Update Zona Merah di Jawa Timur Kamis 2 Juli: Tuban Zona Merah, Tulungagung Oranye, Madiun Kuning
Berikut update zona merah di Jawa Timur Kamis 2 Juli 2020: Tuban zona merah, Tulungagung zona oranye, Kota Madiun zona kuning.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
9. Kabupaten Jember
10. Kabupaten Madiun
- Zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19)
Belum ada (nihil)
- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:
1. Zona Merah Belum Dizinkan Buka Wisata

Gubernur Jawa Timur telah mengeluarkan surat edaran terkait penerapan protokol kesehatan untuk diterapkan di sektor pariwisata di era tatanan kehidupan baru di tengah pandemi covid-19.
Setidaknya sebanyak 700 lebih destinasi wisata di Jatim kini mulai mempersiapkan pembukaan kembali titik wisatanya di era new normal.
Namun dalam ketentuan yang dikeluarkan gubernur, disebutkan bahwa belum semua destinasi wisata akan dibuka.
Melainkan bertahap dan disesuaikan dengan kondisi penularan covid-19 di masing-masing daerah.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Tri Bagus Sasmito mengatakan bahwa surat edaran tentang new normal pariwisata gubernur tersebut telah ditindaklanjuti dengan membuat petunjuk pelaksanaan reopening pariwisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur.
Petunjuk melaksanakan konsep new normal pada destinasi wisata pekan ini mulai disosialisasikan dengan melibatkan tim gugus tugas dari masing-masing daerah destinasi wisata setempat.
“Dalam penyiapan membuka kembali destinasi wisata tidak bisa sembarangan di era new normal di tengah pandemi ini. Semua aspek diatur, mulai dari persiapan, pelaksanaan operasi, konsistensi penegakan protokol kesehatan, hingga evaluasi akan dilakukan,'' kata Bagus, Rabu (1/7/2020).
Ia menjelaskan bahwa dalam surat edaran gubernur setidaknya ada guideline untuk 13 sektor yang terlibat pariwisata.
Seperti, destinasi wisata, UKM, transportasi, fasilitas penginapan, dan beberapa sektor lainnya.
Seluruh sektor tersebut harus menerapkan standar protokol kesehatan jika nanti akan mulai kembali dibuka dan melaksanakan kegiatan pariwisatanya.
Tidak hanya itu dijelaskan Bagus bahwa destinasi pariwisata yang dibuka harus memenuhi beberapa kriteria. Misalnya layanan medis tersambung dengan rumah sakit rujukan.
Lalu juga setiap destinasi harus menyediakan tempat cuci tangan dan harus ketat melaksanakan pembatasan kuota pengunjung agar bisa menerapkan physical distancing.
Saat ini, guna bisa melakukan kontrol pada destinasi wisata di era tatanan normal baru, Pemerintah provinsi bersama pemerintah daerah juga menyiapkan tim supervisi lapangan.
Tim itu akan mengecek dan memantau proses pengoperasian destinasi wisata sesuai standar protokol kesehatan.
“Apabila ada ketidaksesuaian, akan ditindaklanjuti. Dan jika ada termuan maka temuan itu akan menjadi dasar tim supervisi menerbitkan teguran. Teguran yang tidak direspon dan tidak ditindaklanjuti akan membuahkan sanksi,'' tegas Bagus.
Meski kini sudah ada 700 lebih destinasi wisata di Jawa timur yang menyiapkan re-opening akan tetapi tidak semua destinasti itu mendapat izin buka.
Gubernur Jatim juga bersama Kementerian Kesehatan mengimbau hanya daerah berisiko sedang dan ringan yang boleh membuka wisatanya lagi.
“Belum semua destinasi wisata dibuka. Terutama zona merah untuk sementara belum diizinkan. Secara bertahap reopening destinasi wisata masih harus mempertimbangkan tingkat penularan virus yang dilihat dari zona merah, oranye, kuning hingga hijau,” pungkas Bagus.
2. 8 Tenaga Medis Tulungagung Sembuh dari Corona

Windaru Pratiwi (24), bidan di Puskesmas Jeli, Kecamatan Karangrejo, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, saat dijemput puluhan rekan sesama tenaga kesehatan.
Mereka secara khusus menjemput Windaru dan tujuh tenaga kesehatan lain yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Ada delapan tenaga kesehatan yang meninggalkan Puskesmas Beji, yang menjadi penyangga pasien Covid-19.
Namun keberadaan Windaru menjadi pusat perhatian, karena bidan muda ini dalam keadaan hamil empat bulan.
Di tengah kebahagiaan menanti kelahiran anak pertama, Windari dinyatakan positif corona.
“Sebelumnya saya sudah 12 hari menjalani karantina di Puskesmas Bangunjaya,” ungkap Windaru.
Windaru sempat khawatir dengan janinnya, saat mulai menjalani karantina.
Namun dia sadar, jika larut dalam kesedihan kondisi kandungannya akan memburuk.
Ia kemudian berusaha menenangkan pikiran dan mengisi waktunya dengan hal-hal yang menyenangkan.
“Kangen dengan keluarga, setiap hari video call dengan suami,” ucapnya.
Selama di tempat karantina tidak ada dokter spesialis kandungan yang mendampingi Windaru.
Namun menurutnya, dokter umum merawatnya dengan sangat bagus.
Windaru pun yakin tidak ada gangguan pada janinnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan, mereka yang sembuh adalah paramedis.
Ads empat orang berasal dari Puskesmas Jeli, Kecamatan Karangrejo dan empat dari Puskesmas Boyolangu.
Sebelumnya ada 30 paramedis di Kabupaten Tulungagung terinfeksi virus corona.
“Sekarang masih ada satu paramedis yang masih menjalani karantina. 29 lainnya sudah sembuh,” ungkap Kasil.
Selain itu ada empat dokter yang terinfeksi virus corona, namun semuanya sudah sembuh.
Paramedis yang saat ini sembuh diduga tertular dari rekan mereka yang menangani pasien.
Mereka rata-rata sudah menjalani karantina lebih dari 10 hari.
“Mereka ini berasal dari klaster pabrik rokok serta PPDT (Pelaku Perjalanan Daerah Transmisi),” ujar Kasil.
Lebih jauh dr Kasil memastikan, mereka tidak berbahaya karena tidak bisa menularkan virus corona.
Karena itu Kasil berharap agar masyarakat bisa menerima mereka .
Seluruh paramedis ini juga akan kembali bekerja seperti semula.
“Kami berikan waktu istirahat beberapa hari, nanti mereka akan kembali bekerja,” pungkas Kasil.
(Fatimatuz Zahro/David Yohanes/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)