Virus Corona di Jatim
11 Santri Terpapar Covid-19, Gubernur Jatim Khofifah Kirim 1500 Alat Rapid Test ke Pondok Gontor
Pemberian bantuan ini tidak terlepas dari temuan adanya klaster baru, 11 orang santri positif terpapar covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengirimkan 1.500 bantuan alat rapid test pada pondok Gontor, Jumat (10/7/2020).
Bantuan alat rapid test itu diserahkan secara langsung berikut dengan bantuan masker dan logistik.
Forkopimda Jatim membawa banyak bantuan ke Pondok Modern Darussalam Gontor 2 Ponorogo dan disambut gembira oleh pengasuh pondok Gontor.
“Kami ingin memberikan perlindungan pada santri, tenaga pengajar di pesantren, juga pegurus dan pengasuh pesantren agar bisa tangguh melawan covid-19. Dengan harapan apa yang kita berikan bisa memutus mata rantai penularan covid-19 di Gontor,” tegas Khofifah saat penyerahan bantuan, Jumat (10/7/2020).
Pemberian bantuan ini tidak terlepas dari temuan adanya klaster baru, 11 orang santri positif terpapar covid-19.
Bantuan yang diserahkan ke Pondok Gontor di antaranya 10.000 kotak masker dan 1.500 alat rapid test dari gubernur.
Kemudian bantuan 1 ton beras, 150 kilogram gula pasir, dan 150 liter minyak goreng bantuan dari kapolda Jatim.
Serta bantuan berupa 2.000 kotak masker dan 50 thermo gun dari Pangdam V Brawijaya.
Selain itu Pemprov Jatim juga menyerahkan bantuan 10.000 pcs masker dan sebanyak 100 paket sembako.
Sementara itu Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor 2 M Hudaya mengatakan apresiasi dan terimakasihnya. Ia mengatakan bahwa bantuan dari Forkopimda Jatim adalah yang mereka butuhkan.
“Hari ini kami baru saja melakukan rapid test pada 500 santri kami. Kemarin ada 300 santri yang di rapid tes. Kemarinnya lagi ada 65. Dari jumlah itu yang reaktif ada 65 dan kumulatif yang positif ada 11 orang santri,” kata Hudaya.
Sejak diketahui ada yang terpapar covid-19 memang penegakan protokol kesehatan di Gontor kian diperketat.
Setiap santri diminta untuk memiliki masker dan menggunakannya dengan tertib.
“Santri kami kondisinya baik. Bahkan masih main-main, olahraga dan memang tanpa gejala. Yang positif sekarang sudah di rumah sakit. Akan tetapi untuk yang reaktif untuk memudahkan pelayanan maka sekarang ada di salah satu wisma di Gontor 1,” katanya.
Selain itu saat ini pondok Gontor telah memiliki satu unit alat swab PCR yang didapatkan dari sumbangan alumni pesantren. Pihak pondok pesantren meminta pada Pemprov Jatim akan perizinan untuk penggunaan alat ini bisa segera diturunkan.
Dengan harapan dengan ada alat sendiri percepatan tes bisa dilakukan untuk santri Gontor. Sehingga upaya kuratif pada santri di pesantren juga bisa dilakukan secara cepat.
Sebagaimana diketahui saat ini di Gontor ada sekitar 7.500 santri dengan jumlah pengajar sekitar 1.000 orang. Pihaknya ingin agar dengan alat swab PCR sendiri tes bisa dipercepat dan hasil juga bisa segera diumumkan.