Berita Kediri Hari Ini
Bandara Kediri Mulai Dibangun Di Tengah Merebaknya Pandemi Covid 19, Jalan Tol Juga Akan Dibangun
Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono langsung menyanggupi permintaan untuk membangun jalan tol aat pembangunan bandara dimulai.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dyan Rekohadi
Luhut berharap pembangunan bandara ini akan membantu konektivitas wilayah Jawa Timur bagian selatan.
Dengan jumlah penduduk mencapai 40 juta orang, keberadaan bandara akan sangat membantu menumbuhkan perekonomian, pariwisata, dan keberangkatan haji.
Direktur Utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk. untuk proyek bandara telah dilakukan pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu.
Bentuknya adalah Build Operate Transfer (Bangun Guna Serah) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.
“Angkasa Pura 1 berkomitmen untuk bersama-sama Gudang Garam melaksanakan operasional Bandara Kediri secara profesional, guna memenuhi semua persyaratan kelayakan layanan sebuah bandara,” kata Faik Fahmi yang didampingi Direktur Pengembangan Usaha Dendi T Danianto.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan kegembiraan atas terlaksananya pembangunan bandara di Kediri.
Ini adalah proyek pertama yang dibangun oleh swasta di Indonesia, dan akan membuka isolasi daerah Jawa Timur bagian selatan.
Politisi kelahiran Kediri ini juga meminta Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono untuk membangun jalan tol Kertosono – Tulungagung.
“Saya lahir di Kediri dan sudah sejak lama memimpikan pembangunan bandara di sini. Saya juga minta kepada Pak Basuki untuk membangun jalan tol Kertosono - Tulungagung,” katanya.
Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono langsung menyanggupi permintaan untuk membangun jalan tol tersebut.
Basuki memaparkan pembukaan jalan tol nanti tak hanya melayani wilayah Kediri, tetapi juga kawasan Nganjuk, Wilangan, hingga Tulungagung bagian selatan.
Sambil menunggu pembangunan tol tersebut, Kementerian PUPR juga memprogramkan pembebasan jalan dari Kertosono ke Kediri.
Diharapkan semester pertama tahun 2021 mendatang proses ini sudah selesai untuk dilanjutkan penentuan lokasi.
“Semester pertama 2021 bisa kita mulai pembangunan, selesai tahun 2023. Saya patuh pada perintah Pak Pramono Anung,” katanya.
Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil yang ikut dalam pencangan tersebut juga mengungkapkan kegembiraan. Dia juga berkomitmen untuk menyelesaikan urusan pembebasan lahan hingga selesai. “Apa saja kesulitan soal tanah akan saya tangani,” katanya singkat.