Travelling

UPDATE Wisata Feeling Good Ranu Manduro Mojokerto, Mulai dari Isu Video Mesum Hingga Akses Ditutup

Update Wisata Feeling Good Ranu Manduro Mojokerto, Mulai dari Isu Video Mesum Hingga Penutupan Akses

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/kolase instagram @rafirss's/@isnainisinn/@cameraexplorerindonesia
Foto-foto instagramable Ranu Manduro Feeling Good 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Sempat viral, wisata Feeling Good padang savana Ranu Manduro di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, kini informasinya sudah ditutup untuk umum, Jumat (28/2/2020).

Penutupan ini selang beberapa hari video Feeling Good wisata Ranu Manduro viral di media sosial.

Selain itu, belakangan ini juga muncul kabar tak sedap tentang beredarnya video mesum adegan hubungan badan yang disebut-sebut terjadi di Ranu Manduro.

Isu Video Mesum di Ranu Manduro disebut Hoax
Isu Video Mesum di Ranu Manduro disebut Hoax (Suryamalang.com/kolase Youtube Sat**Nau**)

Dari informasi di lapangan, padang savana Ranu Manduro yang bertempat di lokasi bekas area pertambangan sirtu tersebut ditutup oleh pemilik lahan dari PT Wira Bumi.

Terlihat papan pengumuman pada plat besi yang tertulis 'Dilarang keras wilayah pertambangan tanpa izin' terpasang di pintu masuk menuju kawasan tersebut.

Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firmansyah saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM membenarkan kawasan padang savana Ranu Manduro ditutup oleh pihak pemilik lahan.

"Iya ditutup (PT Wira Bumi, Red)," ujarnya singkat.

Isu video mesum di Ranu Manduro Mojokerto dipastikan hoax
Isu video mesum di Ranu Manduro Mojokerto dipastikan hoax (SURYAMALANG.COM/Nur Ika Anisa)

Eka mengatakan pihaknya bersama warga berupaya berkoordinasi dengan pemili lahan yakni PT Wira Bumi agar membuka kembali kawasan Ranu Manduro untuk kepentingan masyarakat setempat.

Pasalnya, di sana banyak pengunjung dari luar kota yang ingin menikmati pemandangan alam di Ranu Manduro secara otomatis bisa menambah penghasilan warga setempat.

"Saya masih bantu warga minta izin perusahaan di Surabaya," ungkapnya.

Belum ada keterangan resmi dari pemilik lahan terkait penutupan kawasan Ranu Manduro yang merupakan bagian dari bekas area pertambangan sirtu tersebut.

Penutupan ini berselang satu hari setelah tim divisi pariwisata dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemkab Mojokerto yang meninjau langsung ke lokasi Ranu Menduro.

Kepala Dispaspora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo menjelaskan bahwa Pemkab Mojokerto bukan yang menutup kawasan Ranu Manduro tersebut.

"Itu bukan dari Pemkab Mojokerto keliatannya (Penutupan, Red) yang punya lahan," jelasnya.

Ia mengatakan dari hasil kajian di lapangan pihaknya memastikan bahwa lahan Ranu Manduro ini merupakan milik perusahaan swasta.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved