Berita Blitar Hari Ini

Kronologi Pesta Miras Oplosan Maut di Blitar, Polisi Bongkar 6 Makam Korban Tewas

Polisi akan membongkar enam makam korban tewas akibat pesta minuman keras alias miras oplosan di Blitar.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Dua jenazah korban pesta miras maut akan dibawa pulang keluarga setelah dilakukan otopsi, Rabu (6/5/2020) 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Polisi berencana membongkar enam makam korban tewas akibat pesta minuman keras alias miras oplosan di Blitar, Kamis (7/5/2020).

Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani mengatakan pembongkaran makam ini karena mayat enam korban itu belum diautopsi.

"Ini untuk menentukan atau memastikan penyebab kematiannya," kata Fanani kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (7/5/2020).

Pesta miras ini menyebabkan delapan orang tewas, yaitu Munar (42), Agus (28), Suwoko (42), Sunarto (36), Joko (28), Wahyu (23), Rifai (29), dan Sutrisno (29).

Munar dan Agus adalah warga Desa Rejowinangun.

Suwoko, Sunarto, Joko, Wahyu, dan Rifai (29) adalah warga Desa Plosorejo.

Sedangkan Sutrisnoadalah warga Desa Darungan.

Pesta miras oplosan ini juga mengakibatkan empat orang kritis, yaitu Aria (20), Yoswa (26), Imam (29), dan Wahlul (24).

"Enam korban tewas sudah dimakamkan di desa masing-masing. Sedangkan dua korban tewas baru saja diautopsi di RSUD Mardi Waluya, Kota Blitar," kata Ahmad Fanani.

Informasi yang beredar, pesta miras oplosan itu dimulai pada Sabtu (2/5/2020) pukul 16.30 WIB.

Awalnya pesta miras oplosan yang diikuti enam orang digelar di rumah Munar.

"Sekitar satu jam kemudian, mereka pindah tempat," ujar Bagas Wigasto, Kades Rejowinangun.

Ada yang mengatakan mereka pindah tempat karena miras oplosannya sudah habis.

Tapi ada juga yang menyebutkan mereka pindah karena tidak enak dengan tetangganya.

Pesta miras oplosan pindah ke tepi kali Lodoagung yang berjarak sekitar 1 KM dari rumah Munar.

Ternyata, kelompok Joko juga menggelar pesta miras di tempat yang berjarak sekitar 4 KM dari lokasi kelompok Munar.

"Dari grup minum itu juga mengalami sama-sama meninggal dunia," ungkapnya.

Pesta miras ini digelar tiga hari berturut-turut, yaitu Sabtu (2/5/2020), Minggu (3/5/2020) malam, dan Senin (4/5/2020) siang.

Setelah pesta miras, Munar dan Agus mengerang kesakitan..

"Saat kesakitan, mereka mengeluhkan perutnya sakit luar biasa, tidak bisa BAP, dan matanya tidak bisa melihat."

"Akhirnya mereka dibawa ke rumah sakit," paparnya.

Akhirnya, korban yang dibawa ke rumah sakit sampai 12 orang, termasuk Munar dan anaknya, Aria.

"Sehari kemudian, ada delapan orang yang meninggal dunia," paparnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved