Berita Gresik Hari Ini

Prasasti Butulan di Gresik Akan Dilabeli Cagar Budaya, Ada Kisah Tentang Majapahit dan Gajah Mada

Prasasti Butulan di Gresik Akan Dinobatkan Sebagai Cagar Budaya, Ada Kisah Tentang Majapahit dan Gajah Mada

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
Lokasi Goa di Wisata Alam Gosari, terdapat prasasti Butulan di Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Minggu (5/7/2020). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Sebuah prasasti yang berada di dinding goa Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik akan segera dinobatkan sebagai Cagar Budaya.

Prasasti itu bernama Prasasti Butulan.

Lokasinya di perbukitan batu kapur.

Tepat di atas goa yang berada di wisata alam Gosari, Desa Gosari itu.

Sebuah pahatan tulisan Jawa Kuna menempel di batu dinding goa tersebut.

Cara menjangkaunya cukup sulit.

Harus mendaki bukit bebatuan kapur, karena lokasinya tepat di atas goa.

Karena banyak sekali goa berada di perbukitan itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Prasasti Butulan ditulis pada tahun 1298 saka.

Diperkirakan peninggalan zaman kejayaan kerajaan Majapahit.

Goa dengan prasasti Butulan tersebut dulunya didiami oleh San Rama Samadaya.

Saat itu, dia tersingkir setelah Mahapatih Gajah Mada yang menghilang karena kalah.

Sehingga kursi Mahapatih Majapahit diduduki oleh Gajah Enggon.

San Rama Samadaya berdiam diri di sebuah goa itu.

Dia tidak sendiri, ada muridnya yang ikut tinggal di dalam goa.

Kepala Pengelola Wisata Wagos, Misbakhud Dawam menyebut prasasti itu sudah ditemukan lama.

Bahkan sebelum wisata Wagos yang terdiri dari kincir angin, dan taman bunga itu didirikan.

Tidak semua orang menjangkau wisata Goa dengan Prasasti Butulan itu karena medan yang harus dilalui cukup ekstrem.

Harus hati-hati karena lokasinya di perbukitan batu kapur.

"Prasasti Butulan sudah pernah dicek bahkan sebelum dibukanya wisata ini. Kira-kira 10 tahun lalu."

"Letaknya di atas goa lagi, jumlah goa disini cukup banyak. Ada satu yang kita buka untuk umum," terang Dawam.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Gresik, dr Asluchul Alif menyebut jika Wagos selain memiliki wisata taman bunga juga merupakan tempat yang bersejarah.

Wisata yang ramai dikunjungi pengunjung dari luar Gresik ini memang lokasinya cukup jauh dari jalan raya.

Selain masuk gang, pengunjung juga harus berjalan kaki menuju mulut goa yang mencapai 200 meter.

Kondisi jalan yang naik karena wilayah perbukitan kapur.

"Ada prasasti Butulan di perbukitan batu kapur ini. Sudah disampaikan ke Bupati, tinggal rekomendasi ke Kementrian untuk dinobatkan sebagai cagar budaya," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved