Berita Malang Hari Ini 21 Juni 2020: Masa Transisi Diperpanjang dan Pasar Lawang Ditutup Sementara

Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Minggu 21 Juni 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Ilustrasi pasar dan masa transisi 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Minggu 21 Juni 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Berita Malang hari Ini mencakup kabar tentang keputusan Pemerintahan Kota Malang untuk memperpanjang mas transisis sebelum masuk ke era new normal.

Selain itu ada juga kabar tentang Pasar Lawang yang ditutup sementara setelah 2 pedagang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.

Berikut ini rangkuman Berita Malang hari ini dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. Malang Raya Sepakat Perpanjangan Masa Transisi Menuju ke New Normal

Ilustrasi penerapan aturan new normal
Ilustrasi penerapan aturan new normal (Kompas.com)

Malang Raya akhirnya memperpanjang masa transisi sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Hal tersebut dilakukan, setelah tiga kepala daerah Malang Raya melakukan rapat evaluasi masa transisi di kantor Bakorwil III Malang, Sabtu (20/6/2020).

Rapat tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Pangdiv II Kostrad dan Forkompimda Malang Raya.

Perpanjangan masa transisi tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, karena Malang Raya masuk ke dalam area dengan risiko sedang.

Yang artinya masih berada di zona warna orange, dan belum masuk ke dalam zona kuning ataupun zona hijau.

Menurutnya, seuatu daerah baru bisa menerapkan New Normal ketika daerah tersebut sudah berada di zona hijau.

"Jadi Malang Raya masih masuk area resiko sedang. Dengan Kota Malang dan Kota Batu zona orange, dan Kabupaten Malang masih zona merah," ucapnya.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan, bahwa dalam perpanjangan masa transisi ini diharapkan Malang Raya bisa masuk ke zona kuning.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau agar tetap menjaga kedisiplinan di manapun mereka berada.

Yakni dengan tetap mengenakan masker dan tetap menerapkan physical distancing.

Khofifah optimis, jika disiplin masyarakat di Malang Raya bisa berjalan efektif, maka Malang Raya bisa masuk ke dalam zona hijau.

Dalam artian, Malang Raya bisa menjadi pelopor daerah lain dalam mengatasi percepatan penanganan Covid-19.

"Sesuai arahan Panglima TNI, bahwa yang berada di garda terdepan untuk kedisiplinan masyarakat adalah warga itu sendiri. Pesan beliau, saya minta tolong disampaikan, garda terdepan kedisiplinan adalah warga itu sendiri. Sebelum vaksin COVID-19 ditemukan, vaksin paling ampuh adalah disiplin," tandasnya.

2. 4 Poin Ini Jadi Langkah Pemkot Malang Saat Perpanjang Masa Transisi Menuju New Normal

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko sampaikan 4 langkah untuk percepatan menuju New Normal di masa pandemi covid-19 di kota Malang
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko sampaikan 4 langkah untuk percepatan menuju New Normal di masa pandemi covid-19 di kota Malang (SURYAMALANG.COM/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

Kota Malang telah menyiapkan empat tahapan yang nanti akan dilakukan setelah sepakat untuk memperpanjang masa transisi.

Hal ini setelah Kota Malang ditetapkan oleh tim gugus tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai zona beresiko sedang.

Yang artinya masih berada di zona orange, dan belum memasuki zona kuning atau zona hijau.

Melihat hal tersebut, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko berjanji akan berupaya semaksimal mungkin agar status Kota Malang meningkat ke zona hijau.

Persiapan tersebut kini mulai dimatangkan dengan empat tahapan yang akan dilakukan selama memperpanjang masa transisi.

Berikut ini merupakan empat tahapan yang disampaikan oleh Wawali Malang saat menghadiri rapat evaluasi masa transisi dengan Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, Pangdiv II Kostrad, Pangdam V Brawijaya dan Forkompimda Malang Raya:

1. Penguatan Kampung Tangguh

Penguatan kampung tangguh menjadi upaya Pemerintah Kota Malang dalam menangani kasus positif Covid-19 yang menyebar di setiap kampung atau daerah.

Hal ini setelah Bung Edi, sapaan akrab Wawali Malang menyampaikan, bahwa dalam 14 hari terakhir ini, kasus Covid-19 di Kota Malang banyak berasal dari klaster keluarga.

Oleh karenanya, dengan semakin banyaknya kampung tangguh di Kota Malang diharapkan bisa meminimalisir jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang.

"Itu yang harus kita kuatkan, bagaimana kampung tangguh harus merata di wilayah Kota Malang. Karena faktanya, bahwa klaster yang kemarin terjadi di Mergosono, dan lainnya itu belum terbentuk kampung tangguh," ucapnya.

2. Mendisplinkan Warga

Upaya lain yang dilakukan oleh Pemkot Malang adalah meningkatkan kedisiplinan warga melalui operasi gabungan dengan Forkopimda Kota Malang.

Bung Edi menyampaikan, bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat di Kota Malang masih rendah.

Oleh karenanya, upaya yang dilakukan ke depan terus melakukan operasi gabungan untuk menyadarkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Operasi gabung akan gencar kami lakukan. Termasuk melaksanakan rapid test. Yang reaktif, langsung karantina. Dan untuk yang positif swab test langsung diisolasi, dengan memperhatikan kondisi yang ada," ucapnya.

3. Mengajak Influencer Agar Turut Berpatisipasi Memberikan Kesadaran Warga Tentang Protokol Kesehatan

Cara lain yang dilakukan oleh Pemkot Malang yakni mengajak para influencer, blogger dan youtuber agar turut serta menyadarkan warga tentang protokol kesehatan.

Hal ini dinilai Bung Edi sebagai cara baru yang diharapkan bisa menjadi viral di media sosial.

Yakni dengan mengajak masyarakat turur mensosialisasikan tentang kedisiplinan di saat pandemi Covid-19.

"Harapan kami mereka para influencer ini dapat bicara ke masyarakat. Serta turut melakukN sosialisasi dengan bahasa yang mudah diterima oleh masyarakat," ucapnya.

4. Membentuk Tim Tracing di Tiap Kecamatan

Pembentukan tim tracing yang dilakukan oleh Pemkot Malang diharapkan oleh Wawali sebagai langkah yang tepat dalam memutus rantai Covid-19 di klaster keluarga.

Oleh karenanya, tim satgas khusus yang terdiri dari empat perguruan tinggi dan tim satgas Covid-19 NU tersebut diharapkan dapat mengubah status Kota Malang ke zona yang lebih ringan.

"Harapan kami tim tracing ini bisa berjalan optimal. Karena pengawan dan pemantauan dilakukan mulai dari tingkat RT/RW dan keluraht itu sendiri. Tentu saja dengan pendampingan khusus dari perguruan tinggi," tandasnya.

3. 2 Pedagang Positif Corona, Aktivitas Pasar Lawang Malang Dihentikan Sementara

Pedagang di Pasar Lawang dilarang melakukan aktivitas perdagangan secara sementara sejak pukul 06:00-23:00 WIB, Jumat (19/6/2020). Selama penutupan berlangsung, pasar yang berlokasi di Kecamatan Lawang itu dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh bagian pasar.

"Daripada menimbulkan bahaya ketika melakukan penyemprotan, jadi lebih baik diliburkan saja hari ini. Sudah ada kesepakatan dengan pedagang tentang penghentian sementara aktivitas pasar ini," kata Kepala Pasar Lawang, Sigit Sugiarto ketika dikonfirmasi.

Sigit menambahkan penyemprotan ini diharapkan efektif menekan resiko penularan corona. Pasalnya, dua pedagang Pasar Lawang terkonfirmasi terjangkit covid-19.

"Ada dua pedagang yang positif covid-19 dari pantauan kami. Dariapada nanti meluas kami sterilkan saja untuk hari ini," beber Sigit.

Sementara itu, penyemprotan disinfektan dilakukan oleh petugas PMI, Damkar dan Satpol PP Kabupaten Malang.

"Kami gunakan 4 tangki air berisi disinfektan, puluhan anggota gabungan itu menyemprot sisi luar dan dalam Pasar Lawang," jelas Sigit.

Di sisi lain, Komandan Satgas New Normal Life, Letkol Inf Ferry Muzawwad menegaskan, upaya menyadarkan masyarakat melalui protokol kesehatan itu mustahil terwujud.

Jika yang bergerak hanya Pemkab Malang, TNI dan Polri.

"Saya yakin kalau masyarakat ini sama sama kerjasama membantu memutus corona, saya yakin ini cepat memutus corona," tegas Ferry.

Pria yang juga menjabat sebagai Dandim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu itu menilai, masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain merubah kebiasaan kolot menjadi perilaku disiplin.

"Sekali lagi saya katakan, protokol kesehatan harga mati. Jika semua disiplin pasti bisa (menekan penularan corona," tegas Ferry.

Selama ini, pelanggaran yang sering dilanggar masyarakat adalah tidak memakai masker.

"Ada yang punya masker, hanya dikantongi tapi tidak dipakai kalau tidak ada petugas,” tutur Ferry.

Kebiasaan generasi muda yang masih suka nongkrong saat pandemi, turut disesalkan oleh Ferry.

”Tolong dong lakukan protokol kesehatan. kalau yang jiwa muda ayo bantu jangan sampai ornag tua, saudara tetangga kita yang mereka tidak tahu apa-apa terkena dampaknya," imbaunya.

Ferry tak ingin masyarakat yang tak berdosa malah terjangkit corona karena disebabkan perilaku tidak disiplin.

"Terbukti kemarin yang di (Kecamatan) Wagir, bayi 10 bulan pun terdampak (positif covid-19) padahal bayi itu tidak punya dosa. Ini adalah dampak-dampak akibat adanya orang-orang yang tidak disiplin,” beber Ferry. 

(Rifky Edgar/Mohammad Erwin/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved