Virus Corona di Jatim

Hari Ini Khofifah Panggil Wali Kota Risma, Bupati Sidoarjo, dan Bupati Gresik. Bahas Penerapan PSBB

Gubernur Khofifah Indar Parawansa hari ini, Minggu (19/4/2020) siang, akan memanggil Wali Kota Risma, Bupati Sidoarjo dan Gresik bahas PSBB Surabaya

Editor: isy
info covid jatim dan official akun Pemkot Batu
Ilustrasi artikel pasien positif corona jatim 18 April 2020 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Khofifah Indar Parawansa hari ini, Minggu (19/4/2020) siang, akan memanggil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, serta Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Khofifah akan membahas penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya yang meliputi tiga daerah tersebut.

Khofifah menjelaskan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan merekomendasikan agar Surabaya yang menjadi episentrum penyebaran Virus Corona (Covid-19) sudah saatnya menerapkan PSBB.

“Dalam Rakor tersebut dibahas tentang kajian epidemiologi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair yang telah melakukan scoring  yang merujuk pada metode evaluasi epidemiologi yang diatur dalam Permenkes terkait PSBB. Berdasarkan penilaian tersebut total nilai untuk Surabaya mencapai 10, yaitu nilai tertinggi dalam skala evaluasi,” kata Khofifah dalam konferensi pers di Grahadi, Sabtu (18/4/2020) malam.

Dengan nilai 10, Khofifah mengatakan sudah saatnya Surabaya memberlakukan PSBB.

Selain itu, pertimbangan lainnya adalah angka kasus Covid-19 di Surabaya yang pernah empat kali meningkat dua kali lipat.

Penularan di Surabaya juga telah mencapai transmisi level dua atau propagated spread, bahkan ada transmisi lokal maupun lintas wilayah. 

Sebelumnya, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi juga menilai sudah saatnya Pemerintah Kota Surabaya meminta persetujuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ini setelah Rumpun Kuratif mendapatkan hasil kajian epidemiologi yang dilakukan tim ahli dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

"Kajian ini supervisial tapi dari para ahlinya. Menurut mereka memang sudah saatnya meminta persetujuan (PSBB) melalui gubernur kepada menteri kesehatan. Itu menurut ahli," ucap Joni, Kamis (16/4/2020).

Dari tinjauan epidemiologi Joni menjelaskan peningkatan kasus Covid-19 di Surabaya cukup tajam, baik dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun yang positif Covid-19.

"Seandainya semuanya masuk rumah sakit sesuai indikasi, maka tidak akan cukup lagi. Ini untuk di daerah Surabaya, jadi grafiknya naik terus," lanjutnya.

Dengan perbandingan pusat layanan kesehatan terutama jumlah ruangan isolasi bertekanan negatif dengan kasus Covid-19 baik PDP maupun Positif Covid-19 yang tidak memadai secara kajian epidemiologi, maka menurut Dirut RSUD Dr Soetomo inu sudah saatnya PSBB mulai dipertimbangkan.

Jika mengajukan PSBB, menurut penjelasan Joni, pemerintah harus siap menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus berikutnya.

"Tim satgas provinsi Jatim sudah (menyiapkan), salah satunya Rumah Sakit Unair dan RSUD Dr Soetomo yang sudah melakukan pelebaran, (RSJ) Menur juga sudah dilakukan pelebaran," kata Joni.

Sementara itu, dua kepala daerah lainnya yaitu Nur Ahmad Syaifuddin dan Sambari Halim Radianto turut dipanggil karena kedua daerah tersebut berbatasan langsung dengan Kota Surabaya dan memilik pola interaksi kewilayahan yang sangat erat serta penyebaran Covid-19 di dua daerah tersebut yang juga hampir merata di semua kecamatan.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved