Travelling

Wisata Alam Hutan Bambu Sumber Mujur Lumajang Kembali Buka, Bayar 5 Ribu Tapi Wajib Pakai Masker

Tempat wisata alam ini dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti pengunjung harus menggunakan masker dan tetap menjaga jarak.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Dyan Rekohadi
ISTIMEWA
Pemandangan wisata alam hutan bambu Desa Sumber Mujur, Lumajang, yang terdapat ribuan bambu dan mata air abadi yang jernih di mana juga terdapat kolam renang 

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG -  Perlahan tapi pasti sejumlah obyek wisata kembali buka di masa pandemi dengan syarat protokol kesehatan yang terpenuhi.

Salah satunya adalah obyek Wisata Alam Hutan Bambu, Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro Lumajang, Jawa Timur.

Destinasi wisata yang pernah dipakai syuting film berjudul Perempuan Tanah Jahanam  ini sudah rampung dibersihkan oleh anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) desa setempat yang tergabung dalam Heppiii Community Lumajang.

Wisata Alam Hutan Bambu, Desa Sumber Mujur yang desanya masuk dalam Heppiii Community ini mulai menggeliat lagi sejak dua pekan terakhir ini.

Tempat wisata alam ini dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti pengunjung harus menggunakan masker dan tetap menjaga jarak.

“Efektifnya baru seminggu ini, karena seminggu pertama kami gunakan untuk bersih-bersih lokasi wisata,” kata Rudi Mulyono Selaku Bendahara Pokdakwis yang juga Kepala Dusun Umbul Sari, Desa Sumber Mujur, akhir pekan lalu.

Tempat wisata ini sangat asri. Daya tarik utama obyek wisata ini adalah pemandangan ribuan bambu yang asri.

Selain itu, tempat wisata tersebut juga dihuni oleh kera yang membuat lokasi ini semakin alami.

“Pengunjung bisa berinteraksi dengan kera, seperti memberikan makan,” imbuhnya. 

Kawasan wisata ini semakin lengkap berkat adanya sumber air abadi.

Sumber air yang juga menjadi konsumsi masyarakat dan mengairi area pertanian ini sangat jernih dan bersih.

Adanya sumber air itulah kemudian dibangun kolam renang bagi pengunjung. 

“Setiap pengunjung yang datang pasti akan rindu dengan keindahan hutan bambu dan permainan air di sini. Alam yang indah inilah yang terus kami rawat untuk kesejahteraan warga," ungkap Rudi.  

Upaya untuk menjaga kawasan ini terus dilakukan oleh Pokdarwis. Warga di desa yang tergabung dalam Heppiii Community ini juga diberdayakan.

“Hari biasa ada 12 orang yang bekerja, sementara hari Minggu dan hari besar sampai 40-60 orang," urainya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved