Berita Malang Hari Ini

Curhat Dua Mahasiswi Asing UIN Maliki Malang di Tengah Wabah Virus Corona

dua mahasiswi asing yang kuliah di UIN Maulanan Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Mereka adalah Lim Azy dari Kamboja dan Hana Alamin dari Sudan

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Dua mahasiswi asing di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang yaitu Lim Azy dari Kamboja (kiri) dan Hana Alamin dari Sudan (kanan). Mereka masih bertahan tinggal di mahad kampus saat pandemi Covid-19. 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Mahasiswi asing masih bertahan tinggal di Kota Malang saat pandemi virus corona atau Covid-19.

Termasuk dua mahasiswi asing yang kuliah di UIN Maulanan Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Mereka adalah Lim Azy dari Kamboja dan Hana Alamin dari Sudan.

Karena kuliah daring, banyak teman-temannya yang sudah pulang ke daerahnya meski ada yang bertahan di Malang seperti dirinya.

"Kangen banget sama teman-teman," aku Lim Azy pada SURYAMALANG.COM beberapa waktu lalu saat bertemu di kampus UIN Malang.

Mahasiswa semester enam Prodi Pendidikan Bahasa Arab ini mengaku kadang bosan di mahad.

Tapi karena kondisi pandemi, maka ia bertahan. Kegiatannya selain mengikuti perkuliahan online, kadang juga memasak makanan khas daerahnya.

"Kadang belanja dan dimasak sendiri karena jelas kebersihan dan kematangannya," kata Lim.

Salah satu menu yang dimasak adalah semacam sop sayuran. Ini dilakukan jika tidak cocok dengan menu di kantin. Hal sama juga disampaikan Hana.

"Kadang memasak sendiri, kadang dimasakin teman-teman," jawab Hana, mahasiswa semester 8 di Prodi Farmasi. Hal ini karena kadang lidahnya tidak cocok dengan masakan Indonesia.

Menurut Hana, karena pandemi, dimanapun berada maka harus berhati-hati. "Kami jika tidak penting banget ya tidak keluar mahad," jawabnya.

Saat keluar juga harus memakai masker. Maka kegiatan banyak di dalam mahad.

Misalkan ngobrol dengan teman-teman hanya di mahad, belajar. "Kalau olahraga, malam hari saja. Kalau olahraga dilakukan malam hari biar tidak mengganggu orang-orang yang bersih-bersih," jawab Hana.

Dikatakan, keluarganya di Sudan juga selalu menanyakan kabarnya. Tapi ia juga belum bisa pulang karena kuliah belum selesai.

"Dan bandara di sana juga lagi tutup. Kalau semua mahasiswa Sudan di Indonesia ingin pulang, maka harus kirim surat ke kedubes agar bisa dikirim pesawat untuk menjemput. Jadi bisa pulang bersama-sama," tandasnya. Dikatakan, mahasiswa Sudan di Malang cukup banyak.

Selain di UIN Maliki, juga di UMM dan Universitas Negeri Malang (UM). Ada juga yang di Surabaya. Dikatakan, untuk perkuliahannya sudah menulis skripsi namun masih menunggu jadwal ujiannya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved