Ramadhan 2020
Jadwal Imsakiyah Malang Surabaya dan Jakarta Hari Ini Senin 4 Mei 2020 dan Doa Sahur
Jadwal Imsakiyah untuk daerah Malang, Surabay dan Jakarta beserta Doa Sahur, beserta niat solat Tarawih
Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, Malang Berikut ini update jadwal Imsakiyah untuk hari Senin 4 Mei atau 11 Ramdhan 1441 H
Jadwal Imsakiyah ini sebagai pengingat waktu Solat Subuh sekaigus penanda waktu untuk berhenti makan dan melaksanakan puasa penuh sampai adzan maghrib.
Pentingnya untuk mengetahui jadwal Imsakiyah agar umat islam tidak mengabaikan waktu solat 5 waktu yang wajib dikerjakan, terutama dalam momentum bulan ramadhan 1441 H
Allah SWT Berfirman dalam Surah An Nisa' ayat 103 :
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Sehingga sangat penting bagi umat islam untuk senantiasa menjaga solat mereka selama 1 hari penuh.
Jadwal Imsakiyah ini juga bersumber dari Website Kementerian Agama yang dirilis sejak awal ramadhan 1441 H dari berbagai macam daerah.
Oleh sebab itu simak rangkuman Jadwak Imsakiyah untuk Kota Malang, Kota Surabaya dan Jakarta pada Senin 4 Mei 2020.
Jadwal Imsakiyah Surabaya
TANGGAL | IMSAK | SUBUH | DZUHUR | ASHAR | MAGHRIB | ISYA |
---|---|---|---|---|---|---|
Senin 4 Mei 2020 | 4:04 | 4:13 | 11:29 | 14:50 | 17:24 | 18:35 |
Jadwal Imsakiyah Malang
TANGGALSenin 4 Mei 2020
SUBUH | ASHAR | ISYA |
---|---|---|
4:14 | 14:50 | 18:35 |
Jadwal Imsakiyah Jakarta
TANGGAL | IMSAK | SUBUH | DZUHUR | ASHAR | MAGHRIB | ISYA |
---|---|---|---|---|---|---|
Senin 4 Mei 2020 | 4:26 | 4:36 | 11:53 | 15:14 | 17:49 | 19:00 |
Doa Sahur Puasa
Menurut hukum islam tidak ada doa khusus yang dilakukan saat hendak sahur.
Namun anda bisa melakukan dengan membaca doa sebelum makan yang pada umumnya biasa dilakukan seperti :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar
Artinya : “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka”
Bacaan Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala.
Terjemahannya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Niat shalat Tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Niat shalat Tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala.
Niat salat Tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
Niat Salat Witir Satu Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إماما/مأموما) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat Witir satu rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”
Doa bacaan niat Salat Witir 2 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (إماما/مأموما) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati (imaaman/makmuuman) lillaahi ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat Witir dua rakaat menghadap kiblat (jadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala”.