Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, Hasil Rapid Test 49 Positif Covid-19 & Kanjuruhan Jadi Penampungan
Berita Malang hari ini popule, hasil rapid test 49 positif covid-19 & Stadion Kanjuruhan siap-siap jadi penampungan pasien virus corona
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang hari ini populer salah satunya hasil rapid test yang digelar di Jawa Timur ada 49 orang positif Covid-19.
Selain itu, berita Malang lainnya juga mengulas Stadion Kanjuruhan yang disiapkan jadi penampungan karantina pasien virus corona.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Malang hari ini populer Rabu 1 April 2020 yang telah terangkum.
1. Hasil Rapid Test 49 Positif Covid-19

Sejumlah Tenaga medis di Jatim diduga terinfeksi virus corona .
Setidaknya ada 8 orang tenaga medis di Jatim yang diduga terinfeksi virus corona ini.
Temuan baru ini didapat berdasarkan hasil rapid test yang digelar serentak di beberapa lokasi kabupaten kota.
Hasil rapid test yang dilakukan di sejumlah kabupaten dan kota se Jatim mendapati indikasi 49 orang yang positif covid-19.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan update pelaksanaan rapid test covid-19 yang sudah digelar hingga Selasa (31/3/2020).
Hingga petang ini, total ada sebanyak 2.020 orang yang sudah menjalani rapid test.
Mulai tenaga kesehatan, pasien dalam pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), hingga Orang Tanpa Gejala (OTG).
Dari data yang didapatkan ada sebanyak 49 orang yang terdeteksi positif covid-19.
Dari jumlah tersebut 8 diantaranya adalah tenaga kesehatan.
“Hari ini yang sudah dilaksanakan rapid test sudah mencapai 2020 orang. Yang terdeteksi positif menjadi 49 orang,” kata Khofifah, Selasa petang.
Dari jumlah yang positif tersebut terdiri dari 8 petugas kesehatan, 27 orang PDP, 12 orang ODP dan juga 2 orang OTG.
Ditegaskan Khofifah bahwa yang terdeteksi positif dari hasil rapid test tidak bisa dijadikan patokan bahwa mereka positif covid-19.
Mereka yang sudah terdeteksi positif melalui rapid test harus dilanjutkan dengan pemeriksaan swab PCR (Polymerase Chain Reaction).
Sebab hanya dengan metode ini maka akan bisa didapatkan konfirmasi virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan covid-19.
“Ini akan menjadi PR bagi gugus kuratif untuk melakukan percepatan swab dan PCR. Kami meminta agar mereka segera di swab dan dilakukan PCR. Bagi yang positif maka akan ditanggung oleh biaya ditanggung oleh pemerintah pusat sedangkan yang negatif akan ditanggung oleh pemerintah provinsi,” tegasnya.
Sejauh ini sudah ada sebanyak 18.400 alat rapid test yang ada di Jawa Timur dan disebar ke 75 rumah sakit dan juga ke dinas kesehatan kabupaten kota dan dinas kesehatan provinsi.
Khofifah meminta agar dinas kesehatan maupun rumah sakit yang sudah menerima alat rapid test agar segera melakukan tes massal cepat dan diatur sebagaimana rupa agar tidak menimbulkan antrian dan kerumunan baru.
Semenentara itu Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa Rapid test bukan gold standart untuk deteksi covid-19 tapi cukup untuk screening awal.
“Dan belum pasti yang positif di rapid test itu menderita covid-19, bukan begitu. Tapi bisa jadi dia mendeteksi antibodi untuk virus corona yang lain seperti SARS atau MERS. Jadi konfirmasi presisi harus di swab PCR,” tegas Joni
2. Kanjuruhan Jadi Penampungan

Pemkab Malang berencana menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai tempat karantina untuk mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Atsalis Supriyanto mengatakan Stadion Kajuruhan menjadi bagian dari opsi untuk menjadi tempat karantina.
Sampai sekarang pihaknya belum dipanggil bupati Malang terkait wacana tersebut.
"Jadi, penggunaan Stadion Kanjuruhan ini masih sebatas wacana. Pak Bupati memang sempat menyampaikan kepada saya soal wacana ini beberapa waktu lalu."
"Namun, itu baru secara lisan. Belum ada pembahasan sampai ke sana," kata Atsalis Supriyanto kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (31/3/2020) pagi.
Atsalis menjelaskan muncul wacana markas Arema FC itu menjadi tempat karantina corona bila pasien membeludak, dan tempat karantina yang tersedia tidak mampu menampung pasien.
"Kami berharap semoga sudah tidak ada lagi orang yang terpapar di Kabupaten Malang. Bila pasien semakin banyak, tidak menutup kemungkinan Stadion Kanjuruhan akan digunakan," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengatakan Pemkab Malang sedang berjaga-jaga dengan menyiapkan opsi tempat karantina bagi warga.
Apabila tempat karantina sudah tidak muat menampung pasien, Pemkab menyiapkan rusunawa ASN di kawasan Block Office Kepanjen dan Stadion Kanjuruhan sebagai alternatif.
Saat ini ada lima orang positif virus corona di Kabupaten Malang.
Dari lima pasien, satu pasien telah meninggal dunia.
Sedangkan empat pasien lain masih dirawat.
