Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, 3 Golongan Prioritas Rapid Test Virus Corona dan Larangan Mudik

Berita Malang hari ini populer, 3 golongan prioritas rapid test virus corona dan larangan mudik.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Ilustrasi Rapid test Virus Corona dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berita Malang hari ini populer salah satunya tentang 3 golongan prioritas Rapid Test Virus Corona

Selain itu, berita Malang populer lainnya juga menyangkut larangan mudik dan pemberhentian angkutan mudik gratis dari Pemkot Malang

Selengkapnya, langsung saja simak berita Malang hari ini, Senin 30 Maret 2020 yang telah terangkum. 

1. 3 Golongan Prioritas Rapid Test Virus Corona

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19.
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya via Kompas.com)

Pemerintah Kota Malang akan memprioritaskan penggunaan alat uji cepat atau rapid test Covid-19 atau virus corona kepada tiga golongan.

Tiga golongan itu adalah tenaga medis, petugas pelacak atau tracing, dan orang dengan resiko (ODR).

“Ketiga golongan tersebut kami nilai paling membutuhkan rapid test. Karena jumlah yang dikirimkan oleh Pemprov Jawa Timur juga terbatas,” ujar Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Pemkot Malang, Husnul Muarif, Minggu (29/3/2020).

Teknisnya, kata Husnul, rapid test untuk tiga golongan bakal berlangsung di Lapratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Malang.

Melalui rapid test, seseorang yang terinfeksi virus dapat diketahui secara cepat sehingga tidak membutuhkan swab test.

“Rencananya nanti rapid test di Labkesda,” ucap dia.

Husnul mengatakan Satgas Penanggulangan Covid-19 Pemkot Malang sedang mendata para peserta yang diperbolehkan mengikuti rapid test.

Setelah selesai, maka agenda rapid test akan disusun.

“Kami petakan terlebih dahulu. Setelah itu kami akan sesuaikan dengan jumlah alatnya,” tutup dia.

Sebagai informasi, Kota Malang mendapat jatah 420 buah rapid test dari Pemprov Jawa Timur.

Sementara Pemprov Jatim mendapat bantuan rapid test sebanyak 18.400 dari pemerintah pusat.

Alat buatan China ini datang ke Indonesia pada Minggu (22/3/2020) dengan jumlah sebanyak 150 ribu buah.

Alat tersebut disalurkan seluruh tenaga medis untuk penanganan virus corona di daerah-daerah.

2. Larangan Mudik 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga untuk menunda mudik.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga untuk menunda mudik. (SURYAMALANG.COM/Fatimatuz)

Pedagang pecel lele, dan penyetan sari laut Lamongan 'dilarang' mudik tahun ini karena wabah virus corona.

Ya , para pedagang pecel lele yang merantau di beberapa kota khusunya di Jakarta diimbau untuk tidak mudik tahun ini demi keselamatan dan kesehatan bersama.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada pedagang pecel lele, dan penyetan sari laut untuk tidak mudik ke Lamongan terlebih dahulu.

Hal tersebut disampaikan Khofifah usai bertemu dengan Bupati Lamongan, Fadeli dan Ketua Koordinator Penjual Sate Madura di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Sabtu (28/3/2020).

"Kami mengimbau untuk tidak mudik lebaran di tahun ini dan sudah kita koordinasikan dengan Bupati Lamongan serta ketua koordinator penjual sate Madura," ucap Khofifah.

Hal ini untuk memutus mata rantai penularan Virus Corona Covid-19, apalagi para pedagang tersebut merantau ke berbagai daerah di tanah air termasuk DKI Jakarta yang sudah masuk zona merah.

Senada dengan Khofifah, Bupati Lamongan, Fadeli juga mengimbau agar para pedagang pecel lele dan sambel penyet sari laut untuk tidak mudik terlebih dahulu baik menjelang bulan ramadan ataupun juga saat hari raya Idul Fitri nanti.

"Tunggu dulu sampai keadaan lebih membaik dan fokus untuk meningkatkan usaha di sana," ucap Fadeli.

Fadeli juga prihatin dengan adanya Virus Corona ini hingga membuat perekonomian juga ikut melemah.

"Kota-kota besar sudah menutup wilayahnya sehingga beberapa pedagang saat ini sudah ada yang pulang ke Lamongan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Fadeli mengimbau kepada pedagang dari Lamongan yang masih ada di luar kota untuk mengalihkan metode penjualannya ke metode online, karena saat ini masyarakat sudah banyak yang takut untuk keluar rumah.

"Fokus ke online ini harus yang diperbanyak kalau dulunya kebanyakan penjualan dari online hanya 20 persen, ini perlu ditingkatkan," pungkasnya.

3. Angkutan Mudik Gratis Diberhentikan

FOTO BERSAMA - Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Sekda Pemkot Malang, Wasto dan Forkompimda serta Kepala OPD berfoto dengan pemudik dalam Mudik Gratis Bersama Dinas Perhubungan Kota Malang, di depan Balai Kota Malang, Jumat (31/5/2019).
FOTO BERSAMA - Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Sekda Pemkot Malang, Wasto dan Forkompimda serta Kepala OPD berfoto dengan pemudik dalam Mudik Gratis Bersama Dinas Perhubungan Kota Malang, di depan Balai Kota Malang, Jumat (31/5/2019). (Hayu Yudha Prabowo)

Pemerintah Kota Malang meniadakan angkutan mudik gratis pada Idul Fitri tahun ini.

Mereka justru mengimbau masyarakat di Kota Malang tidak mudik untuk mencegah penularan Covid-19 atau virus corona.

“Tidak ada kegiatan mudik bersama tahun ini. Kami justru mengimbau masyarakat tetap berada di rumah untuk pencegahan,” ucap Humas Pemkot Malang, Nur Widianto, Minggu (29/3/2020).

Dia mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memantau aktivitas di terminal dan stasiun.

Meski tidak melarang masyarakat untuk mudik, penumpang dalam keadaan sakit tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan.

“Apabila ada yang suhu tubuhnya tidak normal, kami tidak izinkan untuk melanjutkan perjalanan,” kata dia.

Widianto berpesan agar masyarakat tetap berada di Malang di tengah pandemi corona.

Apabila terdapat masyarakat yang sudah kembali ke kampung halaman, dia menyarankan agar yang bersangkutan rutin memeriksakan kesehatan.

“Jangan sampai kita ini malah membawa virus kepada tetangga sekitar. Jika sudah sampai, isolasi diri terlebih dahulu dan jangan lupa untuk periksa kesehatan,” tutupnya.

Pemerintah sampai saat ini, belum memberlakukan larangan mudik lebaran 2020.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan pemerintah tidak melarang masyarakat untuk mudik di tengah merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.

Masyarakat yang pulang kampung hanya diimbau melaksanakan protokol keselamatan dengan metode yang benar.

Tindakan tersebut dinilai dapat mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved