Berita Gresik Hari Ini

Saya Beli Bukan Maksa, Kata Tersangka yang Menyetubuhi Cewek SMP Gresik di Kandang Ayam Hingga Hamil

Saya Beli Bukan Maksa, Kata Tersangka yang Menyetubuhi Cewek SMP Gresik di Kandang Ayam Hingga Hamil

Editor: eko darmoko
Tribunnews.com
Ilustrasi siswi SMP hamil 

Persetubuhan ini berulang kali di sejumlah lokasi di Kecamatan Benjeng, Gresik.

Ibunda korban berinisial Is mengungkapkan persetubuhan pertama kali terjadi pada Maret 2019.

Saat itu Is, MD, dan istri Sugianto sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya.

Lalu Is minta MD untuk mengantar kue hajatan ke rumah Sugianto.

Saat tiba di lokasi, MD malah dirayu Sugianto.

Awalnya Sugianto memberi iming-iming uang.

Karena tidak berhasil, Sugianto mengancam MD sehingga korban tidak berdaya.

Sepekan kemudian, Sugianto melampiaskan nafsunya kepada MD.

Kali ini Sugianto memberi uang sebesar Rp 100.000 kepada korban.

Total Sugianto sudah enam kali menyetubuhi korban selama setahun.

"Pernah juga dilakukan di kandang ayam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Is, Jumat (1/5/2020).

Is baru mengetahui bila MD hamil pada Rabu (22/4/2020).

Saat itu dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian berukuran agak besar.

Saat tidur, MD juga seperti menutupi perutnya menggunakan sarung.

"Akhirnya dia (MD) mengaku kalau telah dihamili Sugianto," terangnya.

Kemudian Is memanggil Sugianto.

Sugianto pun mengakui perbuatannya, dan siap tanggung jawab.

"Tapi, dia tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau."

"Ini sudah dosa, masak mau ditambah dosa lagi," terangnya.

Is sudah melaporkan kejadian ini ke ke Polres Gresik.

"Kami sudah menerima laporan keluarga korban. Kami masih memeriksa saksi untuk pemenuhan alat bukti," kata AKP Panji P, Kasatreskrim Polres Gresik.

Terkait peristiwa ini, keluarga korban kembali diberi iming-iming uang agar laporan dicabut dan kasus diselesaikan secara kekeluargaan.

Kakak korban berinisial C, menyebut, rumahnya kembali didatangi oleh anggota DPRD Gresik, Nur Hudi pada Jumat (1/5/2020) siang.

Politisi Partai Nasdem itu berkunjung ke rumahnya seorang diri, menemui ibu korban MD, IS (49).

Mereka duduk di ruang tamu beralaskan tikar karena tidak memiliki kursi dan meja.

Dia kembali menawarkan sejumlah uang yang nilainya fantastis agar laporan korban di kantor polisi dicabut.

Apalagi terduga pelaku belum dilakukan pemanggilan sejak laporan pertama kali dibuat dua pekan lalu.

"Pak Nur Hudi ke rumah saya sendiri menemui ibu. Malah dinaikkan Rp 1 Miliar, kalau ibu mau langsung adik saya diajak ke notaris katanya."

"Itu uang dari pelaku katanya tapi lewat Pak Nur Hudi niatnya memberi solusi bilangnya gitu," ucap C kepada SURYAMALANG.COM, Senin (11/5/2020).

Ini bukan kali pertama Nur mencoba agar kasus yang menimpa MD itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Saat itu, lanjut C, Nur siap membantu uang Rp 500 juta kepada keluarga korban untuk dibikinkan rumah.

Apalagi rumah kontrakan yang ditinggali MD kondisinya memprihatinkan.

Namun, tawaran itu ditolak dan Nur mencoba menghubungi pihak keluarga MD seperti pakde untuk mau menyelesaikan kasus ini secara damai dan keluarga.

Usaha Nur ini sia-sia, upayanya agar terduga pelaku SG (51) dan korbannya Siswi SMP yang saat ini tengah hamil 7 bulan untuk damai gagal.

Karena keluarga korban bersikeras tetap ingin kasus ini berjalan dan terduga pelaku segera cepat ditangkap oleh Polisi.

Dikonfirmasi terpisah, Nur Hudi tidak menampik adanya pertemuan dirinya dengan ibu korban.

Hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri karena solusi yang diberikannya diklaim lebih bijaksana.

”Semua ini karena bentuk keprihatinan saya terhadap keluarga korban MD supaya punya rumah sendiri dan ada untuk masa depan bayinya."

"Padahal ini saya melancangi sendiri karena tidak disuruh tersangka menjanjikan seperti itu."

"Karena keluarga korban tidak setuju, saya juga tidak jadi menyampaikan ke keluarga tersangka," terang Nur.

Pihaknya mengaku menghormati proses yang berjalan dan tidak ikut campur.

Bahkan saat ini sudah tidak ada lagi komunikasi kedua belah pihak, baik dengan tersangka atau korban.

"Kami pun tidak pernah menghalangi proses hukum yang berjalan atau lakukan lobi-lobi dengan pihak berwajib terkait masalah ini."

"Itulah penjelasan yang bisa saya berikan dan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman media juga publik, hal seperti ini secara tidak langsung bisa menjadikan pelajaran yang berharga bagi kita semua,” paparnya.

Diketahui, hubungan Nur Hudi dengan Sugianto (SG) bukanlah saudara.

Terkait uang damai itu bukanlah uang pribadinya, tetapi uang warisan terduga pelaku.

Nur mengaku memposisikan diri sebagai wakil rakyat dalam menyelesaikan kasus ini.

Saat ini, MD tengah berada di rumah merawat ibunya IS yang sedang sakit di rumah. (Willy Abraham)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved