.

Adik korban, N (45) yang mendapat informasi kakaknya ditusuk istrinya, langsung membuat laporan ke polisi.

"Kemudian polisi menangkap tersangka dan barang bukti sebilah pisau dapur," kata Dwi.

Akibat perbuatannya, Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka."

"S dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana," kata Dwi Nur Setiawan.

Gara-gara Cemburu, Istri Bunuh Suami

Seorang istri tega membunuh suaminya karena kedapatan teleponan tengah malam.

Melansir Gulf News, insiden ini terjadi di Bihar, India, Minggu (27/10/2019) kemarin.

Korban yang diidentifikasi sebagai Anil Singh.

Dia menerima telepon sekitar tengah malam pada hari itu secara diam-diam, sementara istrinya sedang tertidur.

Pria itu masih terus berbicara di telepon, sampai istrinya, Aarti Devi, bangun.

Aarti marah karena sang suami tak kunjung mematikan ponsel, membuat pertengkaran di antara keduanya.

Aarti membanting kepala sang suami ke tempat tidur, lalu mencekiknya sampai mati.

Dia berpura-pura menangis ketika memanggil keponakan Anil, Raviranjan Kumar, mengatakan bahwa sesuatu telah terjadi.

Raviranjan dan anggota keluarga lainnya tiba di rumah.

Devi dilaporkan coba menutupi kejahatannya, dan membuat sang suami seakan meninggal tanpa sebab.

Namun, Raviranjan curiga ketika dia melihat luka kecil di tenggorokan korban, seolah-olah kuku membuatnya cedera.

Ketika keluarga korban bertanya kepada Devi apa yang terjadi, dia menangis dan memberi tahu mereka bahwa mereka bertengkar.

Dia kemudian pun mengaku sudah mencekiknya.

Setelah itu, Kumar memanggil polisi dan tersangka ditangkap.

Namun, ketika dimintai keterangan oleh polisi, Devi membantah dugaan tersebut.

Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia telah pergi ke kamar mandi dan ketika dia kembali, dia menemukan bahwa suaminya sudah mati.

Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung.

Insiden seperti ini tak terjadi sekali saja, pada Februari 2019 lalu, seorang dokter ditembak oleh sang istri yang curiga pada penelepon misterius di hari valentine.

Sang istri bertanya mengenai penelepon misterius yang berbicara pada suaminya pada malam Valentine.

Dokter yang enggan menjawab.

Ia berusaha mengalihkan perhatian, tetapi istrinya tidak mau menyerah.

Ia terus bertanya, hingga akhirnya terjadi pertengkaran, bahkan setelah mereka tiba di rumah.

Perbincangan yang memanas menjadi tidak terkendali.

Sang istri tiba-tiba mengeluarkan pistol 9 mm dan melepaskan tembakan ke arah suaminya.