Berita Surabaya Hari Ini

Wali Kota Surabaya Risma 'Ngamuk' Mobil PCR Dikirim ke Daerah Lain, Begini Reaksi Pemprov Jatim

Pemprov Jatim angkat bicara terkait kisruh operasional bantuan mobil PCR yang dipermasalahkan oleh Pemkot Surabaya

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: isy
david yohanes/suryamalang.com
Mobil PCR BNPB saat singgah di Tulungagung. 

SURYAMALANG.COM | SURABAYA - Pemprov Jatim angkat bicara terkait kisruh operasional bantuan mobil PCR yang dipermasalahkan oleh Pemkot Surabaya. Sebagaimana ramai diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, ngamuk lantaran bantuan mobil PCR yang diklaim untuk Kota Surabaya justru dioperasionalkan di daerah lain seperti Kabupaten Tulungagung dan Lamongan.

Terkait hal tersebut Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono, yang juga didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan kronologi bantuan mobil Lab PCR dari BNPB tersebut. Ia menegaskan bahwa dua unit mobil bantuan tersebut bukan hanya untuk Kota Surabaya.

“Terkait dengan bantuan mobil PCR itu adalah bantuan BNPB yang ditujukan untuk Provinsi Jawa Timur, jadi kami menjelaskan kronologinya,“ kata Suban dalam konferensi pers Jumat (29/5/2020) malam.

Bantuan tersebut dikatakan Suban berawal dari surat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur pada 11 Mei 2020 ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.

Permohonan itu adalah permohonan alat untuk percepatan penegakan uji covid-19, di mana dalam surat disebutkan bahwa Jatim meninta bantuan mesin PCR sebanyak 15 unit.

Malam harinya, dikatakan Suban, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga berkomunikasi langsung pada Kepala BNPB, begitu juga Pangdam V Brawijaya yang mengkonunikasikan permohonan serupa agar ada bantuan mobil PCR.

Yang kemudian juga ditindaklanjuti komunikasi intens Gugus Tugas Jatim yang akhirnya unit mobil PCR itu tiba ke Jatim pada tanggal 27 Mei 2020.

Satu unit mobil PCR yang tiba di Jatim itu kemudian diterima di rumah sakit darurat covid-19 Jatim di Jalan Indrapura.

Sedangkan satu unit lainnya menyusul sehari setelahnya.

“Mobil unit yang pertama datang sudah beroperasi pada tanggal 27 Mei 2020 di Rumah Sakit Unair dan mengerjakan sebanyak 200 sampel. Kemudian mobil ini juga beroperasi di Asrama Haji dengan mengerjakan sebanyak 100 sampel. Jadi totalnya ada sebanyak 300 sampel yang dikerjakan di Surabaya pada tanggal 27 Mei 2020,” tandas Suban.

Kemudian, Suban melanjutkan, pada tanggal 28 Mei 2020, mobil lab PCR diarahkan untuk menguji sampel di Sidoarjo dan di Kabupaten Lamongan.

Ini karena di Kabupaten Sidoarjo juga banyak yang harus dilakukan tes laboratorium.

“Kami mencermati, saya juga disurati oleh Wali Kota Surabaya yang memohon bantuan swab mobil PCR, suratnya dikirimkan pada tanggal 22 Mei ke kami padahal mobil lab PCR ini datangnya tanggal 27 Mei. Jadi surat dari walikota itu pun kita belum kita jawab karena mobil ini langsung beroperasi begitu sampai di Jatim,” tegas Suban.

Kronologi ini penting dijelaskan karena menurut Suban apa yang sudah digembar-gemborkan di media terkait kisruh operasional mobil PCR hanya untuk Kota Surabaya adalah hal yang kurang tepat.

Sebab bantuan itu dikatakan Suban adalah untuk Jawa Timur yang juga secara spesifik disebutkan untuk daerah lain selain Kota Surabaya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved