Berita Malang Hari Ini 7 Juni 2020 Populer: Masa Transisi Diperpanjang dan Kasus Covid-19 Bertambah
Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Minggu 7 Juni 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
"Penambahan terakhir banyak muncul dari lingkar keluarga inti. Bisa jadi lingkungan rumah tidak memadai untuk dilakukan isolasi mandiri, karenanya ini akan ditarik ke RSUD. Kami siapkan segera," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, bahwa pedoman WHO akan menjadi acuan dan perhatian bersama.
Serta melihat pertumbuhan transmisi Covid-19 di tiap daerah yang ada di Malang Raya
"Yang dinyatakan untuk memasuki new normal dipersyaratkan angka Rate of Transmition harus di bawah 1. Sementara untuk Malang Raya ini, RTnya masih pada angka 1,23. Ini karena masih muncul kasus baru konfirm positif, meskipun juga diikuti dengan adanya penambahan yang sembuh," ucapnya.
Salah satu yang jadi perhatian Tim Pemprov adalah kasus Giripurno kota Batu, yang itu juga sudah diperkirakan oleh Walikota Batu, Dewanti Rumpoko.
Menurut mantan Menteri Sosial RI tersebut, masih diperlukan proses waktu untuk mengubah culture dan kebiasaan masyarakat.
Hal ini terpotret dari laporan masing-masing tiga kepala daerah Malang Raya, yang menyebutkan masih banyak masyarakat yang abai dalam penggunaan masker dan physical distancing.
"Jadi ini masih diperlukan waktu lagi untuk mengubah kebiasaan dari masyarakat," tandasnya.
2. Kasus Positif Covid-19 Bertambah Pasca PSBB Malang Raya

Kasus positif Covid-19 di Kota Malang tidak menunjukkan tanda melandai sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah itu diakhiri.
Per Jumat (5/6/2020), terdapat enam orang terkonfirmasi Covid-19 sehingga total kasus menjadi 64 orang.
Kabag Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Malang Nur Widianto menerangkan enam orang positif Covid-19 berasal dari klaster keluarga.
Rinciannya, dua orang laki-laki berusia 73 tahun dan 41 tahun yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 yang meninggal.
Kemudian, tiga orang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan yang masing berusia 47 tahun, 51 tahun dan 28 tahun.
Mereka juga melakukan kontak erat dengan pasien meninggal Covid-19.