Heboh Nenek 70 Tahun Ditampar Ketua RT, Berawal Dari Bansos Beras 30 kg hingga Berakhir Mediasi

Kejadian nenek 70 tahun ditampar ketua RT tersebut bermula dari bantuan sosial atau bansos berupa beras sebanyak 30 kg.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas TV
Ilustrasi aksi penganiayaan 

SURYAMALANG.COM - Heboh kabar nenek 70 tahun ditampar Ketua RT berhasil membuat geger warga Bogor

Kejadian nenek 70 tahun ditampar Ketua RT tersebut bermula dari bantuan sosial atau Bansos berupa beras sebanyak 30 kg. 

Kini, permasalahan antara nenek 70 tahun dengan Ketua RT tersebut  berakhir dengan mediasi. 

Ilustrasi - Heboh Nenek 70 Tahun Ditampar Ketua RT, Berawal Dari Bansos Beras 30 kg hingga Berakhir Mediasi
Ilustrasi - Heboh Nenek 70 Tahun Ditampar Ketua RT, Berawal Dari Bansos Beras 30 kg hingga Berakhir Mediasi (Google)

Belum lama ini, warga Bogor dikagetkan dengan kabar penganiayaan yang diterima oleh seorang nenek berusia 70 tahun. 

Pelaku penganiayaan terhadap nenek 70 tahun tersebut tak lain adalah Ketua RT di lingkungannya. 

Kejadian nenek 70 tahun ditampat Ketua RT  itu terjadi di balai desa, Kampung Harapan, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Melansir dari Kompas.com dalam berita berjudul, "Nenek Asal Bogor Dianiaya Ketua RT gara-gara Bansos, Ini Kronologinya", kejadian penganiayaan yang melibatkan seorang nenek dan Ketua RT  itu berawal dari pemberian bantuan sosial atau  bansos. 

Kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis, (28/5/2020) sekitar pukul 13.00 WIB. 

Anak dari nenek yang diketahui bernama Arni (70), Naih (48) membenarkan jika sang ibu menjadi korban penganiayaan oleh Ketua RT.

"Awalnya dapat informasi (penganiayaan) itu dan sorenya saya langsung datang ke lokasi," ucap anak nenek Arni, Naih (48), Selasa (2/6/2020).

Naih menjelaskan bahwa ibunya mengalami penganiyaan dari pria bernama Asep Supriyadi yang merupakan Ketua RT02/RW07 Desa Sukamaju.

Mulanya, kata dia, bansos yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak sesuai harapan si nenek yang seharusnya mendapat 30 kilogram.

Awalnya nenek marah karena bansos beras dipotong

Akibatnya, ketua RT itu menjadi sasaran kemarahan si nenek yang menganggap penyaluran bansos berupa beras dari bupati itu tidak adil.

"Awalnya sih tentang bansos beras yang dari bupati, per 30 kg tapi cuman dikasihnya 1 karung (15 kg). dipotong setengahnya. emang sih yang dapat bukan ibu saya tapi anak (adik saya) tinggal masih satu rumah satu KK," bebernya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved