UPDATE Virus Corona Malang Raya Kamis 7 Mei 2020: 2 Tambahan Baru dari Kabupaten Malang, Sembuh 20
Update penyebaran virus corona malang raya bertambah 3 orang dari 2 kabupaten malang dan 1 kota batu, total ada 63 orang covid-19
Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, Malang - Updte penyebaran pasien terkonfirmasi positif Covid-19 daerah Malang Raya saat ini bertambah 3 orang.
Tambahan 3 orang ini terdiri dari 2 Kabupaten Malang dan 1 Kota Batu , sedangkan untuk Kota Malang tidak ada penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Secara keseluruhan berdasarkan data dari infocovid19.jatimprov.go.id jumlah pasien COvid-19 Malang raya adalah 63 orang.
Jumlah 63 Pasien ini terdiri dari 41 asal Kabupaten Malang, 18 Kota Malang dan 4 dari Kota Batu.
Untuk lebih jelasnya simak rangkuman penyebaran pasien positif Covid-19 Malang Raya 7 Mei 2020
1. Kota Malang
Berikut data peta sebaran Pasien positif COVID-19 di wilayah Kota Malang jumlah positif Covid-19 untuk Kota Malang tidak bertambah masih 18 pasien.
dari 18 pasien Covid-19 ini 8 orang dinyatakan sembuh dan 10 masih dalam perawatan.
Sedangkan untuk data pasien kategori PDP kembali ada penambahan pasien dari sebelumnya adalah 179 orang, saat in menjadi 181.
Jumlah pasien PDP terbanyak berasal dari Kecamatan Kedungkandang yakni 44 orang.
Data Orang dalam pemantauan Kota Malang adalah 775 orang dengan terbanyak dari Kecamatan Klojen sebesar 176 orang.
pasien positif virus corona
- 5 Pasien di Kecamatan Kedungkandang
- 5 Pasien di Kecamatan Blimbing
- 3 Pasien di Kecamatan Klojen
- 5 Pasien di Kecamatan Lowokwaru
Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
- 44 Pasien di Kecamatan Kedungkandang
- 40 Pasien di Kecamatan Sukun
- 38 Pasien di Kecamatan Blimbing
- 24 Pasien di Kecamatan Klojen
- 35 Pasien di Kecamatan Lowokwaru
Orang Dalam Pengawasan (ODP)
- 175 Pasien di Kecamatan Kedungkandang
- 145 Pasien di Kecamatan Sukun
- 170 Pasien di Kecamatan Blimbing
- 176 Pasien di Kecamatan Klojen
- 109 Pasien di Kecamatan Lowokwaru
2. Kabupaten Malang
Update terbaru dari jumlah pasien positif Covid-19 Kabupaten Malang total terjadi perbedaan data apabila mengutip dari keterangan resmi Instagram @kominfomalangkab jumlah total ada 39 orang.
Sedangkan jika mengutip dari keterangan resmi infocovid19.jatimprov.go.id jumlah pasien Covid-19 adalah 41 orang.
Jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh total ada 12 orang dan meninggal ada 7 orang.
Jumlah Pasien kategori PDP di Kabupaten Malang bertambah menjadi 208 orang dari sehari sebelumnya adalah 191 pasien.
Berikut data sebaran perkecamatan :
pasien positif corona
- 1 Pasien di Kecamatan Ampelgading
- 5 Pasien di Kecamatan Bululawang
- 5 Pasien di Kecamatan Dau
- 2 Pasien di Kecamatan Karangploso
- 1 Pasien di Kecamatan Kepanjen
- 6 Pasien di Kecamatan Lawang
- 1 Pasien di Kecamatan Ngajum
- 2 Pasien di Kecamatan Ngantang
- 1 Pasien di Kecamatan Pagelaran
- 4 Pasien di Kecamatan Pakis
- 2 Pasien di Kecamatan Pakisaji
- 3 Pasien di Kecamatan Pujon
- 7 Pasien di Kecamatan Singosari
- 1 Pasien belum di publsih oleh Pemkab Malang
Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
- 5 Pasien di Kecamatan Ampelgading
- 2 Pasien di Kecamatan Bantur
- 3 Pasien di Kecamatan Bululawang
- 4 Pasien di Kecamatan Dampit
- 18 Pasien di Kecamatan Dau
- 1 Pasien di Kecamatan Gedangan
- 1 Pasien di Kecamatan Gondanglegi
- 6 Pasien di Kecamatan Jabung
- 15 Pasien di Kecamatan Karangploso
- 1 Pasien di Kecamatan Kasembon
- 5 Pasien di Kecamatan Kepanjen
- 19 Pasien di Kecamatan Lawang
- 1 Pasien di Kecamatan Ngajum
- 9 Pasien di Kecamatan Ngantang
- 1 Pasien di Kecamatan Pagak
- 1 Pasien di Kecamatan Pagelaran
- 15 Pasien di Kecamatan Pakis
- 6 Pasien di Kecamatan Pakisaji
- 1 Pasien di Kecamatan Poncokusumo
- 17 Pasien di Kecamatan Pujon
- 44 Pasien di Kecamatan Singosari
- 1 Pasien di Kecamatan Sumbermanjingwetan
- 5 Pasien di Kecamatan Sumberpucung
- 8 Pasien di Kecamatan Tajinan
- 2 Pasien di Kecamatan Tirtoyudo
- 9 Pasien di Kecamatan Tumpang
- 2 Pasien di Kecamatan Turen
- 3 Pasien di Kecamatan Wagir
- 2 Pasien di Kecamatan Wajak
- 1 Pasien di Kecamatan Wonosari
Orang Dalam Pemantauan
- 1 Pasien di Kecamatan Ampelgading
- 2 Pasien di Kecamatan Bantur
- 10 Pasien di Kecamatan Bululawang
- 5 Pasien di Kecamatan Dampit
- 12 Pasien di Kecamatan Dau
- 2 Pasien di Kecamatan Donomulyo
- 2 Pasien di Kecamatan Gedangan
- 6 Pasien di Kecamatan Gondanglegi
- 8 Pasien di Kecamatan Jabung
- 6 Pasien di Kecamatan Kalipare
- 15 Pasien di Kecamatan Karangploso
- 32 Pasien di Kecamatan Kepanjen
- 7 Pasien di Kecamatan Kromengan
- 43 Pasien di Kecamatan Lawang
- 3 Pasien di Kecamatan Ngajum
- 19 Pasien di Kecamatan Ngantang
- 5 Pasien di Kecamatan Pagak
- 1 Pasien di Kecamatan Pagelaran
- 14 Pasien di Kecamatan Pakis
- 24 Pasien di Kecamatan Pakisaji
- 13 Pasien di Kecamatan Pujon
- 6 Pasien di Kecamatan Poncokusumo
- 52 Pasien di Kecamatan Singosari
- 2 Pasien di Kecamatan Sumbermanjingwetan
- 8 Pasien di Kecamatan Sumberpucung
- 22 Pasien di Kecamatan Tajinan
- 13 Pasien di Kecamatan Tumpang
- 17 Pasien di Kecamatan Turen
- 11 Pasien di Kecamatan Wagir
- 4 Pasien di Kecamatan Wonosari
- 1 Pasien di Kecamatan Wajak
3. Kota Batu
Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa jumlah pasien Covid-19 bertambah 1 orang dari sehari sebelumny adalah 4 pasien.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan bertambah dari 28 menjadi 30 orang dari sehari sebelumnya.
Pasien terbanyak PDP Kota Batu adalah Kecamatan Batu dengan 14 orang.
Selain itu jumlah pasien kategori ODP atau Orang dalam pengawasan kembali bertambah dari sehari sebelumnya adalah 62 saat ini menjadi 65 orang.
pasien positif virus corona
- 1 Pasien di Kecamatan Batu
- 3 Pasien di Kecamatan Bumiaji
Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
- 14 Pasien di Kecamatan Batu
- 3 Pasien di Kecamatan Bumiaji
- 5 Pasien di Kecamatan Junrejo
- 8 Pasien dari luar Batu
Orang Dalam Pengawasan (ODP)
- 23 Pasien di Kecamatan Batu
- 7 Pasien di Kecamatan Bumiaji
- 21 Pasien di Kecamatan Junrejo
- 14 Pasien dari Luar Kota Batu
Sejumlah Kepala Daerah Berencana Melakukan Penundaan Pengajuan PSBB Malang Raya
Bupati Malang, Muhammad Sanusi melontarkan pernyataan wacana penundaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.
Pernyataan tersebut kontras berbeda dengan rencana PSBB Malang Raya yang sudah disepakati tiga kepala daerah di Bakorwil III Malang, 28 April lalu. Alhasil, hasil diskusi PSBB yang sempat disepakati terancam batal, apabila Pemkab Malang bersikukuh tidak ikut mengajukan PSBB.
Pada Selasa (28/4/2020) lalu, Sanusi menerangkan segala kesiapan PSBB di wilayahnya telah siap. Kesiapan tersebut berupa posko check point, personel tenaga kesehatan, bantuan sosial dan tempat karantina.
"Kabupaten Malang siap secara check point, personel dan tempat karantina. Setiap desa tempat karantina sudah disiapkan," beber Sanusi, April lalu saat menyetujui pengajuan PSBB.
Selang beberapa waktu kemudian yakni pada, Rabu (6/5/2020).
Bupati Malang, Sanusi menyebut ada opsi penundaan pelaksanaan PSBB di wilayahnya.
Bupati Malang, Sanusi memberikan keterangan dari dalam mobilnya seusai mengikuti kegiatan video conference di Pendapa Peringgitan Agung, Rabu (6/5/2020). (erwin wicaksono/suryamalang.com)
Ada 38 orang terkonfirmasi positif corona dan sudah ada 6 orang meninggal dunia karena Covid-19 belum membuat Sanusi berpikir mengajukan PSBB.
"Kalau nanti perkembangannya tidak melonjak mungkin PSBB-nya bisa ditunda," ujar Sanusi saat ditemui di Pendapa Peringgitan Pemkab Malang hari ini.
Sanusi memikirkan dampak sosial ekonomi bila PSBB diterapkan.
Menurutnya, ia harus berhati-hati dalam memutuskan pengajuan PSBB.
Pria asal Gondanglegi itu menegaskan, wacana peniadaan PSBB ini masih bersifat fleksibel.
Artinya masih bisa berubah tergantung kondisi pandemi yang terjadi.
"PSBB ini saya harus berhati-hati (memutuskan). Kota Malang dan Kota Batu sedikit pendudukna sedangkan kami ada 3 juta wilayah saya juga terluas. Nanti dampak sosial ekonominya bagaimana," tutur Sanusi.
Pemkot Batu ternyata juga menunda mengirim draft dukungan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Padahal, draft sudah ditandatangani oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.
"Terus terang kalau Kota Batu skornya tidak masuk, sehingga kami ikut saja sebagai pendukung. Ini Kabupaten Malang masih menunda, sehingga kami juga menunda," kata Dewanti, Rabu (6/5/2020).
Dewanti mengaku sudah menandatangani draft dan hanya tinggal mengajukan saja.
"Saya sudah selesai tandatangani. Tapi ada informasi kalau Kabupaten Malang menunda," imbuh politisi PDIP itu.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama unsur Forkopimda tengah menggelar koordinasi membahas persiapan PSBB di Rumah Dinas Wali Kota Batu, Minggu (26/4/2020). (suryamalang.com/benni indo)
Menurut Dewanti, ketika suatu daerah mengajukan PSBB, semua lini harus siap, termasuk pemberian fasilitas sembako kepada masyarakat.
"Kabupaten Malang luas sekali, mungkin ada hal yang disiapkan," ujar Dewanti.
Sementara di Kota Batu sendiri, persiapan pasokan obat dan makanan bisa bertahan hingga tiga bulan ke depan.
Kota Batu hanya memerlukan SDM untuk dukungan keamanan.
Sejauh ini, Kota Batu masih menerapkan standar keamanan yang normal.
Jika menerapkan PSBB, maka harus ada pengamanan yang ekstra karena jam operasionalnya bisa mencapai 24 jam.
"Kalau kami keamanan masih normal. Itu yang kami belum anggarkan. Itu yang belum," tegas Dewanti.
Di akhir, Dewanti mengatakan Kota Batu hanya bisa menjadi pendukung jika PSBB diberlakukan.
Pasalnya, skor Kota Batu masih rendah untuk mengajukan PSBB.
"Kalau PSBB, Kota Batu ini hanya bisa pendukung, tidak bisa mengajukan karena skor kami hanya empat, jadi tidak memenuhi persyaratan. Kalau Kabupaten Malang bisa," tutupnya