Berita Batu Hari Ini

Penjelasan Arkeolog BPCB Trowulan Soal Arca yang Ditemukan Tak Jauh dari Situs Pendem, Kota Batu

Arkeolog BPCB Trowulan Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugraha memberikan keterangan terkait temuan arca di Desa Pendem, Kota Batu.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Temuan arca di Desa Pendem, Kota Batu. 

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU – Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugraha memberikan keterangan terkait temuan arca di Desa Pendem, Kota Batu.

Dijelaskannya, arca yang ditemukan adalah Arca Siwa Trisirah yang kemudian ia bandingkan dengan Siwa Trisirah temuan Dieng.

Katanya, perbedaannya pada posisi kaki kanan yang menjulur ke depan.

“Siwa Trisirah adalah sebutan untuk penggambaran ikon Siwa dengan tiga kepala dalam satu tubuh.”

“Tiga kepala pada Siwa adalah ciri yang dominan dari Siwa Mahadewa karenanya Siwa Trisirah adalah juga Mahadewa,” kata Wicaksono kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (26/2/2020).

Dilanjutkan Wicaksono, semestinya ketiga kepala Trisirah tersebut adalah dua kepala laki-laki dan satu kepala wanita.

Ketiganya menggambarkan tiga aspek Siwa yakni kepala yang kanan menggambarkan aspek Siwa Aghora, kepala tengah menggambarkan aspek Siwa yang Saumya, dan kepala yang kiri menunjukkan aspek feminin dan merepresentasikan sakti Siwa.

“Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa sebagai mahadewa, Siwa tampil sebagai The Supreme God yang menjalankan tiga fungsi Trimurti sekaligus, sebagai pencipta, pemelihara, dan pengembali alam semesta ke asalnya.”

“Berkenaan dengan hal tersebut, maka ketiga kepala Siwa Trisirah pun mewakili kekuatan mencipta (sristhi), memelihara (sthiti) dan merusak (laya),” imbuhnya.

Asumsi lain menyebutkan bahwa ketiga kepala Siwa dalam Trisirah terkait erat dengan tiga tattwa Siwa di dalam sekte Saiwa Siddhanta.

Ketiga tattwa yang dimasud, masing-masing adalah Paramasiwa, yang merupakan tattwa tertinggi tidak berwujud dan berada di alam kehampaan.

Tattwa kedua adalah Sadasiwatattwa, yaitu tattwa yang berwujud apabila diinginkan, bentuknya adalah mantra yang diucapkan para yogin.

Tattwa ketiga adalah Maheswaratattwa, yaitu tattwa yang berkenaan dengan tiga kejadian alam semesta yang menjadi tanggungjawab tiga manifestasi Paramasiwa, yaitu Iswara sebagai pengembali alam semesta ke dalam asalnya, Brahma sebagai pencipta, dan Wisnu yang bertindak sebagai pelindung alam semesta.

Salah satu penggambaran Siwa Trisirah yang berasal dari periode Jawa Tengah kuno adalah yang ditemukan di Dieng.

Siwa diarcakan dalam posisi duduk di atas padmasana dengan posisi wajraparyankasana.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved