PWNU Jawa Timur melalui LAZISNU Sumbang 7000 Masker kepada 25 Pondok Pesantren di Jatim
PWNU Jawa Timur melalui Lazisnu memberikan donasi 7000 masker kepada 25 pondok pesantren di Jatim.
Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, Malang - PWNU Jawa Timur melalui Lazisnu memberikan donasi 7000 masker kepada 25 pondok pesantren di Jatim.
Kegiatan yang dilakukan oleh Lazisnu ini juga sebagai bentuk dukungan kepada program Pondok Pesantren Tangguh yang diinisiasi oleh Pemprov Jatim.
Oleh karena itu Lazisnu tergerak untuk membantu pondok pesantren di Jawa Timur untuk menerapkan protokol kesahatan dengan memberikan donasi 7000 masker.
Selanjutnya Sekertaris Lazisnu Rofi’i Boenawi menyampaikan kegiatan yang dilakukan santri di Jawa Timur selama ini saat pandemi Covid-19 semua pondok pesantren sudah menerapkan protokoler kesehatan.
Rofi'i mengatakan saat tiba di pintu masuk pesantren, semua santri, wali santri atau tamu wajib mengikuti protokol Kesehatan.
Protokol kesehatan yan dimaksud ini mulai dari cuci tangan pakai sabun, cek suhu badan menggunakan thermal gun dan wajib pakai masker.
Kemudian Moch Rofi’i Boenawi mengatakan sekitar tujuh ribu masker akan didistribusikan ke 25 pesantren yang membutuhkan masker untuk para santri.
“Pesantren harus harus siap menghadapi new normal di tengah pendemi,” kata Rofi’i Boenawi saat memberikan bantuan 500 masker untuk santri di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo, selasa siang (23/06).
Pria yang juga alumni Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo ini mengatakan para santri di pondok pesantren harus tetap beraktifitas seperti biasanya tapi tetap menaati protokol Kesehatan yang telah ditetapkan, terutama para santri menggunakan masker.
“Meski di pesantren dirasa aman, para santri harus tetap waspada dan selalu mengunakan masker saat beraktifitas,” tutur Rofi’i Boenawi.
Rofi’i Boenawi yang didampingi Dodi Dyauddin Manager Operasional NU Care Lazisnu Jawa Timur ini ditemui langsung KH Abdussalam Mujib Pengasuh Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.
Kiai Salam Mujib mengatakan saat ini para santri sangat membutuhkan masker.
“Di sini ada dua ribu santri plus dengan santri putri sekitar tiga ribu lima ratus,” kata KH Abdussalam Mujib saat menerima kedatangan tim NU Care Lazisnu Jawa Timur.
Ya, meskipun santri baru diwajibkan membawa masker, tapi bagaimana dengan para santri dan para ustadz, kalau hanya punya satu masker kan ya kurang. “Setiap santri harus punya minimal dua masker,” kata Kiai Salam.
Dengan bantuan masker dari Satgas NU Jatim Tanggap Covid-19 ini, Kiai Salam mengatakan ini sudah meringankan para santri dalam beraktifitas di pesantren.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada para donatur melalui Lazisnu Jawa Timur,” pungkas Kiai Salam.