Berita Gresik Hari Ini

Berbekal Surat dari Puskesmas Gresik, Puluhan Pemudik Gunakan Kapal Barang ke Pulau Bawean

Angkutan kapal barang menuju Kepulauan Bawean yang semestinya untuk mengangkut logistik dan barang kini juga mengangkut orang mudik.

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
Penumpang di pelabuhan Gresik saat masuk ke dalam kapal barang Gili Iyang menuju pulau Bawean, Senin (11/5/2020). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK – Jumlah pemudik menuju Pulau Bawean ternyata masih banyak. Hal ini rancu dengan aturan larangan mudik lebaran dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Di pelabuhan Gresik masih banyak pemudik yang akan pulang kampung.

Mereka membawa sejumlah barang yang cukup banyak menuju pulau Bawean menggunakan kapal barang KM. Gili Iyang Senin (11/5/2020) siang.

Kapal yang akan berangkat pukul 13.00 WIB itu dipadati penumpang.

Angkutan kapal barang menuju Kepulauan Bawean yang semestinya untuk mengangkut logistik dan barang kini juga mengangkut orang mudik.

Pemerintah daerah memperbolehkan asalkan kapasitas hanya 50 persen dari total kapasitas muatan.

Nah para pemudik ini, di cek satu persatu kelengkapan dokumen. Seperti surat kesehatan DANsurat keterangan dari pihak desa yang dituju.

Total ada 95 penumpang kapal Gili Iyang yang berangkat siang ini.

Menggunakan kapal barang, perjalanan mereka dari Gresik menuju Bawean memakan waktu lebih lama, yaitu sembilan jam.

Hal ini tidak menyurutkan niat Putri (38) untuk pulang ke Bawean. Usai bekerja di Sidoarjo, dia nekat pulang. Karena mendengar informasi kapal barang ternyata bisa mengangkut penumpang.

Dia hanya bisa memeluk tas ransel warna hitam miliknya. Sambil duduk bersila di pinggir jalan, dia menyiapkan sejumlah surat-surat kesehatan yang dia dapat dari Puskesmas Alun-alun Gresik.

"Sekarang bisa pulang, saya sudah jam 10.00 tadi menunggu kapal," ucapnya.

Fatkhul Amin, santri asal Jember wajahnya terlihat sumringah. Kapal Gili Iyang berwarna putih bersandar di pelabuhan Gresik.

Harapannya melihat kampung halaman bertemu orang tua segera terwujud dalam beberapa jam lagi.

Dia bersama adiknya, Ramadhan (13) akan segera berkumpul dengan keluarga.

Sambil menggulung kertas surat sehat, keduanya bergegas menuju gerbang pintu masuk. Agar saat namanya.dipanggil langsung menuju kapal.

"Saya berangkat dari Jember kemarin. Nanti Juni pulang ke Jember lagi," ucapnya.

Wakil Bupati Gresik, Mohamad Qosim menyampaikan pihaknya tidak bisa melarang orang yang hendak mudik.

Sebab menurutnya kepulangan mereka bisa jadi ada keperluan yang mendesak. Seperti merawat orang tua yang sedang sakit atau tidak ada lagi pekerjaan di perantauan.

Pihaknya memastikan orang yang ingin kembali pulang ke rumah kondisinya betul-betul sehat.

"Jadi memang karena kemanusiaan, ada pernyataan di daerah asal kalau dirinya diperbolehkan pulang berasal dari desa setempat dan siap di isolasi mandiri selama 14 hari," papar Qosim.

Sementara itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik menyikapi berbeda.
Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Gresik, Capt Masri T Randa Bunga secara tegas menyebut tidak boleh ada pemudik.

"Penumpang kapal hanya petugas, ASN dan tenaga medis. Itupun harus ada surat surat sehat. Ke depan kami akan rapatkan terkait hal ini, semua akan kami undang lagi membahas ini," tegasnya.

Selama ini juga tidak ada penjualan tiket untuk penumpang. Bahkan sejak ada larangan mudik karena pandemi covid-19.

(Willy Abraham)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved