Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Batu Surabaya Jatim Hari Ini 11 Juni 2020: Positif 182 Sembuh 73 orang
Update virus corona di Malang Batu Surabaya Jawa Timur hari ini Kamis 11 Juni 2020: positif 182 sembuh 73 orang
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini Kamis 11 Juni 2020 termasuk di Batu.
Dari update virus corona di Malang hari ini, kasus positif virus corona termasuk di Kabupaten Malang total 182 orang.
Kemudian jumlah Pasien Dalam Pengawasan atau PDP di Kota Malang dan Kabupaten Malang 621 dan ODP 1428.
Di Batu, kasus positif virus corona bertambah 1 orang jadi 39 dan jumlah orang yang dinyatakan sembuh 4.
Sementara di Surabaya, kasus positif virus corona total mencapai 3439 dan jumlah orang yang dinyatakan sembuh naik jadi 923.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk di Kabupaten Malang, Batu Surabaya dan Jawa Timur berikut ini:
- update virus corona di Malang hari ini
Pasien Positif Covid-19 = 73 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 34 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 35 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 4 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 933 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 277 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 109 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 39 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 18 orang
Isolasi di rumah = 20 orang
Gedung observasi = 14 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 18 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 495 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 344 orang
- update virus corona di Batu
Pasien Positif Covid-19 = 39 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 4 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 7 orang
Isolasi di Rumah = 1 orang
Isolasi di Shelter = 24 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 3 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 303 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 83 orang
- update virus corona di Surabaya
Pasien Positif Covid-19 = 3439 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 923 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 2216 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 300 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 4002 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 3426 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Pasien Positif Covid-19 = 6798 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1793 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 4351 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 553 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 25995 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 7735 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
- Berikut update berita terkait corona di Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur:
1. Rencana PSPL Diterapkan di Malang Utara
Kepastian penerapan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) di wilayah Malang Utara masih dilakukan pembahasan.
PSBL rencananya akan diterapkan di Kecamatan Lawang, Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso.
"PSBL masih dilakukan rapat besok siang di Kantor Kecamatan Singosari. Rencananya digelar pada pukul setengah dua siang," kata Danramil 0818/26 Singosari, Kapten Arm Abdul Kodir ketika dikonfirmasi, Rabu (10/6/2020).
Kodiri menambahkan, teknis penerapan PSBL di Singosari masih perlu pematangan sebelum akhirnya diterapkan.
Ketika sudah matang, pihaknya akan mengumumkan informasi resmi tentang penerapan PSBL.
"Namun kami sudah melakukan sosialisasi tentang wacana itu (PSBL) dan juga sosialisasi mengenai protokol kesehatan tetap dilakukan," ucap Abdul Kodir.
Terkait skema pengaturan jalan, Kodir menerangkan ada opsi pemberlakuan check point di daerah Tumapel dan Kertarajasa.
"Masih kami bahas, kemungkinan ya di situ," katanya.
Di sisi lain, PSBL di tiga kecamatan tersebut mencuat, setelah mayoritas penularan corona berasal dari wilayah Malang Utara.
Sebelumnya, Komandan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang, Letkol Inf Ferry Muzawwad menerangkan masih akan membahas lebih lanjut mengenai pola penerapan PSBL di Malang Utara.
"PSBL itu gambaran umumnya yang pasti itu akan ada penyakatan ada check point. Semoga bisa berjalan sesuai dengan skema yang baik itu yang kita harapkan," kata Ferry.
Ferry mengungkapkan, berbagai himbauan dan kebijakan pemerintah harus dibarengi dengan kedisiplinan masyarakat.
"Hasil evaluasi kami, masyarakat masih kucing-kuciangan ada yang tidak pakai masker dan semacamnya. Lalu cukup dekat ketika berinteraksi. Juga masih ada titik keramaian," ungkap pria yang juga menjabat Dandim 0818 Kabupaten Malang- Kota Batu itu.
2. Zona Merah Jatim Sisa 11 Daerah
Meski jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur masih bertambah, namun zona merah atau daerah yang berisiko tinggi penularan mengalami penurunan.
Per hari ini, Rabu (10/6/2020), zona merah Jawa Timur tersisa 11 daerah saja.
Padahal sebelumnya 38 kabupaten/kota Jatim sudah merah seluruhnya.
Namun kini status zona merah mulai menurun sehingga menyisakan hanya 11 daerah saja yang statusnya berisiko tinggi penularan covid-19.
Sebelas daerah tersebut adalah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pamekasan, Jombang, Kabupaten Malang, Sidoarjo, Situbondo, Bojonegoro, Pasuruan, Tuban, Lamongan, Kota mojokerto, Kota batu, Kediri, dan Mojokerto.
Sedangkan yang masuk zona kuning ada lima kabupaten/kota.
Yaitu Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, dan Kota Blitar.
Lima daerah ini masuk dalam kawasan berisiko rendah penularan Covid-19.
Sementara itu, 22 Kabupaten/Kota lainnya berstatus zona orange atau resiko sedang.
Yaitu Kabupaten Sampang, Kota Probolinggo, Bondowoso, Madiun, Blitar, Jember, Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sumenep, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten Pacitan, Kota Madiun.
"Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (10/6/2020).
Khofifah menerangkan, sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, Resiko Kenaikan Kasus Covid-19 terbagi menjadi empat.
Zona merah (Resiko Tinggi), zona orange (Resiko Sedang), zona kuning (Resiko Rendah) dan zona hijau (Tidak Terdampak).
Jatim sendiri, lanjut Khofifah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19.
Ada kenaikan di beberapa daerah sebaliknya juga ada penurunan bahkan tidak ada penambahan kasus tujuh hari berturut-turut sehingga statusnya menjadi kuning atau resiko rendah.
Begitu juga dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian yang terkontrol.
Sementara angka kesembuhan secara prosentatif terus mengalami peningkatan.
"Kapasitas rumah sakit rujukan di beberapa daerah di Jatim pun relatif mencukupi bahkan di beberapa daerah seperti Magetan, Madiun dan Ngawi jumlah bed yang tersedia masih lebih," kata Khofifah.
Akan tetapi ia mengakui bahwa ada beberapa daerah seperti Surabaya dan Sidoarjo jumlah bednya masih belum mencukupi.
Dalam waktu sepekan ke depan jika kedisiplinan meningkat kurva di Jatim bisa semakin melandai bahkan menurun.
"Sehingga harapan kita bersama seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa segera masuk dalam tatanan hidup normal baru (new normal)," ujarnya.
Khofifah mengatakan, zonasi Covid-19 ini jangan sampai membuat masyarakat lengah sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan.
Jika itu terjadi, lanjut Khofifah, maka bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19. Ini yang harus kita hindari.
"Tetap waspada, disiplin, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama," pungkasnya.
3. Surabaya Masih Bahaya Meski Sudah Masuk Transisi ke New Normal
Kota Surabaya masih menjadi penyumbang kasus positif Covid-19 tertinggi di Jatim sehingga warga Surabaya diminta masih tetap menjalankan protokol kesehatan.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi menegaskan meski saat ini restriksi PSBB sudah diakhiri di Surabaya Raya, namun warga masyarakat jangan lebih dulu eforia menikmati pelonggaran.
Joni mengungkapkan bahwa attack rate atau jumlah warga masyarakat terkonfirmasi positif per seratus ribu penduduk di kawasan Surabaya Raya masih tinggi.
“Seluruh Jatim attack ratenya 14,57 persen. Kalau Kota Surabaya 107,6 persen dan untuk Surabaya Raya attack rate nya 68,8 persen,” kata Joni dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (10/6/2020).
Kemudian untuk rate of transmission di Kota Surabaya juga masih tinggi yaitu 1,1. Sedangkan untuk Surabaya Raya rate of transmission nya 1,2. Dan untuk Jawa Timur secara keseluruhan adalah 0,86 persen.
“Jadi kalau melihat data itu sebenarnya rate of transmission Jawa Timur itu sudah di bawah satu. Tapi kalau Surabaya masih lebih dari satu, dan kasus di Surabaya untuk konfirmasi positif menyumbang lebih dari 50 persen dari total kasus covid-19 positif di Jatim,” kata Joni.
Oleh sebab itu ia mengimbau meski pelonggaran sudah dilaksanakan di Surabaya Raya, tapi masyarakat harus tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Menggunakan masker adalah suatu kewajiban disamping physical distancing. Dengan angka penularan yang masih tinggi, masyarakat tidak disarankan untuk euforia.
Melalui nongkrong di warung kopi tanpa physical distancing dan keluar rumah tanpa mengenakan masker.
Kota Surabaya hingga hari ini masih menyumbang terbesar dari jumlah kasus konfirmasi positif covid-19 di Jatim.
Seperti ini hari ini penambahan kasus positif covid-19 dari Surabaya mencapai 188 orang.
Begitu juga tambahan kasus meninggal terbanyak di Jatim juga Surabaya. Per hari ini ada enam orang penderita covid-19 dari Kota Surabaya meninggal dunia.
“Kalau wabah covid-19 di Surabaya berakhir maka separo masalah covid-19 di Jatim itu selesai,” kata Joni.
Dari segi penanganan, dikatakan Joni sebanyak-banyaknya layanan yang disediakan tidak akan muat menampung pasien selama pencegahan di hulu tidak di atasi.
Di Jawa Timur sendiri saat ini ada sebanyak 99 rumah sakit rujukan dengan total 3.417 bed.
Kemudian untuk Kota Surabaya rumah sakit rujukannya ada sebanyak 20 rumah sakit.
Dengan total bed isolasi sebanyak 1.274. Yang terinci 471 bed bertekanan negatif, 804 bed tekanan non negatif.
“Sedangkan saat ini di Surabaya yang tengah di rawat di rumah sakit rujukan surabaya ada 637 orang kasus positif, 1.257 orang PDP dan 78 orang ODP. Sehingga total yang dirawat 1.972,” kata Joni.
Ia mengingatkan kembali, jika pencegahan tidak dilakukan maka kasus akan terus bertambah dan layanan kesehatan yang disediakan tidak akan muat menampung seluruh pasien covid-19.
“Meski kita terus menambah tidak akan pernah cukup, kalau pencegahan tidak ditegakkan,” pungkas Joni.
(Fatimatuz Zahro/Mohammad Erwin/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)