Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru

Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Update Corona 30 Maret 2020: Hasil Penelitian Covid-19 Pada Tahap Uji Coba Vaksin Beri Harapan Baru 

3. Uji Coba Vaksin

Sebuah uji coba vaksin tengah dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH) di Institut Penelitian Kesehatan Kaiser Permanente Washington di Seattle.

Vaksin ini merupakan yang pertama kalinya diuji coba langsung pada manusia.

Dalam uji coba, 45 relawan yang sehat akan diberikan vaksin yang mengandung segmen kode genetik yang meniru SARS-CoV-2.

Namun, vaksin ini tidak mengandung SARS-CoV-2 yang sebenarnya, sehingga para relawan tidak akan terinfeksi Covid-19.

Tim ofisial pemerintah mengatakan mungkin akan membutuhkan waktu 12-18 bulan sebelum vaksin mencapai pasar.

Karena tujuan utama dari uji coba ini adalah untuk memastikan tidak ada efek samping dari vaksin tersebut.

Namun, masih ada banyak penelitian lain yang sedang berjalan untuk menemukan vaksin baru.

4. Metode Lama Lawan Covid-19

Menurut salah satu penelitian dalam jurnal The Journal of Clinical Investigation, para dokter mungkin dapat menggunakan metode lama yang disebut "terapi antibodi pasif" untuk menangani pasien Covid-19.

Ilmuwan dalam penelitian tersebut mengatakan metode ini tidak perlu dikaji ulang atau dikembangkan karena metode ini telah ada sejak 1930.

Metode ini melibatkan pengumpulan darah dari seseorang yang telah sembuh dari virus tersebut.

Dengan menggunakan serum, bagian yang mengandung antibodi penangkal infeksi, para peneliti berharap dapat menyuntikkannya ke orang lain sehingga dapat mencegah infeksi atau membantu melawannya.

Ilustrasi virus corona, SARS-CoV-2, Covid-19
Ilustrasi virus corona, SARS-CoV-2, Covid-19 (Shutterstock via Kompas.com)

"Itu semua bisa dilakukan. Namun, akan sangat membutuhkan usaha, organisasi, sumber daya, serta orang-orang yang berhasil sembuh dan mau menyumbangkan darahnya," ucap Dr. Arturo Casadevall, seorang profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore.

5. Imun Bisa Kalahkan Virus

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved