Virus Corona di Malang

Amalan Malam & Doa Nisfu Sya'ban 2020, Link Live Streaming Istigosah Online Bareng PWNU Jatim

Berikut amalan yang dapat dilakukan di malam Nisfu Sya'ban yang jatuh di malam ini. Dan PWNU mengedakan istigosah online yang disiarkan di tv

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
artikel Surya.co.id: Amalan Nisfu Sya'ban
Ilustrasi untuk artikel dengan judul Besok Malam Nisfu Sya'ban perhatikan amalan dan doa yang bisa dilakukan 

SURYAMALANG.com - Malam ini tepat jatuhnya Malam Nisfu Sya'ban 1441 H. Malam Nisfu Sya'ban diperingati setiap tanggal 15 Sya'ban yang jatuh pada hari ini 8 April 2020.

Bulan Sya’ban memiliki malam yang istimewa dan penuh berkah, yaitu malam nisfu Sya’ban. Malam nisfu Sya’ban diyakini sebagai malam pengampunan dan penuh keberkahan.

Dianjurkan pada malam pertengahan Sya’ban memperbanyak ibadah, doa, dan istighfar. Meski hukumnya sunnah, amalan ibadah pada malam Nisfu Syaban ternyata memiliki banyak keistimewaan.

Di antaranya adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Syaban belum juga berdamai.

Di kutip dari situs Nahdatul Ulama, sebagaimana yang disebutkan dalam banyak hadis, Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Sya'ban.

Berikut amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di malam Nisfu Syaban:

1. Puasa

Berpuasa adalah satu diantara amalan yang dapat dilakukan di bulan Syaban.

Biasanya, di bulan Syaban umat muslim melakukan puasa sunnah Nisfu Syaban. Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari ke-15 bulan Syaban. Artinya, puasa Nisfu Syaban 2020 ini dapat dilaksanakan pada 9 April 2020 besok.

Niat Puasa Nisfu Syaban

Adapun untuk lafadz bacaan niat puasa Nifsu Syaban adalah sebagai berikut :

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

Artinya :

"Saya niat puasa bulan syakban sunnah karena Allah ta’ala"

Doa malam Nisfu Syaban dalam bahasa arab dan juga artinya :

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM,

YAA DZATH THAULI WAL IN AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA,

DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA

KATABTA NII INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW

MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI

FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ

TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SAIIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT.

FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ALAA NABIYYIKAL MURSALI,

YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA

INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII BITTAJALLIL AADHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYABAANIL

MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN

HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ANNII MINAL BALAA I MAA ALAMU WA MAA LAA ALAM WA ANTA

ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan.

Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.

” Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin

Tak hanya berpuasa, terdapat tiga amalan yang disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

2. Memperbanyak doa

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

3. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia.

Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,

‎وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".
Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.”

4. Ketiga memperbanyak istighfar

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa.

Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.

Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan

‎الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم
Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits..

Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Demikianlah tiga amalan utama di malam Nisfu Syaban menurut Sayyid Muhammad.

Semua amalan itu berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya.

Di malam niafu sya'ban ini umat Islam mempunyai hajat besar, yaitu mengharap keselamatan dan keberkahan Allah SWT serta terhindar dari Virus Corona (Covid-19).

Istighotsah online PWNU Jatim 

Kabar Istighotsah online ini juga disampaikan PWNU Jatim melalui akun Instagram.

"Imam Ghazali memberikan penjelasan panjang lebar mengenai keistimewaan malam Nishfu Sya’ban ini dalam kitab beliau, Mukasyafatul Qulub. Malam Nishfu Sya’ban adalah hari raya para penduduk langit. Sebagaimana idul fitri dan idul Adha adalah hari raya para penduduk bumi

Semoga gerak batin #IstighotsahOnline serentak dari rumah ke rumah, menjadi wasilah Jawa Timur dan Indonesia segera terbebas dari pandemik Covid-19"

Istighotsah akan dipimpin sejumlah kiai yaitu KH Anwar Mansur, KH Anwar Iskandar, KH Agoes Ali Masyhuri, KH Marzuki Mustamar, KH Nawawi Abdul Jalil, KH Nurul Huda Jazuli, KH Zainudin Jazuli, KH Mutawaqil Allalah, dan KH Miftahul Akhyar serta kiai sepuh lainnya.

Sebelum mengikuti istighotsah online nanti pukul 19.30 WIB, ada catatan penting sebagai berikut:

1. #IstighotsahDariRumah dilaksanakan dalam waktu yg sama

2. Hajat dikhususkan semoga Jatim dan Indonesia segera bebas dari Covid-19.

3. Tiap jamaah diutamakan dlm kondisi berwudhu, naskah #IstighotsahKubroOnline akan muncul di running text.

Istighotsah online juga disiarkan live di sejumlah stasiun televisi beberapa di antaranya TVRI, JTV, SBO, TV9, RRI.

Berikut Link Live Streaming PWNU istighotsah online

LINK LIVE STREAMING

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved