Jadwal Buka Puasa Malang Surabaya dan Jakarta Rabu 20 Mei 2020 & Tausiyah Berkah Ustadz Dr Zainuddin

SURYAMALANG.COM, Malang Berikut ini Video Tausiyah Berkah oleh Ustadz Dr Zainuddin  dan Jadwal Buka Puasa Malang Surabaya Jakarta Rabu 20 Mei 2020. 

Video Tausiyah Berkah ini membahas tentang  anjuran untuk berbuka puasa atau salat dahulu?

Menurut Ustad Dr Zainuddin keutamaan dalam puasa adalah ketika kita bisa menyegerakan untuk berbuka. 

Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka puasa terlebih dahulu sebelum mengerjakan solat maghrib. 

Namun saat ini di Indonesia ada budaya yang tidak mudah untuk dirubah terkait berbuka puasa. 

Salah satu kesalahan budayanya adalah tafsir yang menganggap Takjil itu hanya sekedar membatalkan puasa atau makan makanan ringan. 

Rasulullah SAW pernah menjanjikan kepada kita bahwa selamanya orang puasa akan dijamin sehat dengan catatan selagi mau menyegerakan berbuka puasa takjilan. 

Takjilan dalam tafsir bahasa arab adalah makan makanan pokok yang berat, dimana makanan itu menjadi menu utama di wilayah tersebut.

Seperti Indonesia nasi khususnya daerah jawa atau sagu dan makanan pokok lainnya yang berlaku disana. 

Sehingga yang benar adalah takjilan menyegerakan berbuka puasa dengan makanan besar.

Rasulullah SAW tidak pernah makan dua kali yakni makan ringan dan setelah shalat makan makanan besar. 

Di masjidil Haram juga berlaku demikian sunnah Rasulullah SAW , dimana ada waktu jeda sekitar setengah jam antara Adzan dan Iqamah untuk mereka makan makanan berat.  

Oleh sebab itu sangat diuatamakan kita untuk menyegerakan berbuka puasa ketika azan maghrib dikumandangkan. 

Selain itu saat ini sudah memasuki hari ke 27 Ramadhan 1441 H, berikut jadwal Buka Puasa 20 Mei 2020 untuk wilayah Malang, Surabaya dan Jakarta.

 Jadwal Buka Puasa Malang

Maghrib: 17:21

Isya': 18:34

 Jadwal Buka Puasa Surabaya

Maghrib: 17:22

Isya': 18:34

 Jadwal Buka Puasa Jakarta

Maghrib: 17:47

Isya': 19:00

Doa Berbuka Puasa

  ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

Dzahaba ddhoma'u wabtallatil uruqu watsabbatil ajru insya Allah

Artinya:  Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.

Lama Waktu Puasa Rajab 1441 H Mulai 25 Februari, Ini Tata Cara Berdoa Agar Cepat Dikabulkan (imgkid)
Sementara Doa buka puasa kedua berasal dari hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim yang bunyinya: 

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: "Ya Allah karanaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."

Berikut ini adalah bacaan doa dan dzikir yang bisa diamalkan di malam Lailatul Qadar

Doa di Malam Lailatul Qadar

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Aisyah berkata :

“Aku bertanya, “Ya Rasulullah. Apa pendapat engkau jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku Dzikir kan/baca?” Nabi Muhammad SAW menjawab, “Ucapkanlah/berdoalah :

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibul ‘afwa fa’fu ‘anni

Artinya:”Ya Allah sungguhnya Engkau Maha Pengampun. Engkau suka memberi ampunan, maka ampunilah daku.” (HR.Tirmidzi 3760 dan HR.Ibnu Majah 3850)

Dalam riwayat Imam Syafi'i doa yang juga sering dipanjatkan Nabi Muhammad di malam 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah:

"Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.'

Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Dzikir di malam Lailatul Qadar

LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH saratus kali.
قال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله مَائَةَ مَرَّة جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ

Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Barangsiapa setiap hari membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH (Tiadak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah) sebanyak seratus (100) kali, maka ia datang pada hari kiamat mukanya bagaikan bulan purnama”. (Kitab Lubabul Hadits)