Tips Mengelola Emosi Saat Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat aktivitas masyarakat berubah total.
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat aktivitas masyarakat berubah total.
Hal ini pastinya mengakibatkan dampak baik secara fisik maupun psikologis.
Dosen Fakultas Psikologi dari Departemen Psikologi Klinik dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Tri Kurniati Ambarini mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengelola emosi saat berpuasa di tengah pandemi Covid-19.
1. Menyusun Target dan Tanggung Jawab
Menyusun ulang target dan cara pencapaian target dalam beribadah selama Ramadan menjadi cara pertama yang dapat dilakukan.
Sebagai contoh, kebiasaan Salat Tarawih di masjid dapat disesuaikan menjadi berjamaah bersama anggota keluarga.
Kemudian, membuat daftar tugas atau tanggung jawab yang harus diselesaikan, baik tugas kantor, sekolah, atau tugas rumah.
Membuat skala prioritas dapat menjadi solusi, untuk bisa menyelesaikan tugas secara bertahap dan disesuaikan dengan ritme aktivitas ibadah yang dilakukan di rumah.
"Buatlah skala prioritas dan selesaikan tugas secara bertahap serta sesuaikan ritmenya dengan aktivitas beribadah di rumah," terang Tri Kurniati Ambarini kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (19/5/2020).
2. Identifikasi dan Atasi Situasi
Mendata atau mengidentifikasi situasi-situasi yang mudah mendatangkan emosi negatif dapat dilakukan.
Emosi negatif yang dirasakan dapat berupa rasa marah, sedih, kecewa, takut, kesepian, dan lainnya.
"Jika memungkinkan, hindari situasi tersebut dengan melakukan aktivitas lain yang setara namun bertujuan sama," ungkap dosen yang akrab disapa Rini tersebut.
Selanjutnya, mengatasi situasi dengan menyediakan dan mengkreasi pojok ibadah di rumah.
Kreasi pojok ibadah tersebut tidak harus besar, namun usahakan aktivitas ibadah dilakukan di tempat tesebut, sehingga suasana khas Ramadan tetap terasa.
3. Buat Kebiasan Baru
Tips lainnya adalah membuat ritual atau kebiasaan baru yang sesuai syariat di dalam keluarga.
Kebiasan itu terkait pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan yang melibatkan semua anggota keluarga.
"Libatkan semua anggota keluarga agar ritual tersebut menyenangkan bagi semua orang," ujarnya.
Rini mengungkapkan lebih baik berusaha menghargai capaian dalam beribadah yang telah diraih, agar dapat mengindari rasa keputusasaan atau kekecewaan terhadap diri sendiri.
Salah satunya dapat dimulai dengan memahami keterbatasan diri selama situasi pandemi.