Berita Pasuruan Hari Ini
Gadis Madiun Minta Tolong Teman Cowok untuk Dicarikan Kerja, Eh Malah Belok ke Sawah dan Menodainya
Gadis Madiun Minta Tolong Teman Cowok untuk Dicarikan Kerja, Eh Malah Diajak ke Sawah dan Diperkosa
Penulis: Galih Lintartika | Editor: eko darmoko
"Saya butuh uang untuk beli sosis dan kopi susu," kata Moch Tohir.
Tohir juga mengaku takut kepada orang tua korban.
"Makanya setelah saya rampas perhiasannya, saya bunuh korban."
"Kalau tidak, saya takut sama orang tua dia (korban)," sambungnya.
Tohir baru dua pekan menikah.
Tapi Tohir merasa tidak puas dan ingin merasakan sensai berhubungan dengan orang lain.

Tiga Kejahatan
Dua tersangka pembunuhan RR dari Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Pasuruan adalah tetangga korban.
Mereka adalah pasangan suami istri (pasutri) Moch Tohir (27) dan Ifa Maulaya (19).
Keduanya baru saja menikah dua minggu yang lalu.
"Ini adalah pasutri. Mereka baru saja menikah dua minggu yang lalu," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan.
Rofiq, sapaan akrab Kapolres mengatakan, keduanya ini sudah merencanakan pembunuhan terhadap korbannya tersebut.
"Kalau motifnya masih perlu pendalaman. Karena ada tiga kejahatan, yakni persetubuhan, perampasan perhiasan, dan pembunuhan," pungkas dia.

Fakta Lainnya
RR ditemukan dalam kondisi tewas di parit Desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/7/2020) sore.
Mayat anak ketiga pasangan suami istri (pasutri) Sucipto dan Satuha itu pertama kali ditemukan warga yang akan mengairi sawahnya.
"Warga itu kaget melihat ada anak yang tubuhnya terlentang di tengah parit."
"Lalu warga itu melapor ke warga lain," kata AKP Sugeng Prayitno, Kapolsek Kejayan kepada SURYAMALANG.COM.
Pihaknya mendapat laporan sekira pukul 17.00 WIB.
Pihaknya langsung mendatangi lokasi penemuan mayat, dan membawa mayat korban ke RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong.
Mayat korban ditemukan sekitar 1 kilometer (KM) dari rumahnya.
"Korban sudah menghilang sejak siang," kata AKP Sugeng Prayitno.
Setelah menyadari korban tak kunjung pulang ke rumah, orang tua korban langsung mencari korban.
"Mayat korban ditemukan sekira pukul 16.30 WIB," terangnya.
Polisi belum mengungkap penyebab kematian Rara.
AKP Sugeng Prayitno mengaku masih butuh waktu untuk mengungkap penyebab kematian korban, dan butuh gelar perkara terkait kasus ini.
Pihaknya sudah mengumpulkan bahan dan keterangan dari lokasi penemuan mayat.
"Kami masih perlu dalami lagi. Kami masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit," terangnya.
Pihaknya tidak menemukan tanda kekerasan di bagian luar tubuh korban.
"Memang ada barang korban yang hilang," sambung dia.
Barang itu adalah perhiasaan.
Informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, korban ini biasa menggunakan perhiasan berupa anting, dan kalung.
"Kami masih cek dulu," sambung dia.
Saat di lokasi, polisi menemukan sandal, es krim utuh, dan kayu.
Namun polisi belum dapat memastikan barang-barang ini terkait kematian korban atau tidak.