Virus Corona di Batu
Mulai Tracing, Skema RT RW Hingga Pengadaan APD, Upaya Pemkot Batu Cegah Penyebaran Virus Corona
Selain melakukan tracing sekitar pasien positif Covid-19 kota Batu, juga telah disiapkan skema penanganan di level RT RW hingga pengadaan APD
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
“Harapan kami, mohon dukungan semua, mari bersama-sama bahu membahu menyelesaikan permasalahan ini. Produk dalam proses pemesanan, harapan kami mari bergotong-royong, masyarakat berkecukupan bisa membantu untuk RS dan petugas medis sebagai garda terdepan. Itu pelindung diri mereka. Kami mengimbau mari bersama-sama mendukung, mana kala ada kelebihan, berkaitan APD ini mari disumbangkan,” imbaunya.
Ia juga mengingatkan agar jangan sampai ada pihak yang melakukan penimbunan APD di Kota Batu. Jika itu ditemukan, maka akan berurusan dengan pihak kepolisian.
“Jangan ada oknum yang menimbung, marilah kita utamakan keselamatan rakyat kita bersama. Mari kita gali rasa kebersamaan kita, jangan gunakan situasi seperti ini untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.
Data di Kota Batu per 31 Maret 2020, jumlah ODR yang terkonfirmasi sebanyak 618, ODP 80, PDP 1 dan positif 1.
Pemkot Batu juga tengah membuat skema yang diterapkan di tingkat RT dan RW.
Skema itu dibentuk untuk memantau pergerakan orang baru yang masuk ke Kota Batu.
Setiap RT akan melaporkan terkait adanya orang baru yang masuk ke Kota Batu. Orang baru tersebut akan menjalani tes kesehatan dan mengisolasi diri, apalagi jika berasal dari zona merah.
Sebelumnya, Polres Batu juga telah merencanakan pengecekkan setiap orang yang masuk ke Kota Batu di jalur masuk kota.
Polres Batu akan memeriksa kesehatan setiap orang yang masuk ke Kota Batu.
Polres Batu akan membuat posko pemantauan di Songgoriti dan Pendem. Pemeriksaan itu mulai dilaksanakan pada Jumat 3 April 2020.
Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama menjelaskan, simpang tiga pendem akan ada pengawasan secara ketat. Petugas gabungan akan berada di sana untuk bersama-sama mengawasi. Ada dari TNI/Polri, Satpol PP, BPBD dan Linmas.
"Kendaraan apapun akan kami berhentikan, kami lakukan pemeriksaan screening dengan termal gun, apabila didapati warga yang kurang sehat, nanti kami tindak lanjuti menghubungi Dinkes. Akan kami tempatkan personil gabungan," terangnya.
Harvi menegaskan kalau pihaknya tidak melakukan karantina wilayah. Petugas hanya melakukan pemeriksaan yang ketat terhadap orang yang masuk ke Kota Batu. Menurut Harvi hal itu penting sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Batu.
"Kami tidak melakukan karantina wilayah dan tidak menutup akses masuk. Setiap orang yang keluar masuk Batu harus dalam kondisi sehat. Kalau kurang sehat ada treatmen," ungkapnya.