Berita Malang Hari Ini

Empat Perguruan Tinggi Di Malang Perpanjang Kuliah Daring Hingga Akhir Semester

Empat perguruan tinggi di Malang memperpanjang masa perkuliahan daring hingga akhir semester ini.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
Humas ITN Malang
Rektor ITN Malang, Dr Kustamar MT. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Empat perguruan tinggi di Malang memperpanjang masa perkuliahan daring hingga akhir semester ini.

Yaitu ITN Malang, UIN Malang, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Di ITN Malang, sebelumnya perkuliahan daring awalnya hingga 29 Maret 2020. Namun Rektor ITN mengeluarkan SE baru pada 26 Maret 2020 seiring meningkatnya penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Mahasiswa ITN Malang berlanjut kuliah online dari rumah (kos) masing-masing sampai akhir semester genap 2019/2020," jelas Dr Kustamar MT, Rektor ITN Malang, Minggu (29/3/2020).

Dengan kuliah daring, diharapkan mahasiswa rajin komunikasi dengan dosen, dan selalu ikuti perkembangan materi perkuliahan.

Salah satu aplikasi yang dipakai adalah Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) sebagai standar online learning ITN Malang.

Juga ditunjang aplikasi lainnya Zoom, email, WA dll. Dikatakan Kustamar, pada dasarnya secara bertahap semua mengarah ke SPADA. Sebab disana bahan ajar sudah divatunkan linknya.

"Jadi, mahasiswa tidak perlu ribet lagi," katanya.

Namun untuk saat ini mengutamakan yang paling mudah untuk interaktif. Yaitu tergantung kesepakatan dosen dan mahasiswa mau memakai apa (pembelajaran online).

Yang paling familiar bagi mayoritas orang adalah WA untuk diskusi. Dalam kondisi saat ini, lanjutnya, untuk praktik bisa memakai data-data lama.

Sedang untuk kompetensi keterampilan dilaksanakan saat kondisi sudah kondusif.

Untuk menunjang pembelajaran, platform online yang bisa diakses mahasiswa adalah fasilitas perpustakaan berupa fasilitas akses e-print dan koleksi karya dosen dalam repository.

Sedang untuk mahasiswa semester akhir yang akan menempuh skripsi, Kustamar menyarankan mahasiswa untuk menggunakan data skunder.

Hal ini diharapkan bisa membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Ini mengingat terbatasnya waktu dan kesempatan untuk keluar rumah serta bertemu dosen pembimbing.

"Data sekunder itu seperti topik, optimasi desain, studi literatur, dan lain-lain. Nanti untuk bimbingan bisa lewat WA, ujian dan seminar bisa memakai aplikasi yang bisa untuk teleconference," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved