Virus Corona di Sidoarjo
Ini Pertimbangan Pemkab Sidoarjo Tetap Perbolehkan Salat Jumat di Masjid Perkampungan
Pemkab Sidoarjo tetap memperbolehkan Salat Jumat di masjid-masjid perkampungan.
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo tetap memperbolehkan Salat Jumat di masjid-masjid perkampungan.
Keputusan ini hasil pertemuan para pejabat bersama sejumlah organisasi keagamaan di Pendopo Sidoarjo, Selasa (7/4/2020).
"Hasilnya, semua sepakat bahwa kita ikhtiar bersama untuk menekan penyebaran covid-19 di Sidoarjo," kata Nur Ahmad Syaifuddin, Wakil Bupati Sidoarjo kepada SURYAMALANG.COM.
Keputusan utama dalam pertemuan itu adalah tidak akan meniadakan Salat Jumat di seluruh masjid di Sidoarjo.
Masjid-masjid di desa, perkampungan, perumahan, dan sebagainya tetap boleh menggelar Salat Jumat.
Sebab, jemaah di masjid-masjid itu mudah terdeteksi, baik domisili maupun aktivitasnya.
"Tapi, pengurus masjid-masjid itu tetap harus menjalankan protokol, yakni melakukan penyemprotan disinfektan, jemaah harus mencuci tangan sebelum masuk masjid, physical distancing, dan sebagainya," ujar Nur Ahmad.
Sedangkan masjid-masjid di pinggir jalan besar disarankan tutup alias tidak menggelar Salat Jumat.
Sebab, jemaahnya yang tidak terkontrol karena banyak orang lewat atau banyak jemaah yang tidak terdeteksi dan tidak terkendali.
"Seperti Masjid Agung. Jemaahnya kan tidak terkontrol. Itu termasuk kategori masjid yang akan dikaji oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo, dan kemudian disarankan tidak menggelar Salat Jumat," sebut pria yang akrab disapa Cak Nur ini.
Sementara itu, Ketua FKUB Sidoarjo, Moh Kirom mengatakan intinya Salat Jumat di Sidoarjo tetap berjalan, terutma masjid di kampung-kampung yang tidak berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona.
Menurutnya, pertemuan tersebut hanya membahas tentang Salat Jumat.
Belum ada pembahasan mengenai Salat Tarawih, dan kegiatan lain di masjid menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
"Mungkin dalam waktu dekat bakal ada pembahasan lagi," lanjut Kirom.