Virus Corona di Jatim
Risma-Pemrov Jatim Memanas Urusan Penanganan Covid-19, Komisi A DPRD Jatim Sampaikan Keprihatinan
Adanya permasalahan di lapangan, seharusnya tak disikapi secara berlebihan namun diselesaikan dengan musyawarah bersama.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Komisi A DPRD Jawa Timur mengingatkan jajaran pemerintahan untuk bekerjasama dalam menangani covid-19.
Adanya permasalahan di lapangan, seharusnya tak disikapi secara berlebihan namun diselesaikan dengan musyawarah bersama.
"Kalau ada masalah, jangan langsung di depan media, di depan rakyat, namun duduk satu meja. Pemimpin sebaiknya memberikan solusi dengan suasana adem dan tidak gaduh," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Hadi Dediyansyah ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (29/5/2020).
• Bu Risma Marah, Agenda Swab Massal Batal Karena Mobil Laboratorium PCR Dialihkan ke Daerah Lain
• Wali Kota Surabaya Risma Ngamuk Mobil PCR Dikirim ke Daerah Lain, Begini Reaksi Pemprov Jatim
Pimpinan Komisi yang membidangi pemerintahan ini tak memungkiri bahwa perselisihan di lapangan merupakan hal yang wajar.
Namun, seharusnya hal itu bisa selesai dengan duduk bersama dengan tak diumbar di depan masyarakat.
"Kami prihatin. Di saat seperti ini bukannya berkerjasama, namun justru memperlihatkan contoh yang tidak baik di depan masyarakat," kata Anggota DPRD Jawa Timur dari dapil Jatim 1 (Surabaya) ini.
"Kami kasihan kepada masyarakat yang sedang susah. Kami meminta semua pihak menahan diri karena sebenarnya bisa dimusyawarahkan dan kita punya budaya toleransi dan gotong royong," kata politisi Partai Gerindra ini.
Sebelumnya, dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, ternyata dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba naik pitam begitu mendengar kabar bahwa mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB tidak dapat digunakan oleh Pemkot Surabaya.
Padahal, menurut Risma, dirinya secara langsung telah berkoordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan mobil laboratorium tersebut.
Bahkan, ia melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Saat itu, Risma juga menunjukkan bukti chat WhatApp antara dirinya dengan Doni.
Sebuah video Risma yang marah besar pun beredar. Ia terlihat berbicara dengan seseorang melalui telepon ketika mendengar 2 mobil PCR dialihkan keTulungagung dan Lamongan.
Dalam potongan video tersebut, Wali Kota Surabaya itu terdengar menyebut dua mobil itu untuk penanganan covid-19 di Surabaya.
"Kalau mau memboikot jangan begitu Pak caranya. Saya akan ngomong ke semua orang," kata Risma kepada orang yang berkomunikasi dengannya melalui telepon.
"Pak...Saya tidak terima... betul saya tidak terima. Saya dibilang tidak bisa kerja. Siapa yang tidak bisa kerja sekarang. Kalau ngawur nyerobot gitu, siapa yang tidak bisa bekerja," tukas Risma lagi.