Penanganan Virus Corona di Malang
Para Rektor di Kota Malang Sepakat Tak Hentikan Aktvitas Perkuliahan
Sejumlah universitas di Kota Malang sepakat tidak menghentikan jam perkuliahan terkait merebaknya virus corona atau Covid-19.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sejumlah universitas di Kota Malang sepakat tidak menghentikan jam perkuliahan terkait merebaknya virus corona atau Covid-19.
Kesepakatan tersebut muncul setelah Forkopimda dan para rektor se-Kota Malang mengadakan pertemuan di Balai Kota Malang, Sabtu (14/3/2020).
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. H Maskuri, M.Si memilih untuk tetap melaksanakan giatan belajar belajar di kampus.
Hal itu dia pilih lantaran dirinya tidak ingin membuat sebuah kepanikan di dalam kampus.
"Di Unisma ada 16.000 mahasiswa tetap melakukan giat pembelajaran di dalam kampus. Kami hanya memberikan imbauan saja kepada mahasiswa soal virus corona ini," ucap Maskuri kepada SURYAMALANG.COM.
Maskuri menyampaikan, apabila dia memilih untuk memulangkan atau menonaktifkan giat belajar mengajar di kampus malah membuat kondisi semakin mencekam.
Dari situlah dikhawatirkan akan timbul rasa kekhawatiran dan kerasan dari mahasiwa.
"Saya memilih tindakan ini karena kita harus menciptakan suasana di Kota Malang kondusif. Agar tercipta keamanan, kenyamanan dan rasa tentram," ucapnya.
Untuk itu, dia meminta kepada seluruh jajaran rektor universitas di Kota Malang untuk menjaga sinergritas bersama.
Agar segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masing-masing kampus bisa ditindaklanjuti bersama dengan saling membantu.
"Terus terang, kondisi kabar kemarin di Universitas Brawijaya membuat universitas lain ancang-ancang juga. Maka dari sinergritas ini harus kita bangun bersama," ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS.
Dia memilih untuk tidak memulangkan mahasiswanya ke daerahnya masing-masing.
Agar nantinya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan ketika mahasiswa tersebut pulang.
"Yang kami khawatirkan itu, ketika mahasiwa kembali ke daerah asalnya, kemudian kembali lagi ke sini itu. Jadi mending cukup di sini saja," ucap Nuhfil.
Pihaknya hanya melakukan sterilisasi di gedung Fakultas Teknik UB pasca terjadinya dugaan suspect Covid-19.
Untuk itu, dia meminta kepada civitas akademika di UB untuk tetap tenang.
"Selain kami melarang mahasiswa untuk pulang, kami juga akan mengadakan sistem ujian secara online."
"Hal ini bukan kami lakukan karena ada isu corona. Tapi sebelumnya sudah kami lakukan," tandasnya.