3. Cara Membuat Hand Sanitizer dari Daun Sirih
Hand Sanitizer saat ini menjadi kebutuhan wajib yang harus dipenuhi di tengah wabah virus corona. Saat ini anda bisa memanfaatkan bahan alami di sekitar anda untuk membuat handsanitizer.
Berikut bahan alami yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan handsantizer
1. Daun Sirih
Ketua departemen Farmasetika Fakultas Farmasi Unair, DR Retno Sari MSC APT mengatakan penelitian mengenai pembuatan hand sanitizer tanpa etanol atau alkohol pernah dilakukan saat terjadi penyebaran wabah flu burung tahun 2006 silam.
Daun sirih, kata Retno Sari, menjadi salah satu bahan yang sering digunakan sebagai antiseptik.
"Nah kalau ada di rumah, kita bisa gunakan rebusan daun sirih, kemudian karena daun sirih ini mudah teroksidasi, jadi warnanya biasanya berubah menjadi cokelat. Nah ini bisa diatasi dengan menambahkan jeruk nipis, nanti dia bisa mencegah oksidasi," terangnya kemudian.
Berikut bahan dan langkah pembuatannya:
Bahan-bahan:
1. Daun sirih 50 gram
2. Air 200 ml
3. Jeruk Nipis
Cara membuat:
1. Ambil 50 gram daun sirih dari halaman, kemudian cuci bersih dan diangin-angin supaya kering
2. Panaskan air 200 ml
3. Tuangkan air panas ke daun sirih yang sudah dipotong-potong
4. Rendam kemudian steam dalam panci dengan api kecil selama 30 menit
5. Setelah itu disaring hingga dapat ekstra air
6. Tambahkan jeruk nipis
7. Aduk dan tambahkan air
8. Agar hasilnya tidak berwarna, pada saat penyaringan ditunggu sampai dingin dulu daun sirihnya, kemudian jeruk nipisnya kita masukkan dulu dalam wadah penyaringan, setelah itu daun sirinya disaring di situ sehingga warnanya akan bening.
Berikut link Video pembuatan handsanitizer dari daun sirih dan jeruk nipis:
2. Minyak Asiri
Minyak Asiri dikenal memiliki kandungan antibakteri, antimikroba, atau anti jamur sehingga baik digunakan sebagai bahan pembuatan hand sanitizer.
Bahan:
1. Minyak atsiri
2. Cuka putih
3. Lidah buaya
4. Colloidal silver
5. Alkohol
Cara membuat :
1. Sebanyak 120 ml (setengah gelas) air yang disaring atau lidah buaya (basa)
2. 120 ml (setengah gelas) Cuka putih
3. 10-12 tetes minyak minyak atsiri
4. 1 sendok makan colloidal silver dan isopropil alkohol
Setelah semua bahan disiapkan campurkan semuanya ke dalam mangkuk. Gunakan wadah botol yang lebih kecil untuk menggunakannya agar lebih praktis.
Sumber: Kompas.com: "Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana"
3. Daun Mangrove
Daun Mangrove merupakan salah satu bahan yang bisa digunakan untuk membuat handsanitizer.
Berikut ini bahan dan cara pembuatan hand sanitizer dengan bahan daun mangrove
Bahan yang harus disiapkan
1. Daun magrove,
2. alkohol 96%,
3. Alkohol Gliserin
4. propylen glicol (Senyawa Organik)
Cara Pembuatan
1. Langkah pertama pembuatan extrak daun magrove.
2. Daun magrove dibersihkan lalu dikeringkan dan haluskan menggunakan blender.
3. Setalah jadi bubuk, dilakukan proses maserasi selama 3 hari menggunakan etanol.
4. Kemudian dilakukan evaporasi untuk mendapatkan extrak murni, setelah diperoleh extrak dilakukan pengenceran untuk digunakan dalam pembuatan hand sanitizer.
5. Tahap selanjutnya tambahkan bahan extra daun mangrove dengan gliserin dan propylen glicol, setelah itu tambahkan alkohol dan extrak pengharum esensial oill.
Berikut video pembuatan handsanitizer dari daun mangrove Link youtube :
Versi BPOM
Ketua Tim Pakar Gugur Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews, Senin 30 Maret 2020 mengatakan, hand sanitizer bisa dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang telah direkomendasikan BPOM dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Bahan-bahan Hand Sanitizer Meliputi:
eEanol 96 persen
Gliserol 98 persen
Hidrogen peroksida tiga persen
Air steril atau aquades.
Dalam hal ini, penggunakaan hand sanitizer diharapkan tidak berliebihan karena dapat menimbulkan iritasi.
"Dalam rangka pencegahan Covid-19, penggunaan antiseptik seperti hand sanitizer dapat digunakan tetapi tidak berlebihan agar tidak menimbulkan iritasi kulit," kata Wiku dilansir dari Tribunnews dalam artikel berjudul "BPOM Terbitkan Panduan Cara Bikin Hand Sanitizer yang Benar".
Meski penggunaan hand sanitizer dianjurkan, namun mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih menjadi cara paling ampuh untuk membunuh virus.
Jika tidak terdapat sabun, hand sanitizer bisa digunakan.
Dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran virus Corona penyebab Covid-19 melalui berbagai langkah.
"Diantaranya adalah dengan menganjurkan kampanye mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer dan langsung mandi setelah beraktivitas di luar rumah," ujar Wiku.