Virus Corona di Jember

Ketahui Status ODP, PDP atau OTG Covid-19 Sebelum Periksa ke Rumah Sakit Lewat Aplikasi Soemad

Layanan skrining awal ini menempel di aplikasi Soebandi Mobile Admission (SoeMad), sebuah aplikasi pendaftaran daring bagi pasien yang hendak periksa

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
salah satu tampilan Layanan tes skrining Covid-19 yang dipasang di aplikasi Soebandi Mobile Admission (SoeMad) milik RSD dr Soebandi Jember saat diperkenalkan, Rabu (6/5/2020) 

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Manajemen RSD dr Soebandi Jember menyediakan layanan tes deteksi dini identifikasi paparan Virus Corona.

Layanan skrining awal ini menempel di aplikasi Soebandi Mobile Admission (SoeMad), sebuah aplikasi pendaftaran daring bagi pasien yang hendak memeriksakan diri ke RS milik Pemkab Jember tersebut.

Aplikasi SoeMad sendiri sudah diluncurkan sebulan lalu. Namun layanan deteksi dini Covid-19 baru dipasang sepekan terakhir di aplikasi tersebut.

Jadi siapapun bisa mendeteksi status epidemologinya terkait paparan Virus Corona ini melalui layanan skrining di SoeMad tersebut. Terutama pasien yang hendak memeriksakan diri ke RS dr Soebandi Jember.

Ketika membuka aplikasi SoeMad, maka langsung tersaji layanan skrining tersebut.

Deteksi dini itu berupa pertanyaan yang harus dijawab secara jujur oleh pengisi.

Pertanyaan itu antara lain, apakah mengalami gejala batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Juga ada pertanyaan tentang keluhan sesak nafas.

Kemudian ada pertanyaan riwayat perjalanan keluar negeri, dan dalam negeri tapi menjadi transmisi lokal atau zona merah.

Terakhir, ada pertanyaan tentang penyakit penyerta yakni asma dan jantung.

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah ya dan tidak. Jika jawaban semuanya tidak, maka halaman aplikasi Soemad akan terbuka.

Jika pengisi memang hendak mendaftar secara daring di aplikasi itu, maka tinggal menentukan kapan waktu kunjungan, dan ke poli apa.

Namun jika pengisi masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP), juga pasien dalam pengawasan (PDP) maka hanya satu poli yang terbuka untuk pengisi yakni Poli Paru dan TB Dots.

Mereka yang masuk kategori ODP adalah yang memiliki keluhan batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.
Sedangkan ketika sudah memiliki keluhan sesak nafas, maka akan masuk kategori PDP.

Mereka yang masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) juga harus menjalani pemeriksaan dulu di Poli Paru dan TB Dots jika memang akan memeriksakan penyakitnya ke RSD dr Soebandi Jember.

Direktur Utama RSD dr Soebandi Jember, dr Hendro Soelistijono mengatakan, pihaknya membuat layanan skrining awal itu untuk menjaga tenaga medis yang bekerja di RSD dr Soebandi Jember.

"Gunanya untuk menjaga tenaga kesehatan yang bekerja di RSD dr Soebandi Jember, juga untuk menangkap data, yang mungkin datanya belum tertangkap oleh petugas Dinas Kesehatan. Sekaligus ini upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid," ujar Hendro kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).

Untuk mendapatkan data yang cukup valid, Hendro menegaskan jika diperlukan kejujuran dari pengisi. "Sangat dibutuhkan kejujuran dari yang mengisi," tegasnya.

Apalagi, imbuhnya, skrining awal ini bisa dipakai untuk siapapun, bukan hanya mereka yang hendak mendaftar kunjungan ke RSD dr Soebandi Jember.

Sampai Rabu (6/5/2020), sekitar 500 orang sudah mengunduh aplikasi yang tersedia di play-store tersebut.

Hendro berharap masyarakat memanfaatkan layanan di aplikasi tersebut untuk mengetahui status epidemologinya terkait Covid-19.

"Dan kami pastikan data yang masuk tidak akan dipublikasikan. Dijaga kerahasiaannya. Hanya pengisi saja yang tahu statusnya," tegas Hendro.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved