Heboh Soal Tagihan Listrik PLN Meroket Hingga 100 Persen Dirut PLN: Kita Semua Merasakan yang Sama

Dirut PLN buka suara terkait kenaikan tagihan listrik yang melonjak tinggi hingga 100 persen kepada sebagian besar masyarakat.

Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
Youtube.com/PLN_Batubara
Iluustrasi Artikel Heboh Soal Tagihan Listrik PLN Meroket Hingga 100 Persen Dirut PLN: Kita Semua Merasakan yang Sama 

SURYAMALANG.COM, Malang Dirut PLN buka suara terkait kenaikan tagihan listrik yang melonjak tinggi hingga 100 persen kepada sebagian besar masyarakat. 

Kenaikan ini juga banyak dirasakan hampir semua lapisan masyarakat mulai kecil menengah hingga kalangan atas tidak terkecuali Dirut PLN

Melansir dari artikel Tribunnews.com:"Direktur PLN: Tagihan Listrik Saya Juga Naik, Bahkan 100 Persen" Direktur Human Capital Manajemen PLN, Syofvie Felianti Roekman, mengaku tagihan listriknya bahkan melonjak 100 persen.

Dia menyebutkan, lonjakan tersebut akibat peningkatan konsumsi yang memang terjadi seiring kebijakan beraktivitas dari rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Tagihan saya juga naik, tidak cuma 60 persen tapi 100 persen."

"Tapi karena AC menyala, semua beraktivitas di rumah," tutur Syofvie dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6/2020).

Menurut dia, dirinya yang biasa mengisi voucher sekali untuk dua bulan, kini harus mengisi voucher listriknya tiap bulan.

"Kita juga harus cerdas menggunakan energi ini, Teman-teman PLN juga merasakan hal yang sama."

"Tapi saya hitung tuh. Memang semua ada kenaikan konsumsi," kata Syofvie.

Sebelumnya masyarakat pun mengeluhkan kenaikan tagihan listrik yang harus dibayar mereka.

Menjawab keluhan pelanggan tersebut, PLN memastikan tak ada kenaikan tarif listrik.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Sahril, menyatakan lonjakan tagihan listrik di tengah pandemi terjadi lantaran PSBB yang mengharuskan banyak pihak harus melakukan aktivitas dari rumah.

Mulai dari bekerja hingga bersekolah dari rumah.

Dengan demikian, penggunaan listrik otomatis bertambah dan mendorong lonjakan tagihan.

"Setelah ada PSBB tentu saja kegiatan di rumah lebih banyak, belajar dari rumah menggunakan faslitas internet yang membutuhkan listrik."

"Bapak-bapak kerja juga dari rumah membutuhkan listrik."

"Lalu AC juga, sehingga mengakibatkan kenaikan pada bulan selanjutnya," jelas Bob dalam video conference, Sabtu.

PLN Sediakan Solusi Relaksasi Pembayaran Tagihan Listrik

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, untuk meringankan beban pelanggan rumah tangga

tersebut, perseroan memberikan relaksasi kepada 1,93 juta pelanggan yang berpotensi mengalami kenaikan lonjakan listrik.

Relaksasi tersebut dalam bentuk pencicilan penbayaran kenaikan tagihan listrik.

Pelanggan apa saja yang bisa mencicil pembayaran tagihan listrik dari PLN?

"Kriteria pemberlakukannya diberikan untuk kenaikan tagihan 20 persen ke atas," jelas Bob dalam video conference, Sabtu (6/6/2020).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pelanggan yang bersangkutan pada bulan Juni hanya akan membayarkan 40 persen dari kenaikan tagihan.

Sisanya, akan dicicilkan pada tiga bulan ke depan.

Pelanggan PLN mengeluhkan tagihan listrik mereka bulan ini membengkak dua kali lipat dari biasanya. (instagram pln_id)

"Kalau kita lihat ini di bulan Mei di rekening Juni kenaikan tinggi sekali, karena pemakaian memang besar. Pemakaian besar yang kemudian dicarry over ke bulan selanjutnya, jadi bukan karena tarifnya naik," jelas Bob.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved