Virus Corona di Malang
Satgas Covid-19 Kota Malang Ingin UTBK SBMPTN di UB dan UM Hanya Untuk Peserta Malang Raya
Sutiaji, Walikota Malang dan Ketua Gugus Satgas Covid-19 akan berkirim surat ke LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) sebagai penyelenggara ujian
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Sedang di UB, setiap sesi bisa 1000 an peserta. Jika sehari dua sesi, maka 2000 an peserta.
"Antar sesi kan jarak waktunya cukup banyak," kata Budi.
Ia meyakini tidak ada kerumunan karena untuk keluar dari kampus UB sekitar 5 menit.
Dari masukan-masukan di Rakor, memang ada kekhawatiran ada klaster baru UTBK jika peserta datang ke lokasi ujian sesuai dengan jumlah pendaftar.
Belum lagi dari jumlah pengantar.
Sehingga disarankan agar dipersiapkan sesuai protokol kesehatan yang ketat mulai sebelum pelaksanaan, pelaksanaan dan usai pelaksanaan.
Untuk sebelum pelaksanaan, ada kekhawatiran jika peserta melihat-melihat lokasi tes dan rawan terjadi kerumuman.
Selain itu peserta disarankan sudah sarapan sebelum ujian sehingga tidak mampir-mampir ke warung makan dulu.
Dan setelah ujian langsung pulang.
Seluruh lokasi tes UTBK semua berada di wilayah Kecamatan Lowokwaru juga menjadi perhatian walikota.
Ia juga sempat memberi saran pada UB untuk memecah lokasi ujian sehingga tidak berpusat di satu kampus.
Terkait saran walikota memecah lokasi ujian untuk UTBK UB, Hery pada suryamalang.com usai acara menyatakan masih menunggu kebijakan pimpinan.
"Di UB nanti juga dilaksanakan di 56 ruangan di 15 fakultas. Jadi tidak di satu gedung. Di banyak ruangan dengan 1000 peserta per hari pasti sudah ada pembatasan jarak," kata Hery.
Sedang untuk dilaksanakan per daerah asal peserta dengan memakai sekolah yang memiliki fasilitas UNBK, katanya juga perlu persiapan. Soal server, jaringan dll. Tidak bisa dipindahkan begitu saja.
"Makanya dengan banyak perubahan ini, LTMPT meminta peserta nanti juga harus cetak ulang kartu peserta. Sebab LTMPT sudah menentukan lokasi ujian bahkan lokasi komputernya," katanya.
Di UB disiapkan kebijakan, karyawan yang tidak jadi pengawas tidak boleh ada di kampus saat pelaksanaan ujian.
Dikatakan Sutiaji, sebelum pelaksanaan ujian, pihaknya akan melihat kondisi di lapangan dan kesiapan dua pusat UTBK dengan presentasi.
Sebagaimana diberitakan, UTBK SBMPTN akan dilaksanakan dua tahap.
Tahap pertama mulai 5-14 Juli dan tahap dua pada 20-25 Juli 2020.