Penanganan Virus Corona di Malang
Kesibukan Tim Call Center Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Malang Sejak Ada Kasus Virus Corona
Call center Satgas Penanggulangan Covid-19 Dinkes Kota Malang kebanjiran pertanyaan sejak kasus virus corona mulai ditemukan di Indonesia.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Call center Satgas Penanggulangan Covid-19 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang kebanjiran pertanyaan sejak kasus virus corona mulai ditemukan di Indonesia.
Rata-rata tim menerima panggilan antara 30 sampai 50 panggilan per hari.
"Pertanyaan yang diajukan macam-macam, mulai dari pertanda bagaimana ciri-ciri terinfeksi virus corona sampai berita hoaks yang beredar di media sosial," terang Dhana Setiawan, Koordinator Call Center Satgas Penanggulangan Covid-19 Dinkes Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (16/3/2020).
Menurut Dhana, peningkatan sudah terjadi sejak call center Satgas Penanggulangan Covid-19 Dinkes Kota Malang dibentuk pada 6 Maret 2020.
Apalagi setelah jumlah pasien Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
"Peningkatan ya setelah kami tebar flyer tentang call center corona. Sejak saat itu kami terima 30 sampai 50 panggilan per hari," kata dia.
Selain menjawab pertanyaan, petugas call center juga menerima keluhan masyarakat melalui pesan WhatsApp (WA).
Apabila ada gejala demam disertai batuk, para petugas merekomendasikan masyarakat segera memeriksakan kesehatannya di puskesmas dan rumah sakit.
Pantauan SURYAMALANG.COM, petugas nampak sibuk meladeni panggilan dari masyarakat.
Diprediksi, layanan call center bakal terus dibanjiri pertanyaan sebab Indonesia telah menetapkan status darurat Covid-19 alias virus corona.
"Iya mungkin sampai seminggu ini bakal lebih banyak," ucap Dhana.
Pemkot Malang mengeluarkan kebijakan larangan masuk dan keluar Kota Malang pada lusa (18/3/2020).
Seluruh orang yang masuk ke Malang tidak akan diperbolehkan. Demikian orang yang akan ke luar dari kota bunga ini.