Update Zona Merah di Jawa Timur Rabu 8 Juli: Kabupaten Malang Zona Oranye, Kota Madiun Zona Kuning
Berikut update zona merah di Jawa Timur Rabu 8 Juli 2020: Kabupaten Malang zona oranye, Kota Madiun zona kuning, zona hijau tidak ada.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
9. Kabupaten Jember
10. Kabupaten Madiun
- Zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19)
Belum ada (nihil)
- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:
1. 6 Penyebab Kasus Covid-19 Belum Turun di Jawa Timur
Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran mengungkap 6 permasalahan atau kendala yang bisa dinilai menjadi penyebab penanganan penyebaran virus Corona di Jatim belum juga menunjukkan hasil positif hingga kini, jelang deadline dari Presiden Jokowi.
Enam poin kendala yang dipaparkan Kapolda Jatim itu berdasarkan evaluasi, melihat update hasil persebaran kasus Covid-19 per harinya, sekaligus kajian epidemiologi di Jatim.
Enam poin kendala itu dipaparkan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, dalam forum analisis dan evaluasi penanganan Covid-19 Jatim.
Forum tersebut dihadiri Bupati Sidoarjo dan Bupati Gresik, beserta seluruh komandan Koramil dan Kepala kepolisian sektor, di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Senin (6/7/2020) malam.
Enam poin kendala di antaranya sebagai berikut:
Pertama. Belum adanya peraturan baku mengenai hal yang dilarang bagi masyarakat selama masa transisi.
Termasuk mencakup mengenai bentuk sanksi pada para pelanggar. Mulai dari sanksi administrasi, sanki denda, atau sanksi pidana dalam hal ini, sanksi kurungan.
Kedua. Terdapat perbedaan peraturan antar pemerintah daerah maupun kota.
Ketiga. Tim teknis perlu dioptimalkan guna mendukung kebijakan Forkopimda Jatim.
Tim teknis di sini artinya, perlu adanya penguatan sistem di tiap kabupaten; Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat kabupaten, yang mampu menjembatani setiap produk kebijakan dari Pemprov Jatim mengenai penanganan Covid-19.
Keempat. Belum ada rapat evaluasi secara rutin dan berkala; harian atau mingguan.
Kelima. Jika ada klaster penularan Covid-19 baru, belum ada kebijakan untuk mengintervensi secara tegas.
Irjen Pol M Fadil, menegaskan, klaster yang dimaksud dan dianggap memiliki jumlah besar penularannya; klaster pasar.
Keenam. Masih rendahnya partisipasi masyarakat.
"Kan ada beberapa klaster, salah satunya kan dari pasar, nah kita cari rumusan, yang paling tepat dan pas. Agar episentrum klaster pasar, dapat kita lakukan langkah yang terukur," ujar Imran, Senin (6/7/2020) malam.
M Fadil mengatakan bahwa enam poin tersebut adalah hasil analisisnya, yang tak menutup kemungkinan untuk didiskusikan guna mencari siasat melawan penyebaran Covid-19.
"Jadi segala sesuatunya kita harus persiapkan. Lalu kita terapkan model, lalu kita lakukan kajian secara saintifik berdasarkan data dan masukan dari para pakar," pungkasnya.
2. Sekda Pemprov Jatim Sebut 511 ASN Reaktif Rapid Test
Sekdaprov Jawa Timur, Heru Tjahjono, menyatakan screening covid-19 pada ASN terus dilakukan. Hingga saat ini total sudah ada sebanyak 15.515 orang ASN Pemprov Jatim yang sudah dilakukan rapid test.
Dari jumlah tersebut didapatkan sebanyak 511 orang ASN Pemprov Jatim yang reaktif.
“Jadi dari total 77.000 orang ASN kita di Pemprov Jatim, yang sudah menjalani rapid test ada sebanyak 15.516 orang, dari jumlah itu yang reaktif ada sebanyak 511 orang. Dan sebanyak 434 orang sudah kami lakukan swab,” kata Heru pada Surya, Selasa (7/7/2020) sore.
Swab dilakukan untuk mendapatkan diagnosa yang presisi dari ASN yang telah dinyatakan reaktif.
Dari jumlah tersebut total per tanggal 3 Juli 2020 diketahui ada sebanyak 98 orang ASN yang positif covid-19.
“Yang positif setelah dilakukan swab ada sebanyak 98 orang. Yang dinyatakan negatif setelah di swab ada sebanyak 266 orang,” tegas Heru.
Sisanya ASN sedang menunggu untuk penjadwalan test swab PCR.
Dari yang positif covid-19 semuanya sudah tidak lanjut.
Mereka dilakukan penindakan sesuai dengan kondisi dan gejala yang dialami.
Para ASN yang positif tersebut dilakukan perawatan ada yang di RS Lapangan, BPSDM, dan juga ada di RSUD dr Soetomo.
Mereka dilakukan perawatan sesuai dengan kondisi gejala yang dialami.
Yang kondisinya berat dan membutuhkan penanganan media yang komprehensif dirawat di RSUD dr Soetomo, sedangkan yang OTG lebih banyak dilakukan karantina di BPSDM.
“Untuk yang terakhir kemarin Bappeda Jatim sementara ada sebanyak 21 orang yang didapatkan positif. Empat diantaranya OTG,” kata Heru.
Atas banyaknya ASN Bappeda yang positif, telah dilakukan strerilisasi selama tiga hari sejak Jumat.
Selain itu, para ASN di sana juga sudah dilakukan tes lebih lanjut.
Untuk jalannya pemerintahan di Bappeda Jatim, untuk pegawainya telah dilakukan pembagian dengan sistem sehari kerja dan sehari libur.
“Kita berdoa agar ASN yang sedang dalam perawatan segera sembuh,” tegas Heru.
(Luhur Pambudi/Fatimatuz Zahro/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)