Berita Malang Hari Ini

Kronologi Lengkap Pembunuhan TKW Dampit Malang Terungkap saat Rekonstruksi, Bermula Cek-Cok

Satreskrim Polres Malang menggelar rekonstruksi pembunuhan Suliani (44) warga Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: isy
erwin wicaksono/suryamalang.com
Suasana rekonstruksi pembunuhan Suliani warga Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (22/4/2020). Tersangka Agus Widodo tampak melakukan memukul korban dengan kayu, kemudian menginjak dada dan menyekap korban hingga tewas 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Satreskrim Polres Malang menggelar rekonstruksi pembunuhan Suliani (44)  warga Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (22/4/2020). Suliani dibunuh oleh suami sirinya bernama  Agus Widodo (46)  yang satu domisili dengannya.

Jasad Suliani ditemukan tergeletak bersimbah darah di ladang tebu, Jumat (3/4/2020) lalu. Kanit Idik I Satreskrim Polres Malang, Iptu Ronny Margas menerangkan, 27 adegan diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan.

"Kami melalukan rekonstruksi untuk menjelaskan secara runtut dan melengkapi berkas kita, yang menerangkan urutan kejadian yang terjadi memang demikian," terang Ronny usai jalani rekonstruksi.

Rekonstruski dimulai dengan adegan pelaku bersama korban hendak pergi ke wilayah Kecamatan Wajak untuk kepentingan penjualan tanah.

Keduanya ada niatan menjual tanah.

Uang penjualan tanah itu awalnya diberikan untuk anak kandung tersangka.

Tapi, korban juga meminta bagian.

Tak hanya itu, korban sempat menghina orangtua tersangka dengan sebutan tak senonoh.

Dari situlah, awal mula emosi tersangka mencuat kepada korban.

Perdebatan itu terjadi di rumah korban sekitar pukul 19:00 WIB malam.

Tak tahan terus dapat desakan dari korban, akhirnya tersangka menuruti permintaan korban pergi ke rumah seorang dukun di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Tujuannya agar tanahnya cepat laku.

Motor Honda Beat dengan nopol N-5554-IS adalah sarana yang digunakan tersangka Agus dan korban Suliani menuju Kecamatan Wajak. Mereka bertolak sekira pukul 19:30.

Agus memilih melewati jalan alternatif agar lebih cepat menjangkau Kecamatan Wajak, yakni jalur sepi jauh dari pemukiman melewati perkebunan tebu via Desa Jambangan, Kecamatan Dampit.

Pertengkaran itu belum juga mereda.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved