Nagita Slavina 'Disemprot' Mahasiswa Wuhan Akibat Virus Corona, Ikut-ikutan Kalap Borong Makanan

Nagita Slavina 'disemprot' mahasiswa Wuhan akibat virus corona, ikut-ikutan kalap borong makanan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @jktinfo/instagram @nagitaslavinatengker_1717
Nagita Slavina dan Postingan Viral Borong Kebutuhan Pokok 

Dari sejumlah unggahan di Instagram @Jktinfo, tampak masyarakat memadati swalayan.

Mereka memborong bahan kebutuhan pokok untuk stok. Tujuannya, supaya mereka tidak keluar-keluar rumah nantinya. Mereka takut terinfeksi.

'Senin (2/3) kondisi salah satu supermarket di Kelapa Gading dipenuhi oleh sejumlah pembeli. photo @al_bert17 #jktinfo,' demikian bunyi keterangan foto yang dituliskan. 

Warga mulai memadati swalayan untuk memborong kebutuhan pokok
Warga mulai memadati swalayan untuk memborong kebutuhan pokok (Instagram jktinfo )

Dalam foto tersebut, orang-orang dengan menggunakan masker terlihat membeli bahan keperluan dalam jumlah banyak.

Di Foto lainnya yang tidak dijelaskan lokasinya, menunjukkan aktivitas  serupa di swalayan lain.

Orang-orang dengan masker memenuhi lorong swalayan dengan membawa keranjang belanja.

Foto yang diunggah menunjukkan mie instan dan beras yang paling banyak dibeli warga.

Ribuan orang berkomentar di unggahan itu.

Mereka saling menasehati, supaya warga tidak panik berlebihan atau bahkan paranoid menyikapi munculnya korban virus Corona di Indonesia.

'Yailahh kalem Bae kali, Corona ibarat setan klo kita takut malah di samperin lu. Makanya jangan takut' tulis akun @riskystwaan. 

'Mulai panick buying.... Cuma minta tolong masker dikondisikan harga dan stoknya, mau cari aja susahnya minta' ujar akun @hanleysatya. 

'Itu kantor gua, di indomaret pusat tepatnya indogrosir ngantri sampe oanjang banget dan rameeeampun' ungkap akun @yosiadustinn. 

Masker Mulai Langka

Selain kebutuhan pokok, masker juga mendadak langka di sejumlah apotek.

Mengutip wartakotalive.com (grup SURYAMALANG.COM) menelusuri penjualan masker di apotek di Jakarta beberapa waktu lalu, terjadi kenaikan harga pada jenis masker N95.

Wartawan Wartakotalive.com, Joko Suprianto, mendatangi salah satu Apotek Kimia Farma di kawasan Cikini, disana salah satu petugas menyatakan jika sudah 1 bulan lebih tidak menjual masker baik jenis N95 maupun jenis masker bedah.

 "Kalo masker udah ngak jual lagi mas. Kita udah lama gak jual masker, dari distributornya emang udah gak ada lagi," kata seorang petugas di Apotek tersebut, Senin (2/3/2020).

 Tak sampai di situ saja, Wartakotalive.com mencoba mendatangi salah satu apotek di Raden Saleh, Apotek K-24. Di sana salah satu petugas menyatakan tidak lagi menjual masker, sejak merebaknya isu virus corona.

 "Udah ngak mas. Semua jenis masker udah gak jual lagi kita. Coba ditempat lain, mungkin masih ada," kata seorang petugas di Apotek K-24 Raden Saleh

Lalu di salah satu Apotek Kimia Farma di Jalan Garuda Kemayoran pun tidak tersedia lagi jenis masker. Hal ini terjadi sudah 1 bulan lebih sejak beredarkan kabar virus corona.

 "Udah ngak ada kalo masker, kalo mau vitaminnya aja ada. Kalo masker udah 1 bulan lebih ngak ada," kata Dewi salah satu petugas.

 Sementara itu, beberapa warga yang hendak membeli masker pun merasa kesulitan mencari masker disejumlah apotek. Hal itu diungkapan oleh Rizki (33) salah satu pengujung Apotek.

"Saya juga tadi abis nyari dibeberapa Apotek pada abis masker, Ini virus corona udah masuk depok tapi masker pada abis semua, Pemerintah harus segera turun tangan seharusnya kalo udah kayak gini," ucapnya.

Penjelasan Wali Kota Depok

Adanya dua warga Depok positif virus corona, dibenarkan langsung oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris.

Ia membenarkan dua warga Depok positif virus corona seperti disampaikan Menkes Terawan Agus Putranto.

Adanya dua warga Depok positif virus corona, kata Mohammad Idris, berawal dari laporan Rumah Sakit Mitra Keluarga Kota Depok.

"Setelah kami mendapat laporan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kota Depok, terdapat dua pasien yang positif terkena Virus Corona," ujar Idris kepada wartawan di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Depok, Senin (2/3/2020).

Idris memaparkan kronologis singkat dua pasien yang terdampak virus mematikan itu.

Pada tanggal 27 Februari, pasien diketahui memeriksakan kesehatannya ke RS Mitra Keluarga Depok dengan keluhan flu dan sesak napas.

"Ketika itu, kata dokter (diagnosanya) hanya sekedar bronchitis," kata Idris.

Namun setelah pemeriksaan tersebut, pasien masih merasa tak ada perubahan dan baru teringat bahwa dirinya sempat kedatangan tamu warga negara Jepang pada 14 Februari lalu.

"Pada tanggal 29 Februari pasien tersebut balik lagi ke RS dan menceritakan soal pertemuannya dengan WN Jepang itu," tutur Idris.

Korban sendiri dikatakan Idris bekerja sebagai pendamping dansa sehingga kerap bertemu dengan banyak orang.

Termasuk si WN Jepang yang terdeteksi di Malaysia positif terkena Corona setelah kepulangannya dari Indonesia.

Korban tersebut memutuskan kembali memeriksakan diri ke RS Mitra Keluarga Depok setelah dirinya mengetahui bahwa WN Jepang tersebut didiagnosa positif Corona.

"Cerita detilnya seperti apa kita belum tahu tetapi memang dia kembali ke RS karena mengkhawatirkan dirinya terkena Corona," papar Idris.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved