virus Corona di Malang
ASN Berisiko di Pemkot Malang Jalani Rapid Test Kedua, Yang Sebelumnya Reaktif Kini Non Reaktif
Kebanyakan ASN yang menjalani rapid test tersebut merupakan dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kota Malang.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak 92 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Malang menjalani rapid test tahap kedua di pusat laboratorium Dinas Kesehatan Kota Malang, Selasa (9/6/2020).
Dari hasil rapid test tahap kedua tersebut, semua ASN yang menjalani rapid test tersebut hasilnya non reaktif.
Kabag Humas Pemkot Malang, M Nur Widianto menyampaikan, bahwa kebanyakan ASN yang menjalani rapid test tersebut merupakan dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kota Malang.
Hal itu dilakukan, mengingat keduanya merupakan dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang aktif melakukan kegiatan selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Untuk rapid test tahap dua ini menyasar 57 ASN dan 35 pimpinan perangkat daerah. Dan kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari," ucapnya, Selasa (9/6/2020).
Pria yang akrab disapa Wiwid itu menjelaskan, kegiatan rapid test ini digelar bertujuan untuk memastikan para ASN tidak terpapar virus khususnya Covid-19.
Hal ini juga untuk memastikan dan memberikan rasa nyaman kepada ASN saat menjalankan tugas.
Di mana, ASN yang disasar dari dua OPD tersebut (Dishub dan Satpol PP) merupakan ASN yang lebih aktif untuk turun ke lapangan dan bertemu dengan orang banyak.
"Memang ini kami prioritaskan kepada petugas yang relatif rentan seperti Satpol PP dan Dishub yang menjaga di cek poin dan saat operasi gabungan. Karena mereka berinteraksi dengan sekian orang banyak dan sangat rentan," ucapnya.
Dari hasil rapid test tahap pertama dan kedua ini, Wiwid menyampaikan, bahwa ada dua orang ASN yang reaktif.
Reaktif tersebut didapati pada saat kegiatan rapid test tahap pertama yang diselenggarakan seminggu lalu.
Meski demikian, dua orang ASN yang reaktif tersebut kini telah sehat dan tidak terpapar virus.
Hal ini setelah, pada saat menjalani rapid test kedua hasil dari keduanya merupakan non reaktif.
"Ada 2 reaktif. Tapi stelah di rapid test yang kedua kali semuanya non reaktif itu yang di tahap pertama minggu kemarin. Mereka juga kami minta untuk melakukan isolasi mandiri setidaknya minimal 10 hari, setelah itu baru rapid test kedua dan hasilnya non reaktif semua," tandasnya.